Liputan6.com, Jakarta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa mewanti-wanti peran penting kepala daerah dalam menjamin ketersediaan air minum dan sanitasi di masyarakat. Ia ingin memastikan perhatian terhadap infrastruktur sektor ini menjadi hal penting.
Ia memandang Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) 2022 menjadi wadah penting dalam memperkuat profil sanitasi dan air minum. Ini sekaligus jadi wadah untuk mendiskusikan segala masalah utama dalam menjamin kebutuhan dasar masyarakat.
Baca Juga
“Saya kira memang untuk penyediaan air minum yang sebagaimana ditingkatkan akses keamanan dan akses aman ini jawaban yang paling penting itu terletak di bahu para pemimpin di daerah,” katanya saat membuka KASN 2022, Rabu (25/5/2022).
Advertisement
Infrastruktur sanitasi dan air minum ini, menurutnya jadi satu aspek infrastruktur yang penting. Disamping akses jalan hingga gedung-gedung di perkotaan. Ia juga melihat adanya ancaman jika sanitasi dan air minum ini tidak tertangani dengan baik.
“Seringkali kalau infrastruktur yang dilihat itu, jalan, gedung, padahal dari pengalaman kita saat pandemi, ketersediaan air itu menunjukkan (sebuah) ancaman. Kalau sekarang kita dihadapkan dengan hepatitis, kita lihat juga penyakit menular yang ada di Indonesia termasuk yang tertinggi di dunia,” terangnya.
“Dan salah satu persoalannya adalah air bersih terutama penyediaan air minumnya,” imbuh dia.
Dalam hal ini, ia kembali menekankan peran kepala daerah untuk bisa memastikan hal itu. Tujuannya, untuk mengurangi risiko yang berbahaya bagi masyarakat.
“Saya kira saya mengajak bupati, walikota, untuk memberikan perhatian, atensi yang luar biasa hal-hal soal air ini, sebagaimana juga dalam infrastruktur pelayanan dasar lainnya,” kata dia.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Indikator SDGs
Pada kesempatan yang sama, Suharso mengungkap peningkatan akses air minum dan sanitasi ayng layak dan aman merupakan salah satu indikator dari Sustainable Development Goals (SDGs). Bahkan ini telah menjadi bagian penting dalam penyediaan infrastruktur yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
“dan sejalan dengan visi Indonesia 2045, transformasi ekonomi didukung pembangunan SDM dimana didalamnya penyediaan air minum dan sanitasi berperan penting, sehingga kita bisa menyelamatkan masyarakat dan bangsa dari ketersediaan air yang tak memenuhi syarat,” tuturnya.
Lagi-lagi, Suharso menyampaikan, pandemi menjadi satu cermin penting dalam menyediakan fasilitas air minum dan sanitasi yang memadai di rumah tangga. Maka ia memandang masalah yang meliputi harus bisa diselesaikan.
“Karena itu perlu diselesaikan secara terintegrasi, terutama dalam mencegah dan mengendalikan infeksi yang jadi salah satu sumber gangguan penyakit,” katanya.
Advertisement
Perlu Kolaborasi
Dengan demikian, ia memastikan sektor ini perlu menjadi prioritas di skala nasional dan pembangunannya di tingkat daerah. Sementara, dalam mengejar target penyediaan air dan sanitasi yang aman, ia memandang perlu ada kolaborasi berbagai pihak.
“Kita Indonesia telah memprioritaskan SAM dalam agenda pembangunan dan memulai rencana SDG 6 multisektor dengan peta jalan utk percepatan mencapai target,” ujarnya.
“Diperlukan kolaborasi yang kuat untuk itu utamanya para pemangku kepentingan termasuk sektor swasta melalui kerja sama badan usaha dan pendanaan inovatif lainnya, seperti wakaf, zakat, infak, sedekah, dana masyarakat dan CSR,” tambah Suharso.