Liputan6.com, Jakarta - Para atlet dan para pelatih Indonesia yang berjuang di ajang olahraga SEA Games 2022 Vietnam mendapat apresiasi dari pemerintah. Apresiasi tersebut dalam bentuk bonus dengan total Rp 162,5 miliar yang diberikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/06/2022).
Presiden Jokowi sangat bangga dengan prestasi yang berhasil ditorehkan oleh para atlet dengan bimbingan para pelatih SEA Games 2022 tersebut sehingga bisa membawa pulang 408 medali baik emas, perak maupun perungg.
Baca Juga
“Saya bangga, saya senang bahwa dari 499 atlet yang kita kirim ke SEA Games ke-31 di Vietnam 408 atlet semuanya memperoleh medali, baik emas, perak maupun perunggu. Artinya, 82 persen atlet yang kita kirimkan ini membawa medali, pulang ke tanah air,” ujar Jokowi dikutip dari laman setkab.go.id, Senin (13/6/2022).
Advertisement
Seperti yang dilaporkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, jumlah atlet yang diberangkatkan pada SEA Games ke-31 di Vietnam berkurang sekitar 40,67 persen bila dibandingkan dengan keikutsertaan pada SEA Games ke-30 yang sebanyak 841 orang.
Namun hal tersebut tidak mengurangi prestasi yang diperoleh. Kontingen Indonesia berhasil menduduki peringkat ketiga dengan raihan 241 medali yang terdiri dari 69 medali emas, 92 medali perak, dan 80 medali perunggu.
“Betul yang disampaikan oleh Menpora tadi, membangun ekosistem yang baik itulah yang akan memberikan hasil, kerjanya juga fokus. Kirim enggak usah banyak-banyak sampai 840 pada tahun sebelumnya, tapi hasilnya meningkat. Kalau kita lihat, seperti yang saya sampaikan yang lalu sebelum berangkat, 2015 kita peringkat kelima, 2017 peringkat kelima, 2019 peringkat keempat, dan sekarang kita masuk ke peringkat tiga, meskipun kita hanya mengirimkan 499 atlet,” kata Presiden Jokowi.
Sebagai bentuk apresiasi kepada kontingen yang telah mengharumkan nama Indonesia di kancah olahraga Asia Tenggara tersebut pemerintah memberikan bonus dengan total mencapai lebih dari Rp 160 miliar.
“Hari ini akan kita serahkan, kita berikan bonus penghargaan kepada para atlet, pelatih, dan asisten pelatih. Kepada para atlet yang kita berikan kurang lebih Rp 130,5 miliar, kemudian untuk pelatih dan asisten pelatih Rp 32 miliar, sebuah angka juga yang tidak sedikit. Semoga ini memberikan inspirasi, memberikan motivasi kepada atlet-atlet yang lain untuk nantinya di ajang internasional apa pun bisa mengharumkan nama bangsa dan negara,” pungkasnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Perwakilan Atlet
Selain menyampaikan ucapan selamat, pada kesempatan ini Presiden juga secara simbolis menyerahkan bonus kepada sejumlah perwakilan atlet. Berikut perwakilan atlet tersebut:
1. Ihram dari cabang olahraga (cabong) rowing, perwakilan peraih medali emas nomor tunggal, menerima bonus sebesar Rp 500 juta;
2. Riau Ega Agatha dari cabor panahan, perwakilan peraih medali emas nomor ganda, menerima sebesar Rp 400 juta;
3. Ceyco Georgia Zefanya dari cabor karate, perwakilan peraih medali perak nomor tunggal, menerima sebesar Rp 300 juta;
4. Susanto Megaranto dari cabor catur, perwakilan peraih medali perak nomor ganda, menerima Rp 240 juta;
5. Dhita Juliana dari cabor voli pantai, perwakilan peraih medali perak nomor beregu, menerima Rp 210 juta;
6. Azzahra Permatahani dari cabor renang, perwakilan peraih medali perunggu nomor tunggal, menerima Rp 150 juta;
7. Raudani Fitra dari cabor kano, perwakilan peraih medali perunggu nomor ganda, menerima Rp 120 juta;
8. Gian Kurnadi dari cabor esport, perwakilan peraih medali perunggu nomor beregu, menerima Rp 105 juta.
Hadir mendampingi Presiden dalam kegiatan ini antara lain Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menpora Zainudin Amali, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari, dan Sekretaris Jenderal Komite Olahraga Nasional Indonesia (Sekjen KONI) Tubagus Ade Lukman.
Advertisement
Indonesia Capai 3 Besar SEA Games 2021, Perhatian ke Atlet Jangan Sekadar Lips Service
Keberhasilan Indonesia mencapai posisi tiga besar dalam SEA Games 2021 Vietnam mendapatkan apresiasi banyak kalangan. Meski demikian, penghargaan dan perhatian pemerintah kepada atlet diminta tidak sekadar lips service semata.
Lifter putri Indonesia Nurul Akmal, misalnya, mengaku tidak mendapatkan apresiasi semestinya dari pemerintah daerah meski mencetak prestasi. Atlet berusia 29 tahun itu meraih medali emas angkat besi nomor +87 kg putri pada PON XX Papua 2021. Selain itu, ia juga meraih medali perak kelas +71 SEA Games 2021 Vietnam dan urutan kelima Olimpiade Tonyo 2020 kelas +87 kg.
Kisah tragis juga dialami Junita Malau. Peraih medali emas wushu di SEA Games 2021 itu harus membanting tulang sebagai buruh tani ketika tidak ada event pertandingan.
"Menjadi bukti jika perhatian kita kepada atlet masih sebatas lips service," kata Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda di Jakarta, Kamis (26/5/2022).
Huda mengatakan persoalan penghargaan kepada atlet berprestasi menjadi masalah yang tidak kunjung tuntas dari tahun ke tahun. Para atlet biasanya hanya akan mendapatkan perhatian luar biasa saat meraih prestasi.Sedangkan saat kariernya mulai redup, maka perhatian kepada mereka akan hilang begitu saja.
"Maka banyak kasus saat atlet di masa tua mereka hidup seadanya. Bahkan, ada beberapa kasus mereka harus bekerja kasar meskipun di saat jaya mereka atlet penyumbang emas SEA Games, Asian Games, atau bahkan olimpiade," ujar politisi yang memiliki lingkup lingkup tugas di bidang pendidikan, olahraga, dan sejarah.