Liputan6.com, Jakarta PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) meraih penghargaan kategori Best Right of Shareholders, dan sebagai Top 50 Emiten dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar (BigCap) pada ajang The 13th Corporate Governance Award 2022 yang diselenggarakan oleh Indonesia Institute for Corporate Directorship (IICD).
Penghargaan diberikan kepada emiten-emiten yang telah mengimplementasikan praktik tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) pada 2021, dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip GCG.
Baca Juga
Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengatakan, penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi dan motivasi bagi kami untuk terus mendorong kinerja perseroan dengan mengedepankan tata kelola yang baik atau Good Corporate Governance (GCG).
Advertisement
"SIG berkomitmen untuk menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik di seluruh tahapan kegiatan operasional untuk memastikan kinerja yang berkelanjutan agar dapat terus memberi manfaat kepada para pemangku kepentingan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (30/5/2022).
Menurut dia, SIG berpegang pada 5 prinsip tata kelola perusahaan yang baik yaitu; transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran.
Selain itu, untuk mewujudkan seluruh organ perusahaan dalam pengambilan keputusan, senantiasa dilandasi oleh nilai moral tinggi serta kepatuhan terhadap regulasi dan perundang-undangan yang berlaku.
"GCG akan mendorong terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatnya efisiensi operasional serta lebih mengoptimalkan pelayanan, juga menguatkan nilai korporasi dan kepercayaan pemangku kepentingan," tuturnya.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Semen Indonesia Kantongi Laba Rp 450,36 Miliar di Kuartal I 2022
Sebelumnya, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mengumumkan capaian sepanjang kuartal I 2022. Pada periode tersebut, perseroan berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan 0,74 persen menjadi Rp 8,14 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 8,08 triliun.
Merujuk laporan keuangan perseroan, Jumat (27/5/2022), pendapatan tersebut berasal dari produksi semen sebesar Rp 7,45 triliun dan produksi non semen Rp 2,51 triliun dengan eliminasi Rp 1,83 triliun.
Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan juga naik tipis menjadi Rp 5,88 triliun dibanding kuartal I 2021 sebesar Rp 5,7 triliun.
Sehingga laba bruto perseroan pada kuartal I 2022 turun 5,11 persen menjadi Rp 2,26 triliun dari Rp 2,38 triliun di kuartal I 2021.
Pada periode yang sama, beban penjualan tercatat sebesar Rp 647,64 miliar, serta beban umum dan administrasi Rp 595,8 miliar. Penghasilan keuangan Rp 27,17 miliar, dan beban keuangan Rp 327,3 miliar.
Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi dan ventura bersama pada kuartal I 2022 tercatat sebesar Rp 1,3 miliar, serta pendapatan operasi lainnya sebesar Rp 15 miliar.
Dari rincian tersebut, perseroan mencatatkan laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp 728,74 miliar, naik dibanding kuartal I 2021 sebesar Rp 670,2 miliar.
Setelah dikurangi beban pajak, perseroan berhasil mengantongi laba periode berjalan sebesar Rp 532,47 miliar. Naik 17,34 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 446,12 miliar.
Advertisement
Laba
Sementara laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 10,7 persen dibanding kuartal I 2021 sebesar Rp 450,36 miliar. Laba per saham menjadi Rp 84 dari sebelumnya Rp 76.
Sampai dengan Maret 2022, aset perseroan tercatat sebesar Rp 76,51 triliun, naik tipis dari posisi akhir Desember sebesar Rp 76,50 triliun. Terdiri dari set lancar Rp 15,71 triliun dan aset tidak lancar Rp 60,8 triliun.
Liabilitas sampai dengan kuartal I 2022 tercatat sebesar Rp 35,4 triliun, naik dari posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 34,94 triliun. Terdiri dari Rp liabilitas jangka pendek Rp 14,84 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 20,56 triliun.
Sementara ekuitas sampai dengan Maret 2022 turun tipis menjadi Rp 39,38 triliun dari posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 39,78 triliun.Â