Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berulang kali mengingatkan, agar setiap instansi pemerintah terus mendorong alokasi belanjanya untuk produk lokal, khususnya belanja produk UMKM.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengamini. Arahan mengutamakan produk dalam negeri penting untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi domestik di tengah kondisi ekonomi global yang tidak pasti.
Baca Juga
Merujuk perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS), Teten Masduki menyebut, jika pemerintah mengalokasikan 40 persen saja dari APBN/APBD untuk membeli produk UMKM, atau sekitar Rp 500 triliun, maka itu bisa membuka lapangan kerja baru sebanyak 2 juta.
Advertisement
"Dan, bisa memberi kontribusi untuk pertumbuhan ekonomi 1,8 persen, tanpa ada investasi baru," ujar Menkop Teten dalam sesi webinar di Karya Kreatif Indonesia 2022, Sabtu (28/5/2022).
Oleh karenanya, ia merasa punya tanggung jawab yang sangat penting untuk bisa menggerakkan belanja pemerintah kepada produk-produk UMKM.
Apalagi, dia menambahkan, bila pemerintah bisa menggerakan belanja masyarakat yang jauh lebih besar untuk membeli produk UMKM. Teten percaya ekonomi Indonesia bakal semakin menguat.
"Saya kira kita perlu kampanyekan ini supaya ekonomi kita bisa terus tumbuh. Karena itu dibutuhkan suatu strategi, agar produk lokal dan UMKM dapat menjadi pilihan utama," tutur Teten Masduki.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gelar KKI 2022, Bank Indonesia Rangkul UMKM Jemput Digitalisasi dan Globalisasi
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo membuka Karya Kreatif Indonesia atau KKI 2022 pada Jumat, 27 Mei 2022. Pada kesempatan ini, pihak bank sentral ingin mengajak UMKM binaan Bank Indonesia ikut serta dalam proses digitalisasi maupun globalisasi.
"Selamat datang pada Karya Kreatif Indonesia 2022. Setelah dua tahun kami melakukan secara virtual, Alhamdulillah tahun ini kita bisa melakukan secara hybrid," ujar Perry dalam sambutannya pada sesi pembukaan KKI 2022 di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (27/5/2022).
Tahun ini, KKI mengangkat tema UMKM Indonesia Bangkit melalui Digitalisasi dan Globalisasi Menuju Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan. Perry mengatakan, ada tiga kata kunci dalam tema tersebut, yakni sinergi, digitalisasi, dan globalisasi.
Untuk sinergi, BI bersama 13 kementerian/lembaga bersatu menyajikan UMKM-UMKM Indonesia, 5 asosiasi, 26 (pelaku) industri, dan juga kalangan-kalangan perbankan, sistem pembayaran, marketplace, aggregator ekspor, dan bahkan juga para desainer.
"Dengan sinergi kita membangkitkan UMKM dari daerah ke nasional, dari nasional ke global. Dengan sinergi itulah, mari kita terus bangkitkan UMKM menuju pemulihan ekonomi Indonesia," imbuhnya.
Sementara digitalisasi adalah cara yang efektif dan efisien membangkitkan UMKM untuk menjadi pemain-pemain tidak hanya nasional, tapi juga secara global.
Advertisement
Digitalisasi Sistem Pembayaran
Untuk itu, Perry melanjutkan, Bank Indonesia terus melakukan digitalisasi sistem pembayaran agar proses transaksi ekonomi UMKM bisa secara cepat melalui sistem pembayaran.
"QR Indonesian Standard, 17,2 juta merchant sudah tersambung dalam platform digital ini. Saya yakin tepuk tangan kita akan lebih meriah, karena 90 persen dari 17,2 juta adalah UMKM," seru dia.
Di sisi lain, proses digitalisasi juga terus dilakukan lewat berbagai cara. Melalui KKI 2022, BI hendak menampilkan produk-produk unggulan UMKM berkualitas ekspor.
"Mari kita terus kurasi UMKM kita agar memenuhi persyaratan secara nasional maupun global. Termasuk yang kami lakukan di sini 20 event, business Matching, proses pembiayaan, dan juga menyambungkan dengan para pembeli-pembeli di tingkat global," kata Perry.
"Ini adalah tindak lanjut kami yang selalu melakukan acara-acara promosi UMKM melalui 6 kantor-kantor perwakilan Bank Indonesia di seluruh dunia, Tokyo, Beijing, Singapura, London, New York. Kami berkolaborasi dengan KBRI dan kementerian/lembaga," tandasnya.
Â