Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berkisah tentang jalan hidupnya dan perbedaan. Ia mengaku telah terbiasa dengan berbagai perbedaan sejak kecil.
Ia mengisahkan kebiasaan dengan perbedaan ini bukan hadir begitu saja. Tapi ada peran kedua orang tuanya. Sehingga ia mampu menerapkan karakter itu menjalankan tugasnya sebagai Menteri.
Baca Juga
"Saya berterima kasih kepada almarhum bapak saya Haji Muhammad Thohir dan ibu saya yang sudah berusia 82 tahun. Justru mereka yang membentuk karakter daya dan kakak-kakak saya," kata dia mengutip unggahan Instagram @erickthohir, Jumat (3/6/2022).
Advertisement
Pembentukan katakter yang dimaksudnya ini berkaitan dengan sikapnya terhadap perbedaan. Ini dimulai sejak ia duduk di bangku Sekolah Dasar.
Erick berkisah ia sengaja dimasukkan ke sekolah dengan basis Katolik. Disiplin jadi alasan kedua orang tuannya menyekolahkan Erick di sekolah itu.
"Waktu SD itu saya dimasukkin sekolah katolik sama bapak saya. Karena disiplin katanya. Lalu saya masuk SMA negeri, SMA 3. Nah tapi itulah keindahannya yang diajarin bapak ibu saya, warna warni perjalanan," terang Erick.
Suasana berbeda kembali dihadapi Erick. Setelah dia posisi sekolah yang cukup berbeda itu, ia perlu menghadapi perbedaan lainnya.
Yakni, saat ia melanjutkan jenjang perguruan tinggi di luar negeri. Ia pun mengambil pesan penting dari momen itu.
"Ketika saya kuliah di Amerika Alhamdulillah bapak saya mengirim ke Amerika, memiliki perspektif yang berbeda lagi. Indonesia ini negara yang luar biasa baik," tuturnya.
Tak Melihat Perbedaan
Melengkapi unggahan itu, Erick mengaku telah biasa dengan perbedaan. Bahkan, ini yang jadi modalnya dalam melakukan transformasi BUMN.
"Sejak kecil saya telah terbiasa dengan perbedaan. Pada hari ini, transformasi di BUMN juga didorong tanpa melihat perbedaan," tulisnya.
Erick meyakini, sikap yang dipegangnya selama ini bukanlah sebuah hambatan dalam menjalankan misi."Karena Indonesia mengenal perbedaan sebagai kekuatan, bukan hambatan," tukasnya.
Kunci Transformasi BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memandang keberhasilan transformasi di tubuh BUMN bertumpu pada transformasi kulturnya. Ini mengarah kepada tidak memandang adanya perbedaan.
Bahkan, Menteri Erick menganggap perbedaan merupakan salah satu kekuatan yang bisa dimanfaatkan. Salah satunya untuk menuju target dari transformasi perusahaan pelat merah yang jadi andalannya.
“Perbedaan kita yang membuat kekuatan kita, jangan sampai Indonesia yang kita sudah kenal ini berubah,” katanya mengutip unggahan Instagram Stories @erickthohir, Kamis (2/6/2022).
Advertisement
Tak Pandang Bulu
Sikap tak pandang bulu ini yang diakuinya diterapkan dalam melakukan misinya mentransformasi BUMN.
“Itu yang saya terapkan di BUMN, bahwa penting sekali transformasi di BUMN itu terjadi kalau ada transformasi kulturnya, dimana tidak melihat perbedaan,” tuturnya.
Dalam unggahannya itu, terlihat Menteri Erick duduk bersanding dengan dua pejabat negara. Di sisi kiri Erick ada Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate. Sementara di sisi kanan Erick ada Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel.