Liputan6.com, Jakarta - Buya Syafii Maarif atau Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif, ketua PP Muhammadiyah 1998-2005 meninggal dunia pada Jumat 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah, Gamping Yogyakarta. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Buya Syafii Maarif.
Dalam unggahannya di instagram @airlanggahartarto_official, Airlangga mengenang pribadi almarhum Buya Syafii sebagai sosok berintegritas yang selalu memberikan inspirasi. Dia pun mengaku menjadikan almarhum Buya Syafii sebagai panutan hidup.
"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, turut berduka atas berpulangnya sosok guru bangsa, panutan kita, dan sosok berintegritas yang selalu menginspirasi, Bapak Prof. Dr. K.H. Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii. Beliau adalah Ketua Umum Pusat Pengurus Muhammadiyah periode 1998-2005," tulis Airlangga, dikutip Sabtu (28/5).
Advertisement
Airlangga melanjutkan, foto yang diunggah tersebut merupakan pertemuan terakhirnya dengan Buya Syafii saat berkunjung ke kediamannya di Yogyakarta. Menurutnya, Buya saat itu, banyak memberikan pesan mengenai kesejahteraan sosial, integritas bangsa, dan kemajuan Indonesia.
Dia pun berharap, segala amal ibadah almarhum dapat diterima di sisi Allah SWT. Selain itu, Airlangga Hartarto juga berharap keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau biasa disapa Buya Syafii wafat, Jumat 27 Mei 2022. Buya Syafii menghembuskan napas terakhirnya di RS PKU Muhammadiyah Gamping pada pukul 10.15 WIB.
Kabar duka ini disampaikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Kabar ini disampaikan Haedar melalui pesan singkatnya.
"Muhammadiyah dan bangsa Indonesia berduka. Telah wafat Buya Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif pada hari Jumat tgl 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping," kata Haedar.
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kenang Buya Syafii Maarif, Nadiem Makarim: Pesannya Membumikan Pancasila
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nadiem Makarim ikut berbelasungkawa atas meninggalnya Ahmad Syafii Maarif pada Jumat, 27 Mei 2022. Ahmad Syafii yang akrab disapa Buya Syafii Maarif wafat dalam usia 86 di RS PKU Muhammadiyah, Gamping, Sleman DI Yogyakarta.
Buya Syafii Maarif merupakan Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Ia juga mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah dan tokoh toleransi di Indonesia.
Ada satu pesan Buya Syafii Maarif yang dikenang Nadiem, yakni membumikan Pancasila. Pesan tersebut terus menerus didorong oleh Kemendikbudristek yang diimplementasikan dalam Kurikulum Merdeka Belajar.
"Buya Syafii mengingatkan kita upaya untuk membumikan Pancasila. Ini sangat memerlukan gotong royong semua pihak, utamanya generasi muda," tutur Nadiem di Jakarta pada Jumat, 27 Mei 2022.
"Untuk itulah, Kemendikbudristek menghadirkan Kurikulum Merdeka sehingga mata pelajaran Pendidikan Pancasila bisa dipelajari melalui praktik dan pembelajaran berbasis projek. Hal ini akan memberikan hasil anak-anak kita dapat langsung mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila."
Advertisement
Jokowi Kenang Sosok Syafii Maarif: Selalu Menyuarakan Toleransi Umat Beragama
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut sosok Buya Syafii Maarif sebagai guru bangsa yang hidup dalam kesederhanaan.
Hal itu disampaikannya usai melayat dan menghaturkan belasungkawa secara langsung atas wafatnya almarhum di Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta.
"Beliau adalah kader terbaik Muhammadiyah yang selalu menyuarakan tentang keberagaman dan selalu menyuarakan tentang toleransi umat beragama dan beliau juga selalu menyampaikan pentingnya Pancasila bagi perekat bangsa," tutur Jokowi saat prosesi penghormatan terakhir Buya Syafii di Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, Jumat (27/5/2022).
Jokowi turut mengajak masyarakat Indonesia untuk mendoakan Buya Syafii agar mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan.
"Kita semua adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya lah kita akan kembali. Mari kita berdoa bersama semoga almarhum Buya Syafii Maarif diberikan tempat yang terbaik disisi-Nya dan diampuni segala dosa-dosanya, aamiin ya rabbal alamin," jelasnya.
Jokowi sendiri tiba di lokasi sekitar pukul 15.05 WIB. Dia langsung menunaikan salat asar berjemaah dan salat jenazah dengan imam Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
Jokowi juga mengikuti prosesi penghormatan terakhir bagi almarhum. Selanjutnya, dia berpamitan dengan istri almarhum dan turut mengantarkan jenazah keluar masjid menuju mobil jenazah.
Setelahnya, Presiden bersama dengan rombongan menuju Pangkalan TNI AU Adi Sutjipto untuk kembali bertolak ke Jakarta.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com