Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membenai index pariwisata dan travel berbagai destinasi di Indonesia. Hal itu termotivasi dari membaiknya sektor wisata Indonesia selama pandemi Covid-19, serta bakal dikejarnya beberapa indeks internasional yang menilai pariwisata Indonesia yang masih di bawah negara lain.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, dalam UPH Hospitour 2022 di Kabupaten Tangerang.
Baca Juga
“Indonesia menempati peringkat 32, naik 12 posisi dari 117 negara di seluruh dunia. Dan kenaikan 12 peringkat ini kita capai di tengah pandemi COVID-19 yang kita lalui dan begitu banyak kendala, tapi ternyata ada beberapa poin yang berhasil kita perbaiki dan tingkatkan," tutur Sandiaga Uno.
Advertisement
Kemudian, jika dilihat di kawasan Asia Pasifik, sektor pariwisata Indonesia juga berhasil masuk deretan 10 besar menempati peringkat ke-8.
Namun, ada pekerjaan rumah juga yang harus terus digenjot Kemenparekraf. Yakni, beberapa indikator seperti sosial ekonomi yang masih berada diperingkat 80. Kemudian kesehatan dan kebersihan yang masih berada diperingkat 82, lalu yang terakhir pembenahan infrastruktur pariwisata. Dimana, pada indikator itu, Indonesia berada di posisi terbawah, yakni rangking 91.
Melihat hal tersebut, Sandiaga Uno menyiapkan beberapa cara agar mampu meningkatkan indikator tersebut. Salah satunya dengan memberdayakan para generasi muda, yakni dengan memperdalam pendidikan perihal pariwisata, hingga perbaikan infrastruktur.
"Kita perdayakan anak muda untuk bisa meningkatkan 5 indikator terendah tadi. Dan disini Kemenparekraft pun melakukan kerjasama, salah satunya dengan UPH (Universitas Pelita Harapan)," katanya.
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rekomendasi UNESCO
Tidak hanya itu, rencana soal tarif masuk Candi Borobudur senilai Rp 750 ribu, juga mampu menjadi upaya pemerintah dalam meningkatkan indikator terendah, yakni soal pembenahan infrastruktur pariwisata.
Yang mana, kebijakan itu diambil berdasarkan rekomendasi dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dan banyak pakar. Utamanya untuk menjaga bangunan candi.
"Seperti di Candi Borobudur yang tarifnya jadi Rp 750 ribu, orang-orang hanya fokus ditarifnya. Padahal kalau dilihat, ada pesan yang disampaikan, yakni menjaga kelangsungan Candi Borobudur, kita itu lebih ke infrastrukturnya yang bisa dibenahi. Karena berdasarkan hasil studi, Candi itu hanya bisa naik 600 sampai 1.200 orang per hari," ujarnya.
Sementara, masyarakat masih diperbolehkan berada di kawasan candi tanpa perlu membayar mahal. Pemerintah akan terus fokus pada pemeliharan Candi Borobudur sebagai situs sejarah dan juga pernah dinobatkan sebagai 7 Keajaiban Dunia.
Advertisement
Ganjar dan Luhut Sepakat Tunda Rencana Kenaikan Tiket Naik Candi Borobudur Rp750 Ribu
Polemik kenaikan harga tiket naik Candi Borobudur Rp 750 ribu sedikit mereda. Pasalnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sepakat menunda rencana tersebut.
"Kita postpone dulu. Tadi Pak Menteri (Luhut Binsar Pandjaitan) sudah menyampaikan, 'Pak Gub itu kita postpone dulu, biar tidak terjadi cerita yang ke mana-mana'," kata Ganjar usai bertemu dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan di Rumah Dinas Gubernur Jateng, Semarang, Selasa, 7 Juni 2022, dilansir Antara.
Ganjar sudah lebih dulu mengusulkan penundaan penerapan kenaikan harga tiket area stupa Candi Borobudur. Menurut Ganjar, diperlukan beberapa langkah sebelum kenaikan harga tiket diberlakukan. Salah satunya, kata dia, perlu kajian bersama antara Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur dan Balai Konservasi Borobudur.
"Saya sampaikan kepada beliau, ini banyak yang protes, menurut saya diendapkan dan beliau setuju. Ini soal tarif jangan dibicarakan dulu, di-postpone dulu, dan memang TWC sama balai sedang komunikasi, maka masyarakat tidak perlu resah. Itu penting untuk disampaikan," ujarnya.
Ganjar menjelaskan bahwa penataan di kawasan Candi Borobudur masih terus dilakukan sehingga harus dicari skema-skema terbaik untuk mengatur wisatawan yang hendak naik ke area stupa candi. Opsinya bisa dengan pembatasan kuota maupun dengan instrumen lain seperti menaikkan harga tiket.
Hingga saat ini, seluruh wisatawan belum diizinkan pengelola naik ke area stupa Candi Borobudur. Pengunjung hanya diperbolehkan sampai ke pelataran candi dengan harga tiket masuk Borobudur untuk wisatawan lokal dewasa sebesar Rp50 ribu.
"Masuk ke kawasan dan naik ke candi. Dua hal ini perlu disampaikan ke publik agar bisa tahu kenapa ada pembatasan orang naik ke candi," kata Ganjar Pranowo, beberapa waktu lalu.
Â