Sukses

85 juta Jam Kerja Tanpa Kecelakaan, MHU Sabet Penghargaan dari Kemnaker

Penganugerahaan Penghargaan K3 Tahun 2022 dari Kemnaker merupakan ajang untuk mengapresiasi sekaligus memotivasi para pemimpin daerah dan perusahaan untuk mempertahankan kinerja K3.

Liputan6.com, Jakarta Kinerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) PT Multi Harapan Utama (MHU) kembali meraih pengakuan atas capaiannya. Kementerian Ketenagakerjaan memberikan beberapa apresiasi kepada MHU pada gelaran Penganugerahaan Penghargaan K3 Tahun 2022. 

Pada helatan ini MHU mendapat Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award) atas performa 85 juta jam kerja tanpa kecelakaan dari periode Desember 2014-Desember 2021.

Selain itu, MHU juga memperoleh Penghargaan Program Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 di tempat kerja kategori PLATINUM.  

Wakil Kepala Teknik Tambang MHU, Risdiatullah saat menerima penghargaan menyampaikan bahwa capaian ini membuktikan perusahaan memiliki komitmen tinggi dalam menjaga area kerja dan melindungi tenaga kerjanya.

“Kami akan terus berusaha untuk dapat menjaga operasi perusahaan tetap aman tanpa menimbulkan kecelakaan kerja dan selalu menjaga lingkungan kerja dengan baik melalui program pencegahan dan penanggulanag Covid-19,” imbuhnya. 

Menurut Risdiatullah, MHU melakukan langkah-langkah pencegahan kecelakaan yang berkelanjutan melalui berbagai sistem, perencanaan, pengawasan dan perbaikan atas implementasi K3.

“Semua usaha menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan tentunya sangat mendukung produktivitas kinerja operasi perusahaan,” tegas Risdiatullah.  

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Penghargaan K3 Tahun 2022

Penganugerahaan Penghargaan K3 Tahun 2022 dari Kementerian Ketenagakerjaan merupakan ajang untuk mengapresiasi sekaligus memotivasi para pemimpin daerah dan perusahaan untuk mempertahankan kinerja K3 sebagai investasi keberlangsungan usaha dan menjaga produktivitas perusahaan.

Pada perhelatan tahun ini, terdapat 4 kategori penghargaan, yaitu: Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award), Penghargaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), Penghargaan Program Pencegahan HIV/AIDS, dan Penghargaan Program Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19.

Para pimpinan daerah dan perusahaan yang menjadi kandidat dinilai berdasarkan hasil evaluasi tingkat pusat dengan mempertimbangkan beberapa kriteria, termasuk pelaksanaan uji petik secara luring di beberapa wilayah, dan berdasarkan laporan dari Lembaga Audit SMK3. 

 

3 dari 3 halaman

Kemnaker Dorong Revitalisasi Balai K3 Jadi Prioritas Utama

Sebelumnya, Menteri Ketenagakeejaan, Ida Fauziyah, mengatakan Revitalisasi Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Balai K3) saat ini harus sesegera mungkin untuk dilakukan. Hal ini diperlukan, mengingat peran dari Balai K3 yang ada sangat penting dalam upaya memberikan pelindungan aspek keselamatan dan kesehatan bagi para pekerja.

"Dalam perkembangannya, peran dari pengawas ketenagakerjaan memiliki tantangan lebih ke depannya, mengingat standarisasi pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja dalam implementasinya kedepan terus mengalami modernisasi dan cakupan perusahaan dan pekerja yang diuji pun akan banyak," kata Menaker Ida, saat melakukan kunjungan di Balai K3 Medan, Sumatera Utara, Selasa, (17/5).

 Menaker Ida menjelaskan, saat ini Kemnaker terus berupaya melakukan revitalisasi pada Balai K3. Upaya Revitalisasi Balai K3 yang terus dilakukan di antaranya Revitalisasi Balai K3 secara komprehensif; Revitalisasi Peralatan Uji K3; serta Revitalisasi Pengembangan Laboratorium keselamatan kerja.

Lebih lanjut, Menaker Ida menyebut Revitalisasi Balai K3 dalam upaya mendukung penerapan K3 sangatlah menarik untuk dikaji lebih jauh, terutama kesiapan perangkat pendukung baik dari sisi sumber daya manusia maupun sarana dan prasarana, serta peralatan. Revitalisasi Balai K3 diharapkan terjadi percepatan promosi K3 secara meluas dan komprehensif.

"Bayangkan dengan cakupan luas bangunan yang hanya seluas 1000m persegi, Balai K3 Medan ini harus melayani cakupan pelayanan K3 kepada perusahaan di seluruh pulau Sumatera, kecuali Provinsi Lampung, maka dari itu ini tentu merupakan tantangan bagi kita semua untuk bisa saling mensupport satu sama lain," tutur Menaker Ida.

Pada kesempatan ini pula, tak lupa Menaker Ida memberikan dukungannya dan terus mendorong kepada para pegawai Balai K3 Medan dengan segala keterbatasan yang ada, untuk mencari alternatif solusi, baik kolaborasi maupun sinergitas dengan pemerintah daerah.