Â
Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar acara tani inspiratif kekinian talkshow atau (tilk talk) pada Jumat (3/6). Dalam kesempatan tersebut hadir CEO Sweet Sundae, Andromeda Sindoro.
Baca Juga
Menurut Andromeda, bisnis susu adal ah salah satu usaha yang menjanjikan. Andro, akrab disapa juga merupakan salah satu pebisnis sukses. Rata-rata penghasilan bisnis susu per bulan mencapai Rp100 juta.
Advertisement
"Omzet sebesar itu bisa bertambah dua kali lipat jika permintaan ekspor meningkat," ujarnya.
Andro mengatakan, potensi bisnis susu sangat terbuka lebar karena memiliki pasar tetap di seluruh dunia. Apalagi jika menghitung pasar benua Eropa dan benua Amerika yang rata-rata peminum susu perkapitanya cukup tinggi.
Namun demikian, Andro mengaku bahwa bisnis susu masih memiliki tantangan yang cukup besar. Pertama adalah kemampuan sumber daya manusia yang perlu ditingkatkan dan kedua teknologi susu yang ada perlu dikembangkan.
"Kami masih memiliki tantangan pada teknologi pengolahan dan tenaga anak mudanya yang masih sedikit. Kami ingin dengan tangan anak muda kita bisa mempercepat swasembada," ujarnya.
Â
Ahli Gizi sekaligus dosen dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Epi Taufik menganjurkan agar masyrakat rutin meminum susu segar. Menurutnya, banyak protein dan kandungan gizi sehat yang ada pada susu murni. Kandungan itu sangat bagus untuk pertumbuhan anak maupun dewasa.
"Dari sisi agama, susu juga jelas disebutkan dalam surat Alquran, dimana, protein yang terkandung dalam susu bisa diserap secara optimal. Anak anak harus minum susu karena berkaitan dengan pertumbuhan. Dewasa harus minum susu karena berkaitan dengan kesehatan. Di sana ada protein yang bagus untuk otak dan tulang," ujar Epi.
Disisi lain, Epi mengaku bersyukur karena saat ini masyarakat Indonesia memiliki tren baru, yaitu minum kopi. Minum kopi, artinya juga meminum susu karena kopi selalu ada dalam setiap minum susu.
"Saya bersyukur karena sekarang ada tren ngopi karena kopi pasanganya pasti susu. dan Rata-rata barista di Indonesia pakai susus yang segar dan asli supaya menghasilkan rasa yang nikmat," katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan bahwa konsumsi susu setiap tahun memang meningkat sejalan dengan tren gaya hidup masyarakat yang menginginkan kualitas hidup sehat.
Namun, kata dia, tingkat ketersediaan susu masih terbatas. Karena itu, dia mengajak para peternak dan pelaku industri untuk terus melakukan berbagai upaya mengakselerasi peningkatkan produksi susu nasional.
"Pemerintah melakukan intervenai pada ranah produksi dengan beragam bantuan. Bukan itu saja, saat ini, pemerintah membuka peluang dan pasar jual melalui kerjasama dengan perusahaan besar baik di level nasional maupun internasional. Saya berharap tingkat konsumsi susu rata-rata per kapita meningkat," katanya.
Â
(*)