Sukses

PeduliLindungi Dipakai Awasi Distribusi Minyak Goreng, Petani Ingatkan Banyak Orang Tak Punya Ponsel

Hambatan yang terbentang jika PeduliLindungi dipakai mengawasi distribusi minyak goreng, yakni masih banyaknya masyarakat tidak memiliki telepon pintar.

Liputan6.com, Jakarta
Serikat Petani Kelapa Sawit menilai masih ada hambatan besar di tengah rencana pemerintah menerapkan sistem digitalisasi melalui aplikasi PeduliLindungi dalam memantau distribusi komoditas strategis seperti minyak goreng.
 
Hambatan yang terbentang jika PeduliLindungi dipakai yakni masih banyaknya masyarakat termasuk petani kecil di pedesaan yang tidak memiliki telepon pintar (smartphone) untuk mengakses aplikasi ini.
 
"Memang betul, (PeduliLindungi) itu bisa dipakai karena nama dan sesuai NIK. Dan ada aplikasi yang bisa digunakan dan ditunjukkan untuk verifikasi. Tapi gapnya adalah masih ada distribusi migor curah di antara masyarakat miskin," kata Sekjen Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Mansuetus Darto kepada Liputan6.com, Senin (6/6/2022). 
 
"Tetapi sejauh mana para pengguna PeduliLindungi itu punya (dijangkau)? Kemudian tidak semuanya punya hp android dan mayoritas wilayah di sawit itu karena terlalu di daerah pedalaman, jadi tidak punya signal...," ujarnya. 
 
Selain itu, Darto juga berharap Pemerintah bisa memfasilitasi mekanisme lain dalam pemantauan distribusi minyak goreng bagi distributor di antara masyarakat miskin. 
 
"Harus ada mekanisme lain. Sepertinya misalnya penggunaan data kependudukan (manual) dengan bekerjasama dengan Pemkab. Tapi semestinya, kolaborasi dengan kabupaten untuk memastikan migor itu terdistribusi secara jelas," jelasnya.
 
Adapun ide pemakaian aplikasi PeduliLindungi ini dicetuskan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
 
"Kami ke depan akan mengaktifkan sistem digitalisasi, masuk ke aplikasi PeduliLiundungi karena kita melihat yang kita gunakan dulu waktu itu sangat bagus dan sangat lengkap dan bisa cepat untuk menangani tadi masalah distribusi ini," jelas Luhut seperti dikutip Senin, (6/6/2022).
 
"Kita melihat PeduliLindungi yang kita gunakan dulu waktu Covid-19 itu sangat bagus dan sangat lengkap dan bisa cepat untuk menangani masalah distribusi ini dengan demikian mata rantai itu akan terlihat bahwa setiap gerakan itu nanti akan bisa terpantau dengan digital," katanya.
 
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
 
 
 
2 dari 3 halaman

Kata Pedagang

Pemerintah akan memanfaatkan aplikasi digitalisasi seperti PeduliLindungi untuk memantau distribusi komoditas, salah satunya minyak goreng.

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengatakan, pihaknya menyambut langkah Pemerintah dalam memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi untuk memantau distribusi minyak goreng.

"Saya kira Pemerintah sah-sah saja melaksanakan upaya untuk pengendalian distribusi (minyak goreng) ini. Karena pengalaman-pengalaman sebelumnya selalu terjadi persoalan/masalah di distribusi sehingga menyebabkan kelangkaan," kata Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan, dalam pesan singkat kepada Liputan6.com, Senin (6/6).

Menurutnya, yang harus menjadi perhatian adalah bagaimana Pemerintah mensosialisasikan pemanfaatan aplikasi PeduliLiundungi untuk memantau distribusi minyak goreng curah, dan memastikan ketersediaannya bisa melimpah.

(Pemanfaatan PeduliLindungi) ini harus disoalisasikan. Misalnya apakah nanti di pasar akan ada penggunaan barcode untuk pembelian minyak goreng, termasuk minyak goreng curah. Kemudian bagaimana ibu-ibu di pasar yang tidak memiliki gadget? itu bisa menjadi masalah juga akhirnya," jelas Reynaldi.

Reynaldi menyampaikan, dia menyerahkan upaya pemerataan distribusi minyak goreng curah ke Pemerintah dengan metode pilihan mereka, dengan catatan, hal tersebut bisa benar-benar tercapai.

"Yang paling penting, minyak goreng curah terdistribusi merata ke seluruh pasar di Indonesia," ujar dia.

"Kita hanya ingin pasokan minyak goreng curah ini ada di pasar dan berlimpah, kalau barang ya ngga ada ya percuma (pemantauan lewat PeduliLindungi). Mengingat ini sudah masuk satu pekan, tapi harga belum masuk ke Rp. 14.000," tambahnya.

 

 

 

3 dari 3 halaman

Komoditas Strategis

Sebelumnya, pemerintah berencana memakai sistem digitalisasi melalui aplikasi PeduliLindungi untuk memantau kondisi komoditas strategis di Indonesia.

Hal ini diungkapkan langsung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan atau Menko Luhut saat menjelaskan kondisi terkini perihal komoditas minyak goreng pada Minggu, (5/6/2022).

"Kami juga ke depan ini akan mengaktifkan semua tadi sistem digitalisasi menjadi satu nanti masuk di PeduliLindungi," jelas Menko Luhut.

Awalnya pemanfaatan aplikasi digitalisasi PeduliLindungi akan diterapkan guna memantau distribusi komoditas minyak goreng. 

Keberadaan aplikasi ini dinilai efektif dan bagus saat pemerintah memberlakukannya untuk memantau perkembangan Covid-19 di Indonesia.

"Kita melihat PeduliLindungi yang kita gunakan dulu waktu Covid itu sangat bagus dan sangat lengkap dan bisa cepat untuk menangani masalah distribusi ini dengan demikian mata rantai itu akan terlihat bahwa setiap gerakan itu nanti akan bisa terpantau dengan digital," jelas dia.

Dengan pandangan inilah, Luhut menilai tepat jika aplikasi digital bisa dipakai pada semua komoditas- komoditas strategis ke depan.

"Saya pikir akan kita lakukan pada semua komoditas komoditas strategis ke depan dengan demikian tidak terjadi lagi manipulasi oleh pihak-pihak yang tidak ingin melihatnya ini bisa baik, ingin mendapat keuntungan," tegas Luhut.