Liputan6.com, Jakarta PT Hutama Karya (Persero) mendapat kontrak baru untuk membangun jalur kereta api lintas Medan-Binjai. Kontrak ini dalam bentuk kontrak kerja sama operasi (KSO) ini diketahui senilai Rp 172 Miliar.
Pembangunan jalur kereta api Medan-Binjai ini disebut-sebut karena semakin meningkatnya kebutuhan transportasi umum di Sumatera Utara. Ini jadi tindak lanjut dari beberapa proyek sistem transportasi rel angkutan cepat.
Baca Juga
Direktur Operasi I Hutama Karya Novias Nurendra menyatakan proyek pembangunan jalur Lintas KA yang menghubungkan Kota Medan dan Kota Binjai bertujuan untuk mempercepat waktu tempuh. Kemudian memperlancar persilangan kereta api dari Medan Ke Binjai serta mengurangi penumpukan di beberapa stasiun.
Advertisement
“Kereta Api sudah menjadi primadona untuk angkutan orang dan barang. Pembangunan jalur rel kereta api dibutuhkan sejalan dengan percepatan penyelesaian pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera,” ujar Novias mengutip keterangan resmi, Selasa (24/5/2022).
Novias mengatakan pembangunan Jalur Lintas KA Medan – Binjai (JLKAMB 2) dilakukan dari KM 1 + 745 s.d KM 2 + 300 (P9 – P23).
Adapun lingkup pekerjaan yang digarap oleh Hutama Karya bersama KSO dalam proyek ini meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan pendukung teknis, pekerjaan pier dan pemasangan track.
Proyek ini membutuhkan waktu pengerjaan selama 900 hari dimana pelaksanaan pembangunan tersebut sudah berjalan sejak tanggal 9 Mei lalu.
Untuk diketahui, penandatanganan kontrak proyek ini dilakukan secara offline pada Kamis (28/4) lalu dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Bertempat di Hotel Grand Mercure Harmoni, Jakarta Pusat, penandatanganan dilakukan oleh Ari Asmoko selaku Executive Vice President (EVP) Divisi Sipil Umum Hutama Karya sekaligus Kuasa KSO bersama Pejabat Penandatangan Kontrak (PPK) Kementerian Perhubungan Muhlis Hanggani Capah.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tantangan Proyek
Ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam proyek ini, salah satunya yaitu pekerjaan pengembangan dilakukan selama stasiun masih aktif beroperasi. Ia menuturkan Hutama Karya selaku kontraktor telah menyiapkan sejumlah strategi agar proyek dapat selesai tepat waktu dan tepat mutu.
“Koordinasi aktif dengan pihak pengelola Kereta Api terus kami intensifkan karena pekerjaan dapat dilakukan pada saat window time atau kereta api tidak dalam posisi melayani penumpang dalam menaikkan atau menurunkan penumpang di stasiun tersebut atau pada titik tertentu,” katanya.
Ia memandang, keberadaan Proyek Pembangunan Jalur KA (Kereta Api) Lintas Medan – Binjai akan meningkatkan mobilitas barang dan jasa antar dua wilayah tersebut. Disamping juga mampu menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
“Pembangunan ini diharapkan akan membangun konektivitas antar moda di Sumatra sekaligus mengurai kemacetan di sekitar daerah tersebut serta meningkatkan wisatawan yang ingin ke Sumatera Utara,” tukasnya.
Advertisement
Hutama Karya Dapat Suntikan Dana
Sebelumnya, Indonesia Investment Authority (INA) menandatangani perjanjian induk dengan PT Hutama Karya (Persero) untuk investasi ruas Tol Trans Sumatera, serta konfirmasi dimulainya transaksi bersama PT Waskita Toll Road di Jakarta, Kamis (14/4/2022).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang turut hadir pada kesempatan tersebut berharap, kerjasama pembiayaan senilai Rp 39 triliun ini dapat memberikan kepercayaan kepada investor, baik dari dalam maupun luar negeri.
"Sudah ditandatangani, nilainya kurang lebih Rp 39 triliun lebih. Ini akan memberikan efek kepercayaan (trust) dari domestik maupun dari internasional terhadap cara-cara pengelolaan keuangan kita," ujar Jokowi dalam acara dalam Penandatanganan Perjanjian Induk antara INA dengan Hutama Karya-Waskita Karya.
Pada saat bersamaan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, kerjasama antara INA dan Hutama Karya berlaku untuk investasi di tiga ruas Tol Trans Sumatera.
Antara lain, ruas Medan-Binjai sepanjang 17 km, Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 141 km, dan Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 189 km.
Perjanjian Lainnya
Sementara untuk perjanjian INA dengan Waskita Karya berlaku pada dua ruas Tol Trans Jawa, yaitu Kanci-Pejagan sepanjang 35 km, dan Pejagan-Pemalang sepanjang 58 km.
"Transaksi ini adalah transaksi investasi jangka panjang yang aman dan memberikan pendapatan stabil bagi INA, yang dimiliki oleh pemerintah secara mayoritas atau keseluruhan," kata Sri Mulyani.
Bendahara Negara berpendapat, transaksi ini juga bakal memberikan dana segar baru bagi PT Hutama Karya dan Waskita Karya, yang dalam hal ini diwakilkan perusahaan anak Waskita Toll Road.
"Karena mereka masih terus diberikan misi untuk melanjutkan pembangunan Tol Trans Sumatera yang saat ini telah rampung 6 ruas sepanjang 531 km, dengan total target 24 ruas sepanjang 2.800 km," tuturnya.
Advertisement