Sukses

Mejeng di Meksiko, Produk Makanan dan Minuman UMKM RI Laris Manis

Produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia berhasil menarik minat pengunjung Expo Antad & Alimentaria 2022 di Guadalajara, Meksiko.

Liputan6.com, Jakarta Produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia berhasil menarik minat pengunjung Expo Antad & Alimentaria 2022 di Guadalajara, Meksiko.

Dalam kegiatan yang  berlangsung pada 16-19 Mei 2022 tersebut, produk Indonesia yang berasal dari para pelaku usaha  mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini berhasil meraup potensi transaksi hingga USD 2,3 juta. 

"Melalui pameran ini, diharapkan produk UMKM Indonesia akan semakin diminati dan terus  berkembang di pasar Meksiko. Ini adalah salah satu bentuk dukungan nyata Pemerintah Indonesia  dalam mengembangkan UMKM Indonesia," kata Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP)  RI untuk Meksiko Cheppy T. Wartono, dalam keterangan Kemendag, Selasa (2/6/2022).

Expo Antad & Alimentaria 2022 merupakan pameran sektor mamin terbesar di wilayah Amerika  Selatan. Indonesia berpartisipasi di dua area, yaitu area internasional dan area nasional.

Di area  internasional, terdapat kopi, mie instan, rendang siap saji, basreng, kulit ikan kering, kayu manis dan  produk lainnya.

Sedangkan, di area nasional, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Mexico City  memfasilitasi importir Meksiko memperluas pemasaran produk yang diimpor dari Indonesia. 

  

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Masuk Pasar Meksiko

Kepala ITPC Mexico City Husodo Kuncoro Yakti, menambahkan, partisipasi Indonesia dalam kegiatan ini merupakan salah satu upaya Kedutaan Besar Republik  Indonesia (KBRI) dan ITPC Mexico City mendorong UMKM Indonesia memasuki pasar Meksiko. 

“Selama ini, kami menghadapi tantangan yang cukup berat dalam mempromosikan produk mamin  Indonesia di Meksiko. Salah satunya, karena kurang dikenalnya produk Indonesia. Namun, berkat  upaya keras bersama, kini produk mamin Indonesia mulai diterima dan terus mengalami peningkatan  permintaan,” kata Husodo.

Selama pameran, lanjut Husodo, Indonesia berhasil meraih berbagai capaian yang menggembirakan.  Produk biskuit dan wafer produksi Kokola Group dari Indonesia diminati salah satu jaringan pasar  swalayan besar di Meksiko. Vertix Grup, selaku importir produk tersebut, berhasil membuat  kesepakatan senilai USD 332 ribu.

 Sementara, produk Mie Sejati dan beberapa produk yang dibawa  oleh UMKM binaan BRI juga diminati oleh La Pasiega yang merupakan salah satu importir makanan di  Meksiko. Tak ketinggalan, produk mi instan produksi UMKM Sindoro juga sangat diminati karena  diproduksi tanpa menggunakan MSG.

“Selain itu, untuk lebih menarik minat pengunjung, kami juga memberikan sampel makanan dan kopi  gratis. Kami juga menghadirkan cara lain untuk menikmati rendang, yaitu dikombinasikan dengan  tortilla sebagai sumber karbohidrat utama di Meksiko. Hal ini sejalan dengan program Pemerintah  Indonesia, yaitu Indonesia Spice Up The World yang mempromosikan rempah dari Indonesia,” jelas  Husodo. 

 

3 dari 3 halaman

Lakukan Pendampingan

Sementara, BRI yang hadir di area internasional, memberikan kesempatan kepada 23 UMKM  terkurasi dari berbagai daerah di Indonesia untuk mengenalkan produknya di pasar Amerika Latin.  

Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto menerangkan, dengan memfasilitasi  UMKM ke pasar global, BRI berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan agar produk  Indonesia semakin berkualitas dan berdaya saing.  

“BRI sebagai agent of development akan terus mendorong UMKM naik kelas untuk go global dan  mendapatkan buyer potensial yang dapat menunjang kemajuan bisnisnya,” tutup Amam. 

Adapun total perdagangan Indonesia-Meksiko pada periode Januari—Maret 2022 tercatat sebesar USD  472,32 juta atau meningkat 29,97 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari  nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Meksiko sebesar USD 386,35 juta. Sedangkan, impor Indonesia  dari Meksiko sebesar USD 85,97 juta.