Sukses

Revlon, Raksasa Kosmetik Usia 90 Tahun Dunia Ajukan Permohonan Bangkrut

Merek kosmetik Revlon mengatakan bahwa pengajuan bangkrut tersebut akan memungkinkannya mengatur ulang secara strategis keuangannya.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar mengejutkan datang dari raksasa kosmetik berusia 90 tahun, Revlon, yang mengajukan perlindungan dari kebangkrutan karena utang dan persaingan yang meningkat.

Merek kosmetik yang terkenal dengan produk cat kuku dan lipstik itu mengatakan bahwa pengajuan bangkrut tersebut  akan memungkinkannya untuk mengatur ulang secara strategis keuangannya.

Dilansir dari CNN Business, Jumat (17/6/2022) Revlon menunjuk pada "kendala likuiditas" yang dipicu oleh gangguan rantai pasokan dan inflasi.

Merek kosmetik tersebut menerima dukungan USD 575 juta atau setara Rp. 8,5 triliun dalam pembiayaan debitur untuk membantu mendukung operasi sehari-harinya.

"Pengajuan hari ini akan memungkinkan Revlon untuk menawarkan kepada konsumen kami produk ikonik yang telah kami berikan selama beberapa dekade, sambil memberikan jalur yang lebih jelas untuk pertumbuhan kami di masa depan," kata CEO Revlon Debra Perelman dalam rilisnya.

Perelman menambahkan bahwa struktur modal yang menantang telah membatasi kemampuan Revlon untuk menavigasi masalah ekonomi makro untuk memenuhi permintaan.

Diketahui, Revlon dalam beberapa tahun terakhir telah kehilangan pembeli dari penjualan di mana sebagian besar beralih ke startup yang didukung oleh selebriti ternama, seperti Kylie Cosmetics milik  Kylie Jenner dan Fenty Beauty milik Rihanna.

Kekurangan produk adalah faktor utama lainnya yang membuat Revlon bangkrut dan analis mengatakan masalah itu tidak mungkin diselesaikan dalam waktu dekat bagi perusahaan yang sudah memiliki cabang di seluruh dunia ini.

2 dari 2 halaman

Sekilas Tentang Revlon

Revlon didirikan pada tahun 1932 oleh saudara Charles dan Joseph Revson dan Charles Lachman.

Revlon (REV) go public pada tahun 1996 dan pada tahun 2016 dibeli oleh Elizabeth Arden dengan taruhan produk perawatan kulit senilai USD 870 juta atau setara Rp. 12,9 triliun untuk menangkis persaingan.

Elizabeth Arden, merupakan rumah bagi beberapa merek top, termasuk Britney Spears Fragrances dan Christina Aguilera Fragrances.

Revlon juga sempat menjadi berita utama dua tahun lalu ketika Citigroup (C) secara tidak sengaja mengirim hampir USD 900 juta atau setara Rp. 13,3 triliun dari uangnya sendiri ke pemberi pinjaman Revlon.

Seorang hakim memutuskan bahwa bank tidak dapat memulihkan uang itu.

Penjualan Revlon telah tertinggal selama bertahun-tahun dan pada tahun 2021 turun 22 persen dari level 2017. Saham merek kosmetik itu telah jatuh lebih dari 80 persen sejak awal tahun.