Sukses

Jelang Idul Adha, Berdikari Tambah Pasokan Daging Sapi dari Brasil

Untuk amankan ketersediaan daging sapi bebas penyakit mulut dan kuku di pasaran, Berdikari telah merealisasikan pemesanan lebih dari 7.000 ton dari Brasil.

Liputan6.com, Jakarta - BUMN di sektor pangan PT Berdikari (Persero) memastikan menambah pasokan daging sapi dari Brasil jelang Idul Adha. Ini merespons merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku yang menjangkit hewan ternak.

Direktur Utama Berdikari Harry Warganegara mengungkapkan impor yang dilakukan dari Brasil itu berlandaskan pada negara tersebut yang disebut bebas dari PMK. Langkah ini juga memastikan ketersediaan menjelang Idul Adha di dalam negeri.

Ia mengungkapkan realisasi dari penugasan dari pemerintah berupa daging sapi beku boneless asal Brasil sebanyak 20.000 Ton.

“Brasil negara yang sudah 15 tahun tidak ada kasus PMK. Beberapa zona memang masih pakai vaksin. Proses pemotongan dan pengiriman juga didahului dengan pemeriksaan lab untuk memastikan aman. Sampai di Indonesia juga diperiksa kembali oleh Badan Karantina Kementan RI,” kata dia dalam keterangan resmi, Senin (23/5/2022).

Di samping itu, untuk amankan ketersediaan daging di pasaran Harry mengungkap Berdikari telah merealisasikan pemesanan lebih dari 7.000 ton.

“Berdikari telah realisasikan pemesanan lebih dari 7.000 ton dan akan mulai masuk pada pada akhir bulan Mei ini,” kata dia.

Selain Brasil, Harry mengungkap importasi juga akan dilakukan dari Australia. Negara ini juga disebut sebagai negara yang bebas dari wabah PMK.

“Selain itu untuk penuhi kebutuhan konsumsi daging sapi, Berdikari pada tahun 2022 ini juga melakukan importasi sapi bakalan dari negara Australia, dimana negara Tersebut terdaftar sebagai negara bebas PMK,” tambah Harry.

Perlu diketahui, Harry mengutip keterangan dari Kedutaan Besar Negara Brasil di Jakarta, Negara Brasil sendiri telah dinyatakan bebas dari PMK sejak tahun 2006 dengan menggunakan vaksinasi menyeluruh.

JBS dan Minerva sebagai pemasok daging sapi beku boneless sendiri telah mengantongi sertifikat halal dari Fambras Halal (MUI-nya Brasil) dan sertifikat kesehatan produk dan bebas PMK dari MAPA (Kementerian Pertanian-nya Brasil).

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Langkah Pencegahan

Lebih lanjut, ia mengakui pihaknya juga telah melakukan berbagai langkah antisipasi menyebarnya wabah PMK. Hal itu mengacu pada upaya yang telah diatur oleh Kementerian Pertanian.

“Sejak keluarnya informasi terkait dugaan wabah Penyakit Mulut Kuku (PMK) pada hewan berkaki empat, kami terus memperketat biosecurity yang diperlukan di kandang, baik untuk petugas, perlengkapan dan termasuk pakan ternak,” kata dia.

Selain itu Berdikari mendukung langkah Kementerian Pertanian salah satunya dengan lakukan pembatasan akses ke kandang-kandang operasional PT Berdikari.

“Kami juga menyiapkan agenda SOS, seperti pemberlakuan lockdown zona wabah pada tingkat kecamatan/Kabupaten di setiap wilayah, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait SOP Pencegahan dan pengendalian PMK,” terangnya.

 

3 dari 3 halaman

Pastikan Stok Aman

Harry memastikan bahwa stok hewan peliharaan Berdikari saat ini dalam keadaan sehat dan tidak terindikasi PMK.

“Saat ini Berdikari memiliki stok hewan ternak sebanyak 1.408 ekor sapi di kandang kandang wilayah Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan serta 1.213 ekor domba di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur,” ungkapnya.

Guna cukupi pasokan kebutuhan Hari Raya Idul Adha, PT Berdikari terus mendistribusikan pasokan stok daging sapi, baik daging sapi segar maupun daging beku.

“Sapi dan domba kambing ini kami persiapkan untuk kebutuhan qurban dan konsumsi hari raya Idul Adha. Kami pastikan daging sapi yang didistribusikan tersebut aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) karena sudah melalui proses pemeliharaan, pemeriksaan berkala dan pemotongam yang termonitor ketat sesuai standar biosecurity yang berlaku,” paparnya.