Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendukung peluncuran Vending Machine UMKM Kolaborasi Blibli dengan Jumpstart, di Locale Pop Up, Lantai 3, West Mall Grand Indonesia, Senin (30/5/2022).
“Saya apresiasi kepada Blibli yang kolaborasi dengan jump start dan saya kira mengkombinasikan market online dengan offline, ini pendekatan baru dengan menyediakan vending machine. Saya kira itu terobosan yang punya dampak besar bagi peningkatan omzet UMKM,” kata Menteri Teten Masduki.
Baca Juga
Menurutnya, dengan menggunakan vending machine membuat produk UMKM bisa diakses oleh konsumen di mana saja. Lantaran, vending machine bisa diletakkan di mall-mall, perkantoran, rest area, hotel dan sebagainya sehingga produk UMKM itu mudah diakses oleh siapa saja.
Advertisement
“Memang sekarang produk UMKM sudah keren-keren, ini kan memberikan akses kepada konsumen untuk bisa membeli dan menikmati berbagai produk UMKM,” kata Teten.
Selain itu, vending machine yang menghadirkan beragam produk UMKM mulai dari makanan dan minuman, kecantikan, hingga fashion ini menjadi hal yang unik. Pasalnya, kebanyakan vending machine itu diisi dengan produk-produk asing.
“Justru UMKM yang punya kekayaan produk yang variatif dari berbagai daerah yang berbeda-beda yang kini kemasannya sudah semakin bagus, brandingnya juga oke, saya kira mudah-mudahan target kita tahun ini menjadi tahun kebangkitan UMKM, kebangkitan ekonomi pasca pandemi ini bisa capai,” ujarnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pertama di Indonesia
Dalam kesempatan yang sama, Chief Marketing Officer Blibli, Edward Kilian Suwignyo, menyampaikan, vending machine ini hanya diperkenalkan pada tanggal 23 Mei 2022 sampai dengan 12 Juni 2022. Blibli mengatakan vending machine UMKM ini merupakan yang pertama di Indonesia.
“Saat ini di Blibli sendiri ada sekitar 180 UMKM yang terdaftar di Blibli yang kita tempatkan di dalam sebuah rumah namanya Galeri Indonesia. Di rumah tersebut semua UMKM yang sudah terverifikasi dan mereka adalah UMKM produsen itu kami bantu untuk kembangkan, dan kami dampingi secara hari per hari, sehingga memastikan bahwa mereka bisa sukses mengeluarkan potensi-potensinya,” ujar Edward.
Menurut Blibli, kolaborasi ini memberikan pengalaman baru bagi pelanggan, dalam mendapatkan ragam produk lokal terbaik, sekaligus melengkapi kanal pemasaran omnichannel bagi UMKM dalam menumbuhkan usahanya.
“Yang kami sebut pendekatan omnichannel bukan lagi online dan offline, tapi kami percaya offline dan online. Itu seharusnya seamless. Ketika UMKM masuk ke galeri Indonesia tidak hanya mereka membuka potensi mereka secara online melalui marketplace tapi mereka memiliki kesempatan lain seperti di vending machine ini,” jelas Edward.
Advertisement
Literasi Keuangan dan Digitalisasi Jadi Tantangan Terberat UMKM
CrediBook dan Sekolah Vokasi Universitas Warmadewa bekerja sama untuk menyelenggarakan pengabdian masyarakat berupa pelatihan akuntansi berbasis digital untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Provinsi Bali.
CEO & Co-Founder CrediBook Gabriel Frans mengatakan kerja sama antara CrediBook dan Universitas Warmadewa ini penting untuk menyelesaikan rintangan yang dihadapi UMKM.
“Kerja sama ini akan memberikan pemahaman yang lebih holistik bagi pelaku UMKM. Akademisi Universitas Warmadewa menyediakan materi pengelolaan keuangan dari sisi keilmuan, sementara CrediBook memudahkan praktiknya lewat salah satu layanan kami yakni aplikasi pembukuan digital,” ungkap Gabriel dikutip dari Antara, Minggu (29/5/2022).
Aplikasi pembukuan digital yang dikembangkan CrediBook pun akan memudahkan pelaku usaha dalam mencatat dan memantau arus kas secara real-time sehingga UMKM memiliki laporan keuangan yang rapi di ponsel.
Dengan tema "Peran Digital dalam Strategi Pengelolaan Keuangan UMKM", pengabdian masyarakat ini dihadiri oleh 200 pelaku peserta secara offline dan daring yang terdiri dari mahasiswa dan pelaku UMKM binaan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali.
Masalah Utama UMKM
Rektor Universitas Warmadewa Dewa Putu Widjana menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik kesepakatan kerja sama dengan CrediBook untuk mewujudkan pengabdian masyarakat berbasis digital bagi UMKM.
“Kami melihat, literasi keuangan dan digital menjadi salah satu masalah utama yang dihadapi UMKM. Banyak pelaku usaha masih mengandalkan pencatatan keuangan secara manual sehingga tidak memiliki laporan keuangan yang rapi,” ungkapnya.
Civitas academika di kampus pun bertugas memberikan edukasi dan sosialisasi untuk membantu UMKM melakukan pencatatan keuangan secara digital, termasuk melalui kerja sama dengan pelaku industri keuangan digital.
“Sekolah Vokasi yang saat ini terdiri dari tiga program studi yaitu Akuntansi Perpajakan, Sistem Informasi Akuntansi, dan Ilmu Teknologi Komunikasi memerlukan banyak dukungan dari industri dan dunia kerja guna mencetak sarjana terapan yang siap secara praktik dan teori dunia kerja dan usaha maka kegiatan ini sangat positif bagi perkembangan civitas akademika,” katanya.
Advertisement