Liputan6.com, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyebut insentif program Kartu Prakerja salah sasaran. Hal tersebut ditulis dalam laporan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II Tahun 2021 yang diserahkan kepada pemerintah.
tak tanggung-tanggung, nilai insentif Kartu Prakerja yang salah sasaran tersebut mencapai Rp 289,85 miliar atau diberikan kepada 119.494 peserta.
Baca Juga
Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari meluruskan temuan BPK tersebut. Menurutnya, insentif tersebut tidak salah sasaran tetapi ada sebagian peserta yang ternyata memiliki gaji di atas Rp 3,5 juta.
Advertisement
"Ibu Ketua BPK menyampaikan statement bahwa terdapat 119 ribu penerima Kartu Prakerja senilai Rp 289 miliar tidak tepat sasaran, karena, mereka ini gaji dan upahnya di atas Rp 3,5 juta," kata Denni di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (16/6/2022).
Denni menjelaskan angka Rp 3,5 juta tersebut menjadi tolak ukur penerima bantuan subsidi upah (BSU) pegawai agar tidak tumpang tindih. Sementara dalam program Kartu Prakerja, tidak ada ketentuan tersebut.
"Jadi karenanya jangan dipotong, angka Rp 289 miliar dari 119 ribu penerima dikatakan salah sasaran karena gajinya di atas Rp 3,5 juta," sambungnya.
Dia pun menjelaskan jika ada pekerja yang menerima gaji UMR Jakarta, tetap boleh mendaftar dan mengikuti program Kartu Prakerja. Sebab program ini sifatnya pelatihan dan terbuka untuk semua orang.
"Misalnya ada seorang sopir upahnya UMR Rp 4,5 juta, itu ya boleh untuk kemudian mengambil pelatihan. Jadi di Program Kartu Prakerja ini kan terbuka untuk semua orang," jelasnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Murni Pelatihan
Ketua Tim Pelaksana Program Kartu Pra Kerja Rudy Salahuddin menegaskan desain awal Kartu Prakerja murni untuk pelatihan. Namun karena adanya pandemi, program ini pun dijadikan instrumen penyalur bantuan sosial.
Dia berharap dengan meredanya kasus penyebaran virus Corona dalam waktu dekat Progam Kartu Prakerja akan kembali sesuai dengan rencana awal tujuannya. Tidak lagi dibatasi dengan latar belakang pekerjaan, melainkan ditujukan untuk pekerja yang ingin meningkatkan keahlian maupun mencari keahlian baru.
"Sehingga nantinya mungkin kita tidak akan membatasi gaji tersebut, tetapi kita lebih betul-betul kepada orang-orang yang mau dilatih untuk reskilling atau upskilling," pungkasnya.
Advertisement
8.000 Alumni Kartu Prakerja Ketemu Jokowi di Sentul Besok 17 Juni 2022
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo akan bertemu dengan 8.000 alumni program Kartu Prakerja di Sentul International Convention Centre (SICC) pada Jumat 17 Juni 2022. Para alumni Kartu Prakerja di ini datang dari 514 kabupaten kota dan 34 provinsi yang ada di seluruh Indonesia.
"Acara ini akan diselenggarakan besok di SICC pukul 14.00 WIB dan nantinya akan melibatkan 8.000 alumni program Kartu Prakerja dari seluruh Indonesia," kata Ketua Tim Pelaksana Program Kartu Prakerja Rudy Salahuddin saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (16/6/2022).
Rudy mengatakan para alumni program Kartu Prakerja telah diundang oleh para mitra Kartu Prakerja. Sebagian besar yang hadir berasal dari Jabodetabek dengan sukarela. Sedangkan bagi alumni dari luar Pulau Jawa mendapatkan akomodasi dari manajemen pelaksana.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari menyebut hampir 350 perwakilan kabupaten/kota akan hadir. Mulai dari Aceh Besar, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Keerom, Kabupaten Ketapang, Kabupaten Kolaka, Kabupaten Mamasa, dari Berau, Kepulauan Pangkajene, dan sebagainya
"Per hari ini tadi kita sudah dapat konfirmasi hampir 350 perwakilan kabupaten/kota akan hadir," kata Denni.
Cerita Sukses
Dalam acara tersebut, Presiden Joko Widodo akan mendengar secara langsung cerita dari para alumni tentang pengalamannya mengikuti program. Acara ini juga menjadi wadah para alumni dapat bertukar cerita, pengalaman, serta memberi masukan untuk bisa menghadapi tantangan dunia kerja ke depan.
"Bapak Presiden (Jokowi) tentu saja ingin mendengar kisah, cerita, pengalaman, atau masukan dari sobat Kartu Prakerja se-Indonesia," kata dia.
Dia menambahkan ada serangkaian acara seperti job fair untuk para alumni program Kartu Prakerja. Selain Jokowi, sejumlah menteri juga dijadwalkan hadir. Mulai dari Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, serta pimpinan dari komisi IX DPR RI.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement