Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk terus mendorong perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan terus menyalurkan kredit ke sektor tersebut. Bank Mandiri juga mendorong agar UMKM bisa naik kelas bahkan hingga berorientasi ekspor.
SEVP Micro and Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K. Triprakoso menjelaskan, penyaluran kredit UMKM Bank Mandiri tercatat Rp 109,04 triliun hingga April 2022. Realisasi tersebut meningkat sebesar 16,2 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan kualitas kredit yang terjaga.
Baca Juga
"Komitmen Bank Mandiri terhadap pengembangan UMKM diwujudkan lewat penyaluran kredit UMKM yang terus meningkat," ujar Josephus, Selasa (31/5/2022).
Advertisement
Tidak hanya itu, Josephus juga menjelaskan jumlah debitur UMKM Bank Mandiri terus meningkat, bahkan tumbuh 10 persen secara year on year (YoY) di empat bulan pertama 2022.
"Realisasi ini menunjukkan bahwa ekosistem UMKM di dalam negeri telah pulih, dan terus tumbuh positif," ujarnya.
Bila dilihat berdasarkan sektor usahanya, sektor pertanian, perburuan dan sarana pertanian terus mencatat perbaikan. Termasuk sektor lain seperti perdagangan, restoran dan hotel, perindustrian serta jasa.
"Secara sektoral, bisnis UMKM terus menunjukan pertumbuhan yang konsisten. Kami optimis, kondisi ini akan terus berlanjut seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat serta dukungan Pemerintah dan regulator dalam menopang pertumbuhan UMKM," imbuhnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Naik Kelas
Tidak hanya dari penyaluran kredit, komitmen Bank Mandiri dalam mendukung sektor UMKM juga diwujudkan lewat pengembangan Rumah BUMN sebagai wadah pelatihan dan pembinaan yang menjadi bagian program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSL) Bank Mandiri.
Josephus menjelaskan, Rumah BUMN merupakan wujud pengayaan dari program Rumah Kreatif BUMN yang bertujuan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM. "Langkah ini merupakan bagian dari inisiatif Bank Mandiri sebagai perusahaan BUMN untuk meningkatkan kelas bagi UMKM di Indonesia melalui empat tahapan yaitu Go Modern, Go Digital, Go Online dan Go Global," terangnya.
Sejak dijalankan pada 2017 lalu, Bank Mandiri telah mendirikan 22 Rumah BUMN (RB) yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, total UMKM yang tergabung dalam RB Bank Mandiri mencapai 13.687 UMKM.
"Bank Mandiri secara aktif memberikan pelatihan serta pembinaan bagi pelaku UMKM. Salah satunya dengan memanfaatkan ekosistem digital seperti e-commerce dan sosial media untuk memperluas akses pasar serta daya saing UMKM lokal," pungkas Josephus.
Advertisement
Tanpa Investasi Baru, Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 1,8 Persen dengan Belanja UMKM
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berulang kali mengingatkan, agar setiap instansi pemerintah terus mendorong alokasi belanjanya untuk produk lokal, khususnya belanja produk UMKM.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengamini. Arahan mengutamakan produk dalam negeri penting untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi domestik di tengah kondisi ekonomi global yang tidak pasti.
Merujuk perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS), Teten Masduki menyebut, jika pemerintah mengalokasikan 40 persen saja dari APBN/APBD untuk membeli produk UMKM, atau sekitar Rp 500 triliun, maka itu bisa membuka lapangan kerja baru sebanyak 2 juta.
"Dan, bisa memberi kontribusi untuk pertumbuhan ekonomi 1,8 persen, tanpa ada investasi baru," ujar Menkop Teten dalam sesi webinar di Karya Kreatif Indonesia 2022, Sabtu (28/5/2022).
Oleh karenanya, ia merasa punya tanggung jawab yang sangat penting untuk bisa menggerakkan belanja pemerintah kepada produk-produk UMKM.
Apalagi, dia menambahkan, bila pemerintah bisa menggerakan belanja masyarakat yang jauh lebih besar untuk membeli produk UMKM. Teten percaya ekonomi Indonesia bakal semakin menguat.
"Saya kira kita perlu kampanyekan ini supaya ekonomi kita bisa terus tumbuh. Karena itu dibutuhkan suatu strategi, agar produk lokal dan UMKM dapat menjadi pilihan utama," tutur Teten Masduki.
Bank Indonesia Rangkul UMKM Jemput Digitalisasi dan Globalisasi
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo membuka Karya Kreatif Indonesia atau KKI 2022 pada Jumat, 27 Mei 2022. Pada kesempatan ini, pihak bank sentral ingin mengajak UMKM binaan Bank Indonesia ikut serta dalam proses digitalisasi maupun globalisasi.
"Selamat datang pada Karya Kreatif Indonesia 2022. Setelah dua tahun kami melakukan secara virtual, Alhamdulillah tahun ini kita bisa melakukan secara hybrid," ujar Perry dalam sambutannya pada sesi pembukaan KKI 2022 di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (27/5/2022).
Tahun ini, KKI mengangkat tema UMKM Indonesia Bangkit melalui Digitalisasi dan Globalisasi Menuju Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan. Perry mengatakan, ada tiga kata kunci dalam tema tersebut, yakni sinergi, digitalisasi, dan globalisasi.
Untuk sinergi, BI bersama 13 kementerian/lembaga bersatu menyajikan UMKM-UMKM Indonesia, 5 asosiasi, 26 (pelaku) industri, dan juga kalangan-kalangan perbankan, sistem pembayaran, marketplace, aggregator ekspor, dan bahkan juga para desainer.
"Dengan sinergi kita membangkitkan UMKM dari daerah ke nasional, dari nasional ke global. Dengan sinergi itulah, mari kita terus bangkitkan UMKM menuju pemulihan ekonomi Indonesia," imbuhnya.
Sementara digitalisasi adalah cara yang efektif dan efisien membangkitkan UMKM untuk menjadi pemain-pemain tidak hanya nasional, tapi juga secara global.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Advertisement