Sukses

BERANI BERUBAH: Rezeki Jutaan Rupiah dari Hidroponik Rumahan

Warga Kampung Kedurus di Surabaya, Jawa Timur memanfaatkan waktu luang mereka semasa pandemi dengan menanam tanaman hidroponik.

Liputan6.com, Jakarta- Masa pandemi Covid-19 memang masa yang sulit, namun bukan berarti mereka yang terdampak harus berpangku tangan menerima keadaan.

Siti Nurul Ida Susanti, Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Kampung Kedurus, Surabaya, Jawa Timur juga tak mau hanya terdiam menunggu.

Dibantu dengan binaan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya, Siti pun mendorong warga perumahannya untuk memanfaatkan waktu luang dengan menanam tanaman hidroponik.

“Kami memilih mengembangkan hidroponik karena kami tidak perlu kotor-kotor. Dan perawatannya mudah,” tutur Siti kepada Tim Berani Berubah.

“Serta ternyata bisa menjadi sumber pangan atau ketahanan pangan ketika pandemi melanda,” lanjutnya.

Setidaknya, 30 warga tergabung dalam KWT ini, dan bergantian mengurus lahan fasilitas umum perumahan yang menjadi tempat budidaya hidroponik. Mulai dari pembibitan, penyemaian, hingga panen dilakukan secara berkala.

Sehingga, hampir tiap minggu terdapat sayuran yang dipanen. Perumahan mereka pun kini dikenal sebagai kampung hidroponik, dimana hasil panen diutamakan untuk memenuhi kebutuhan warga perumahan terlebih dahulu. Meski begitu, untung yang diraup tetap mencapai jutaan.

“Karena harga sayur hidroponik mahal dan kalau dijual di pasar tradisional atau warga kampung akan jarang peminatnya,” ungkap Siti.

“Awalnya para anggota hanya sekedar menanam seadanya, tetapi saat sudah mulai melakukan prosesnya dan terlihat hasilnya kini menjadi menyenangkan,” sambungnya.

 

2 dari 2 halaman

Keterbatasan Lahan Bukan Halangan

Siti menegaskan bahwa keterbatasan lahan bukanlah halangan untuk bisa menanam sesuatu. Sebab, teknik hidroponik cocok digunakan untuk lahan yang sempit.

“Lewat kampung sayuran ini ternyata bisa membantu ketahanan pangan dan perekonomian warga khususnya ketika pandemi atau masa sulit,” ujar Siti.

“Meski dengan keterbatasan lahan, kita tetap haruss berusaha, kreatif dan Berani Berubah!” dia mengakhiri.

Pastinya cerita ini menjadi kisah inspiratif untuk pantang menyerah di saat kondisi terpuruk. Yuk, ikuti kisah ini maupun yang lainnya dalam Program Berani Berubah, hasil kolaborasi antara SCTVIndosiar bersama media digital Liputan6.com dan Merdeka.com.

Program ini tayang di Stasiun Televisi SCTV setiap Senin di Program Liputan6 Pagi pukul 04.30 WIB, dan akan tayang di Liputan6.com serta Merdeka.com pada pukul 06.00 WIB di hari yang sama.