Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menandatangani hasil kesepakatan untuk kerja sama peningkatan kapasitas di bidang kepelabuhanan dengan pemerintah Jepang.
Kerja sama ini melalui Japan International Cooperation Agency (JICA), dalam bentuk Minutes of Meetings on the Japanese Technical Cooperation for the Project for Capacity Development on Port Management Organization in Indonesia.
Baca Juga
Minutes of Meetings yang ditandatangani oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha dan Leader Japan International Cooperation Agency (JICA), Mori Hirotsugu ini membahas mengenai technical cooperation yang akan diberikan oleh Pemerintah Jepang melalui JICA dalam hal pengembangan sistem pengelolaan pelabuhan, khususnya Pelabuhan Patimban.
Advertisement
Arif mengungkapkan, bahwa proyek kerja sama ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan Pelabuhan Patimban dalam mengikuti pertumbuhan volume logistik yang signifikan di masa mendatang.
“Pada program kerjasama ini, KSOP Patimban ditunjuk sebagai rekanan JICA pada proyek ini dan akan bertanggung jawab memastikan proyek kerja sama dapat berjalan dengan lancar dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya,” jelas Arif, Kamis (2/6/2022).
Proyek ini, lanjut Arif, dilaksanakan dalam kerangka Colombo Plan Technical Cooperation Scheme antara Pemerintah Jepang dan Pemerintah Indonesia dan merupakan salah satu dari kegiatan yang didanai melalui Hibah Pemerintah Jepang Tahun Anggaran 2022.
Proyek ini sendiri, menurut Arif meliputi kerja sama teknis di berbagai bidang, antara lain Manajemen Pelabuhan, Keselamatan Navigasi Kapal, pemeliharaan Fasilitas Pelabuhan, termasuk kanal dan cekungan, pengembangan Back-Up Area, serta Pendidikan dan Pelatihan terkait bidang tersebut.
“Proyek kerjasama ini akan dilaksanakan selama 36 bulan, di mana Kepala KSOP Patimban akan bertindak selaku Project Manager. Sedangkan experts dari JICA akan memberikan panduan teknis, saran dan rekomendasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek tersebut,” tukas Arif.
Dibentuk Komite Bersama
Arif menambahkan, bahwa untuk memfasilitasi koordinasi antara organisasi yang terkait dalam pengimplementasian proyek ini, akan dibentuk Komite Koordinasi bersama, yang disebut dengan JCC, dengan anggota dari Kementerian/Lembaga atau stakeholder terkait baik dari pihak Indonesia maupun Jepang.
Pada kesempatan tersebut, Arif menyampaikan apresiasinya pada Pemerintah Jepang melaui JICA, yang telah berkenan memberikan dukungan teknis, khususnya kepada KSOP Patimban, untuk mengambil peran utama dalam sistem manajeman pelabuhan dan pemeliharaan fasilitas Pelabuhan Patimban. Lebih lanjut, Arif juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam mewujudkan kerjasama teknis ini.
“Saya percaya semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Minutes of Meetings ini telah memberikan upaya terbaik. Saya harap, cita-cita kita untuk meningkatkan daya saing Pelabuhan Patimban dapat tercapai, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tutup Arif.
Advertisement
Presiden Jokowi Harapkan 15 Ribu Mobil Diekspor Melalui Pelabuhan Patimban
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meninjau pelepasan ekspor kendaraan dari kawasan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (8/3/2022). Orang nomor satu di republik ini mengaku senang dengan kehadiran Pelabuhan Patimban dalam meningkatkan ekspor kendaraan ke berbagai negara.
"Melihat progres tiga bulan ini kelihatannya bisa naik menjadi 180 ribu mobil untuk ekspor ke Filipina, ke Brunei, ke Jepang, dan juga ke Vietnam," ujar Presiden Jokowi, dalam video yang ditayangkan di akun youtube Kementerian Sekretariat Negara.
Pelabuhan yang aktif beroperasi sejak Desember 2021 tersebut telah melepas ekspor kendaraan sebanyak 24 ribu unit dalam keadaan lengkap. Presiden menyebut bahwa kegiatan ekspor tersebut akan terus berkembang ke negara lainnya.
"Ini saya kira awal, nanti akan dikembangkan ke negara-negara yang lain. Sehingga satu bulan kurang lebih dari sini akan bisa diekspor 15 ribu unit mobil," tuturnya.
Kepala Negara mengapresiasi jumlah ekspor kendaraan di Pelabuhan Patimban yang dinilai tinggi. Presiden berharap agar keberadaan pelabuhan tersebut dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Ini akan sangat bagus, artinya industri kita meskipun pandemi tetap bergerak terus, meskipun pandemi kita juga tetap ekspor terus dan kita harapkan ini akan ikut memberikan sumbangan kepada pertumbuhan ekonomi negara kita,” ucap Presiden.
Tarik Investor
Pada kesempatan terpisah, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan bahwa Indonesia memiliki pasar domestik dan kemampuan manufaktur yang baik sehingga dapat menarik para investor.
“Pasti investor, apakah itu Jepang dan negara-negara yang lain pasti berorientasi pada negara yang punya kekuatan domestik dan juga keahlian yang baik, sehingga pada saat nanti ekspor juga punya kapabilitas,” ujar Menhub.
Selain itu, Budi mengatakan bahwa pemerintah juga menyiapkan Pelabuhan Priok dan Patimban sebagai satu hub besar untuk kegiatan ekspor.
Untuk pelabuhan Patimban, pemerintah menargetkan kapasitas layanan di tahap terakhir mencapai 14 juta TEUs atau lebih di tahun 2027.
Advertisement