Liputan6.com, Jakarta Mantan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, resmi menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (Menteri ATR/Kepala BPN) usai dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini (15/6/2022).
Hadi Tjahjanto menggantikan posisi Sofyan Djalil yang sebelumnya Menteri ATR/Kepala BPN
Dalam laman laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN), Hadi Tjahjanto tercatat memiliki harta sebesar Rp 20.565.908.278 atau Rp 20,5 miliar. Hal ini berdasarkan laporan harta kekayaan yang dilaporkan pada 7 Juni 2021 saat masih menjadi Panglima TNI.
Advertisement
Tercatat, Hadi Tjahjanto memiliki enam bidang tanah dan bangunan yang berada di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Malang. Harta tidak bergerak Hadi ini tercatat senilai Rp 6.970.000.000.
Sementara harta bergerak yang dimiliki Hadi Tjahjanto yaitu empat alat transportasi berupa dua Toyota Innova, satu Honda CRV, dan satu sepeda motor Honda. Empat kendaraannya itu senilai Rp 486.450.000.
Harta bergerak lainnya yang tak dirinci senilai Rp 1.905.000.000. Surat berharga senilai Rp 3 miliar, kas atau setara kas lainnya senilai Rp 8.204.458.276. Hadi tercatat tak memiliki utang.
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Profil Hadi Tjahjanto, Mantan Panglima TNI yang Jadi Menteri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mereshuffle dua menterinya. Dua tokoh resmi dilantik mengisi kursi tersebut menggantikan menteri sebelumnya. Keduanya yakni Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan yang menempati posisi Menteri Perdagangan (Mendag) menggantikan M Lutfi, dan mantan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Hadi menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Sebelumnya, isu Hadi bakal menjadi menteri mencuat ketika dipanggil Jokowi ke Istana.
Hadi menjelaskan, pemanggilan dirinya saat itu terbilang mendadak, karena dirinya pada Selasa, 14 Juni kemarin sedang berolahraga.Â
"Baru saja makanya saya ngebut," kata Hadi sebelum bertemu Jokowi di Istana.
"Enggak ada ini baru olahraga, langsung lari saya," sambungnya.
Atas pinangan tersebut, mantan Panglima TNI ini mengaku dirinya belum memikirkan soal dirinya masuk ke kabinet Jokowi.
"Wah belum mikir ke sanalah ya," ujar Hadi.
Berikut sederet jejak rekam mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto yang namanya disebut-sebut akan menjadi menteri Jokowi:Â
Advertisement
Lulusan Akademi Angkatan Udara 1986
Hadi Tjahjanto diketahui menyelesaikan Akademi Angkatan Udara pada tahun 1986 yang kemudian pada tahun setelahnya menuntuaskan Sekolah Penerbangan TNI.
Karir Marsekal Madya berkelahiran Malang ini dimulai dengan dipercaya untuk mengoperasikan pesawat angkut ringan untuk Operasi Dukungan Udara, SAR terbatas, dan kursus penerbangan pesawat angkut di Skadron Udara 4 pada tahun awal setelah dia dilantik, Juli 1986.
Tujuh tahun berselang, bapak dua anak ini semakin moncer karirnya hingga menjadi Kepala Seksi Latihan Skadron Udara 4 Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh.
Pada tahun 1996, Hadi beralih pada pesawat angkut berat yaitu menjabat sebagai Komandan Flight Ops "A" Flightlat Skadron Udara 32 Wing Udara 2yang harus memimpin pesawat angkut berat masih di tempat yang sama.
Sepak Terjang Karier Militer hingga Jadi Panglima TNI
Hadi pun kemudia menjadi Perwira Menengah Dinas Administrasi dan Personel TNI AU.
Kemudian, pada tahun 2010-2011 Hadi menjabat sebagai Komandan Pangkalan Udara (Danlaud) Adi Sumarmo, Boyolali, Jawa Tengah.
Pada periode berikutnya, yaitu 2011-2013 prajurit TNI kelahiran 1963 ini dijadikan sebagai Direktur Operasi dan Latihan Basarnas. Dua tahun selanjutnya, Hadi bertugas menjadi Kepala Dinas Penerbangan TNI AU.
Di tahun 2015 ia kembali ke kampung halaman untuk menjalankan amanah menjadi Komandan Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. Bersamaan dengan diangkatnya pangkat Hadi menjadi Marsekal Muda ia juga dilantik menjadi Sekretaris Militer Presiden Jokowi (2015-2016).
Di tahun 2016, bapak dari Hanica Relingga Dara Ayu dan Handika Relangga Bima Yogatama ini menduduki posisi penting menjadi Inspektoran Jenderal Menteri Pertahanan Republik Indonesia sekaligus kenaikan pangkatnya menjadi Marsekal Madya.
Sampai di tahun 2017, ia menjabat dua peran penting yaitu menjadi Kepala Staff TNI AU dan kemudian diangkat menjadi Panglima TNI menggantikan posisi Panglima Gatot Nurmantyo.
Advertisement