Liputan6.com, Jakarta Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan diskusi dengan Ratu Maxima dari Kerajaan Belanda. Pertemuan ini dalam rangkaian kegiatan Forum Ekonomi Dunia 2022,
Sejumlah hal yang didiskusikan antara lain adalah upaya Pemerintah Indonesia dalam keuangan inklusif dan dukungan terhadap kemajuan UMKM.
Baca Juga
“Ratu Maxima memberikan perhatian agar pemerintah Indonesia dapat menjaga dampak inflasi dan pengaruhnya terhadap UMKM, khususnya untuk industri pangan,” ujar Menperin di Jakarta, Senin (6/6/2022).
Advertisement
Pemerintah Indonesia menyampaikan upaya pengembangan UMKM yang dijalankan melalui inklusi keuangan dan digitalisasi, yang merupakan faktor penting untuk mendorong produktivitas UMKM.
Dengan pertumbuhan UMKM di Indonesia yang mencapai porsi usaha hingga 99 persen dari total usaha, UMKM dinilai masih belum memanfaatkan teknologi digital secara optimal.
Di sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang merupakan bagian dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Kementerian Perindustrian turut berupaya agar para pelaku IKM dapat meningkatkan penjualannya melalui pemasaran digital atau online.
Sejumlah strategi dilakukan di antaranya melalui link & match atau kemitraan dengan industri skala besar dan BUMN, membangun ekosistem digital dengan masuk ke dalam platform marketplace, dan melalui pengadaan barang pemerintah dan BUMN.
“Kemenperin telah menyelenggarakan berbagai program pembinaan dan pendampingan kepada pelaku IKM agar mereka bisa menjadi bagian dari rantai pasok industri di dalam negeri maupun global,” jelas Menperin.
Pemanfaatan Teknologi
Pemanfaatan teknologi serta pemasaran produk UMKM secara digital dapat mempermudah transaksi dengan adanya platform pembayaran digital. Karena itu, produktivitas UMKM perlu didorong ke arah digital untuk membantu pertumbuhan ekonomi melihat besarnya porsi usaha dari UMKM.
Inklusi keuangan juga diperlukan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Inklusi keuangan dapat dipercepat dengan dukungan digitalisasi, salah satunya dengan pemanfaatan biometric ID, sebagaimana diusulkan Ratu Maxima.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pemerintah Indonesia percaya ada pencapaian dan pembelajaran dari perjalanan Indonesia untuk meningkatkan inklusi keuangan, serta mempercepat proses konektivitas dan operabilitas dari sistem pembayaran.
Ratu Maxima juga menyampaikan dukungannya bagi Indonesia dalam Presidensi G20 tahun 2022. Ratu berharap, akan lahir hasil dari upaya digitalisasi UMKM yang bisa dibawa pada tingkat Leaders sebagai hasil nyata pencapaian Presidensi G20.
Advertisement
UMKM Gulung Tikar Akibat Pandemi, Menteri Teten: Kita Selamatkan
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut UMKM jadi kunci pemulihan ekonomi meski dikabarkan separuhnya gulung tikar terdampak pandemi. Ia menyebut sebagiannya berhasil diselamatkan.
Ia pun menyangkal UMKM yang hanya dianggap sebagai bumper atau pengaman pemulihan ekonomi semata. Menteri Teten memandang UMKM punya peran sebagai dinamisator pemulihan ekonomi.
Dalam kegiatan Komunikasi Sosial (KOMSOS) TNI Tingkat Pusat TA 2022 di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Menteri Teten menegaskan UMKM bukan sebatas bumper, melainkan pahlawan perekonomian di setiap krisis yang melanda.
"Ada asumsi pada awal pandemi bahwa separuh UMKM gulung tikar, namun berhasil kita selamatkan. UMKM justru menjadi dinamisator dalam pemulihan ekonomi," katanya mengutip keterangan resmi, Selasa (31/5/2022).
Menteri Teten mengatakan, para pelaku UMKM punya keberanian yang tinggi untuk menghadapi krisis. Kalau usaha besar menahan investasi dan menunggu situasi ekonomi membaik, UMKM justru tetap bertahan di tengah krisis dan tampil menjadi pahlawan ekonomi.
Transformasi
Dalam hal krisis pandemi COVID-19, ia menyebut UMKM berhasil melakukan transformasi yang luar biasa, utamanya terkait keikutsertaan mereka dalam ekosistem digital. Tercatat sejak awal pandemi, jumlah UMKM yang memanfaatkan e-commerce meningkat lebih dari 100 persen.
"Begitu ada pandemi, jumlah UMKM yang go online, masuk ke ekosistem digital naik pesat dari 8 juta pelaku usaha menjadi tak kurang dari 19 juta UMKM," kata MenKopUKM Teten.
Selain itu, pandemi juga berdampak pada semakin beragamnya produk yang diciptakan oleh UMKM, seperti di sektor kuliner yang marak bermunculan frozen food. Selain itu, mulai bermunculan juga produk-produk health care, dan sebagainya.
Advertisement