Liputan6.com, Jakarta Pemegang saham PT Lautan Luas Tbk menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 108 miliar atau setara dengan Rp 70 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Jumat (3/6/2022) kemarin.
PT Lautan Luas Tbk, emiten distribusi bahan kimia tersebut sebelumnya telah membagikan interim Rp 20 per saham pada tanggal 21 Januari 2022.
Sisa dividen sebesar Rp 50 per saham akan mulai di record pada tanggal 15 Juni 2022. Jumlah tersebut merupakan 39 persen dari laba neto 2021 LTLS sebesar Rp 280 miliar. Dividen tunai sebesar Rp 70 per saham akan dibayarkan kepada pemegang saham setelah dikurangi dividen interim yang telah dibayarkan.
Advertisement
Pada tahun 2021 LTLS membukukan pendapatan sebesar Rp 6,636 Triliun lebih besar 19 persen daripada tahun sebelumnya. Ini juga mengakibatkan kenaikan dari laba bersih sebesar 271 persen dari Rp 75 Miliar jadi Rp 280 Miliar
"Kinerja positif ini sejalan dengan kemampuan perseroan menjaga ketersediaan produk dengan keunggulan kompetitif dan pengelolaan risiko yang ketat," jelas Presiden Direktur PT Lautan Luas Tbk (LTLS) Indrawan Masrin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (4/6/2022).
Selama 2021, LTLS memfokuskan penjualannya kepada industri makanan dan minuman, personal home care dan air. Sejalan dengan fokus industri tersebut LTLS berhasil membukukan laba bersih kuartal I-2022 naik 251 persen menjadi Rp 98 miliar dibandingkan Rp 39 miliar pada tahun sebelumnya.
Kinerja posistif LTLS pada kuartal I-2022 ditopang oleh pendapatan segmen distribusi yang mencatatkan pertumbuhan 46,8 persen dan juga sektor manufakturing yang bertumbuh 32,4 persen dibandingkan pada pendapatan kuartal I tahun sebelumnya.
Selain itu, pertumbuhan ini juga di dukung dengan meningkatnya permintaan bahan baku di industri manufaktur, dan segmen lainnya seiring dengan peningkatan perekonomian di Indonesia.
"Kami terus mengkaji potensi investasi di industri kimia terutama peluang pada industri fokus Lautan Luas. Karena kami yakin dengan potensi yang kami miliki dan pasar juga akan terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu," tutup Indrawan Masrin.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lautan Luas Adopsi Kampung di Mauk, Mau Bangun Apa Saja?
Sebelumnya, PT Lautan Luas Tbk (LTLS) berkolaborasi bersama Yayasan Habitat for Humanity dan Yayasan Happy Hearts Indonesia untuk sukseskan program adopsi kampung di Mauk, Tangerang yang akan menjadi Kampung Lautan Luas.
Kampung binaan itu akan dibangun 70 rumah, 7 water point atau sumber air bersih dan 7 sekolah. Hal ini juga untuk merayakan HUT-ke70.
"Usia 70 tahun merupakan angka yang baik dan tidak mudah mencapainya. PT Lautan Luas ingin berpartisipasi di Indonesia dalam rangka #LautanLuasBuildingIndonesia karena perusahaan lahir dan berkembang di tanah air Indonesia,” ujar Investor Relations Manager PT Lautan Luas Tbk, Eurike Hadijaya pada konferensi pers secara daring, Rabu (22/9/2021).
Eurike berharap, program Kampung Lautan Luas di Mauk dapat menggugah pihak lain untuk berkontribusi di Indonesia. Adapun pemilihan daerah Mauk atas keputusan bersama dengan Yayasan Habitat for Humanity dan Yayasan Happy Hearts Indonesia.
Dengan pertimbangan terkait kebutuhan primer di Mauk yang harus segera tercukupi padahal lokasinya tidak jauh dari ibu kota. Proyek ini akan terkonsentrasi di Desa Margamulya, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang. Setidaknya masih ada kebutuhan 3.550 rumah layak huni serta 2.320 toilet individual di masing-masing rumah.
Dua hal ini merupakan kebutuhan mendasar bagi keluarga. Letaknya yang berada dekat laut Jawa menyebabkan warganya kesulitan memperoleh air bersih.
Penghasilan masyarakat sekitar 300.000-500.000 per bulan per keluarga yang tergolong MBR (Masyarakat Kebutuhan Rendah). 70 rumah yang akan dibangun PT Lautan Luas Tbk terdiri dari dua kamar tidur, satu ruang tamu, dan wc per rumah.
Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia Susanto menuturkan, dengan dua kamar tidur akan menghindari risiko kekerasan rumah tangga dan kekerasan seksual dalam keluarga.
“Rata-rata rumah di sana terbuat dari anyaman bambu, tidak memiliki ventilasi yang baik, hanya terdiri dari satu kamar dan tidak memiliki WC. Sehingga banyak yang BAB sembarang yang berakibat pada kesehatan (diare). Rumah adalah basis kehidupan setiap keluarga. Kami ingin selain keluarga yang sehat tetapi juga aman dan sejahtera,” ujar dia.
Advertisement
Bangun Sekolah
Untuk pendidikan, Lautan Luas menggandeng Yayasan Happy Hearts Indonesia. Fokusnya untuk membangun kembali 7 sekolah di daerah Mauk yang kondisinya tidak layak. Tujuan agar anak-anak yang kurang beruntung memiliki akses ke fasilitas pendidikan yang lebih layak, aman, dan nyaman.
Chief Executive Officer Happy Hearts Indonesia, Sylvia Beiwinkler menambahkan, pihaknya mengapresiasi komitmen dan kepedulian PT Lautan Luas Tbk sejak 2013 untuk menciptakan akses pendidikan yang lebih baik untuk anak-anak Indonesia, terutama di area-area yang masih tertinggal.
“Kami harapkan bantuan donasi yang berkelanjutan di bidang pendidikan seperti ini dapat menjadi investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan membangun masa depan yang lebih baik untuk anak-anak Indonesia,” ujar dia dikutip dari keterangan tertulis.
Selain itu, pembangunan water point untuk akses air kepada 700 keluarga. Artinya setiap satu water point dapat memenuhi 100 kebutuhan air keluarga. Water point juga dapat digunakan sebagai tempat mencuci baju. Selain pembangunan rumah, toilet dan tempat sumber air, perseroan akan membuat 7 warung unti dan satu Gapura.
Pogram Lainnya
Program Kampung Lautan Luas tidak hanya fokus pada pembangunan fisik saja. Perseroan juga mengadakan peningkatan softskill dan pengetahuan masyarakat melalui pelatihan-pelatihan dengan target 350 peserta.
Kegiatannya meliputi pelatihan perilaku hidup bersih dan sehat, pelatihan pemeliharaan rumah yang sehat, pelatihan pengolahan sampah, dan pemberdayaan masyarakat dengan lokal komite.
“Berbagai fasilitas dan pelatihan ditmaksudkan sebagai pemberdayaan masyarakat. Tujuannya adalah adanya peningkatan taraf hidup masyarakat sehingga bisa mereka bisa hidup mandiri tanpa bantuan orang lain”, ujar Susanto saat konferensi pers berlangsung.
Tidak hanya itu, Yayasan Habitat for Humanity dan Yayasan Happy Hearts Indonesia menyatakan, program Kampung Lautan Luas merupakan salah satu yang melibatkan relawan yang berasal dari karyawan perseroan.
Para relawan ini turut berpartisipasi dengan mengikuti rangkaian kegiatan di kampung Mauk. Mulai dari virtual run dan photo contest yang nantinya poin dari kegiatan tersebut akan dikonversikan ke rupiah dan akan didonasikan dalam program ini.
Advertisement