Sukses

Pencari Migas Didorong Kembangkan Industri Pariwisata

SKK Migas mendorong industri hulu migas menciptakan dampak berganda bagi perekonomian lokal dan nasional

Liputan6.com, Jakarta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendorong industri hulu migas menciptakan dampak berganda bagi perekonomian lokal dan nasional, salah satunya membangun sektor pariwisata di timur Indonesia.

Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku, Subagyo mendorong Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku menjadi pelopor perkembangan pariwisata dengan wisata bahari dan kuliner di Kabupaten Sorong, Papua Barat.

“Kami mengajak semua operator Kontraktor Kontrak Kerja sama (KKKS) yang beroperasi di Papua dan Maluku untuk mendukung keberlanjutan wisata bahari di timur Indonesia melalui program pengembangan masyarakat. Tentunya upaya ini melibatkan pemerintah daerah serta warga lokal,” kata Subayo, di Jakarta, Jumat (17/6/2022).

Wisata bahari melalui industri hulu migas di Kabupaten Sorong diawali dengan pelaksanaan program Desa Wisata Bahari dan Kuliner (Dewi Bakul) di Kampung Arar, Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong. Kampung Arar terletak di salah satu pulau kecil yang berada di ring-1 area operasi Petrogas (Basin) Ltd.

Menurut Kepala Departemen Humas Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua & Maluku, Galih Agusetiawan, pihaknya bersama warga Kampung Arar mengidentifikasi potensi desa yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian lokal. Setelah melakukan identifikasi, masyarakat difasilitasi untuk mengikuti berbagai pelatihan yang berhubungan dengan pariwisata dan entrepreneurship.

Warga menyadari bahwa keberadaan kampung yang berada di perairan Sorong bisa menjadi daya tarik pariwisata. Apalagi di sekitar pulau itu ada pulau-pulau lain yang bisa dikembangkan untuk wisata bahari lompat pulau dan wisata sejarah jaman penjajahan.

 

2 dari 3 halaman

Potensi Lainnya

Warga juga melihat potensi lainnya, yaitu usaha kuliner kearifan lokal dan ekowisata dengan memanfaatkan keberadaan pulau-pulau kecil tak berpenghuni di sekitar Kampung Arar. Lahan kosong itu bisa ditanami tanaman buah produktif.

“Mereka mempromosikan rekreasi sambil menjaga kebersihan pulau dan laut, serta menawarkan pengunjung untuk mengadopsi tanaman buah produktif,” paparnya.

Dengan semua potensi yang ada, lanjut Galih, pihaknya bersama warga membuat paket wisata ‘island hopping’ atau lompat pulau, yang menawarkan wisata berkeliling ke lima pulau di perairan Sorong, yakni Pulau Doom, Pulau Soop, Pulau Yerusel, Pulau Arar dan Pulau Sisi. Pengunjung diajak berkeliling menggunakan perahu mesin ukuran long boat untuk menyusuri perairan Sorong.

“Pulau Sisi dilengkapi fasilitas camping ground. Pengunjung bisa bermalam menikmati suasana perairan Sorong yang eksotis. Tak perlu pusing soal makan, karena pengelola sudah menyiapkan beragam kuliner olahan dengan cita rasa lokal,” jelas Galih.

 

3 dari 3 halaman

Gandeng BUMDes

Tim SKK Migas Wilayah Papua & Maluku menggandeng Badan usaha Milik Desa (BUMDes) Arar Mandiri untuk menjalankan program Desa Wisata Bahari dan Kuliner (Dewi Bakul).

Dalam kurun waktu berbarengan, Petrogas (Basin) Ltd. mengembangkan program pemberdayaan nelayan di Kampung Arar, juga melalui BUMDes Arar Mandiri. Melalui program ini, Petrogas membangun mata rantai pemasaran ikan hasil tangkapan nelayan setempat, yang menguntungkan warga.

“Di sinilah terjadi sinergi yang menggerakkan perekonomian warga lokal. Petrogas memfasilitasi kerja sama antara nelayan lokal, BUMDes Arar Mandiri dan perusahaan jasa katering yang menjadi pemasok katering Petrogas di Sorong, terkait kesepakatan suplai ikan. Di sisi lain, kami mengembangkan program Desa Wisata dan Kuliner,” kata Galih.