Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto adalah salah satu motor penggerak keberhasilan program Kartu Prakerja. Jokowi juga menyebut orang-orang yang berperan dalam keberhasilan program tersebut.
"Yang saya hormati Pak Menko Perekonomian. Beliau ini "motor"-nya yang menggerakkan Kartu Prakerja, bersama dengan Ibu Deni dan Mas Hengki Sihombing (dua orang manajemen pelaksana) beserta seluruh PMO yang tergabung dalamnya," kata Presiden dalam sambutannya pada acara Temu Raya Alumni Program Kartu Prakerja di Sentul International Convention Centre, Bogor, Jumat (17/6/2022).
Baca Juga
Disisi lain, Jokowi mengaku senang lantaran program kartu prakerja yang telah berlangsung 2 tahun bisa berjalan dengan baik. Hal itu terlihat dari antusiasme masyarakat Indonesia saat mendaftar, tercatat ada 115 juta orang hingga gelombang ke-32.
Advertisement
“Saya sangat senang sekali terhadap program Kartu Prakerja, dan saya sangat apresiasi yang daftar sudah 115 juta (orang) yang terverifikasi 84 juta (orang) yang diterima 12,8 juta. Besar sekali, angka yang tidak kecil 12,8 juta orang,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan kepada alumni kartu prakerja, program tersebut pertama kali diimplementasikan saat awal pandemi. Kendati begitu, program kartu prakerja bisa berjalan dengan baik karena menggunakan platform digital.
“Saat itu saya ingat awal Maret, kita masuk yang namanya covid-19 pertama kali. Kemudian satu bulan setelah itu 11 April dimulai, saat suasana covid-19. Bagaimana menyiapkan sebuah program tapi suasananya PSBB. Apakah bis acara-cara ini kita lakukan jika kita tidak menggunakan platform digital, enggak mungkin,” ujarnya.
Menurutnya melalui platform digital, penyaluran uang peserta kartu prakerja bisa langsung diterima melalui rekening masing-masing peserta. Sehingga mekanismenya terbilang mudah dan cepat.
“Saya senang tidak ada yang lewat uang itu ke Kementerian atau Provinsi, Kabupaten/kota, ini langsung dari Menteri Keuangan transfer langsung ke peserta. Platform seperti ini hanya bisa dihasilkan anak muda, orangtua seperti saya tidak mungkin bisa menghasilkan platform ini,” pungkasnya
Dinilai Efektif, Program Kartu Prakerja Ditiru Negara Lain
Keberhasilan program Kartu Prakerja di Indonesia mencuri perhatian dunia, termasuk Pemerintah Belanda yang tertarik terhadap program tersebut. Bahkan program Kartu Prakerja dinilai bisa menjadi percontohan dan diterapkan di negara-negara berkembang lainnya.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Temu Raya Alumni Program Kartu Prakerja bersama Presiden RI Joko Widodo, yang dilaksanakan Hybrid, di Sentul International Convention Centre, Bogor, Jumat (17/6/2022).
“Dalam pertemuan di Davos Menteri Labor dari Belanda dengan Perdana Menteri juga mengatakan kartu Prakerja mereka ingin melihat dan ini bisa direplikasi di negara-negara berkembang yang lain bapak presiden,” kata Menko Airlangga.
Program Kartu Prakerja adalah salah satu program Government to People (G2P) yang paling masif ada dibandingkan di negara lain.
Airlangga juga melaporkan kepada Presiden Joko Widodo, dalam pertemuan UNESCO di Marrakesh, Maroko, Program Kartu Prakerja dipilih sebagai program yang digunakan untuk menghadapi tantangan the future of work yang terkait dengan transformasi digital, green economy yang membutuhkan tenaga adult lifelong learning.
“Dari hampir seluruh negara yang memaparkan yang paling siap dan sudah operasional Insyaallah dari Indonesia melalui kartu prakerja,” ujarnya.
Selama dua tahun pelaksanaannya, Program Kartu Prakerja saat ini telah mencapai gelombang ke-32 dan memiliki lebih dari 12,8 juta penerima manfaat yang tersebar di 514 kabupaten/kota se-Indonesia, dan 95 persen telah menerima insentif.
Dari data yang tercatat, penerima Kartu Prakerja 56 persen tinggal di desa, 49 persen adalah perempuan dan sekitar 3 persen adalah penyandang disabilitas.
Advertisement
Ekosistem
Menurut Menko Airlangga, keberhasilan Program Kartu Prakerja adalah menggabungkan supply dan demand, sehingga seluruhnya dibentuk dalam ekosistem yang terus bergerak secara dinamis menggunakan database dan AI.
“Juga berterima kasih kepada Mitra dari Bank BNI 46 Pak Presiden. Seluruhnya ini ekosistem yang bergabung dengan BNI 46. Kartu pra kerja didukung oleh 171 lembaga pelatihan, 6 platform digital, 6 mitra pembayaran, 3 portal kerja dan 8 perguruan tinggi sebagai penilai dan pemantau,” ujarnya.
Selain itu, pasar yang dibentuk dari pelatihan Prakerja selama 2 tahun pasarnya ini adalah pasar pelatihan yang nilainya sekitar Rp 6 triliun selama 1 tahun. Sebelum kartu prakerja muncul, pasar ini kosong tidak ada pasar yang menangani digital education.
Lanjutnya, dari yang mengikuti Krtu Prakerja 30 persen yang sebelumnya menganggur kini telah bekerja atau berwirausaha, dan 90 persen itu peningkatan kompetensi produktivitas dan meningkatkan daya saing.
Kemudian, 66 persen menggunakan sertifikasi Krtu Prakerja untuk mendapatkan pekerjaan, 27 persen dari penerima belum pernah punya rekening tetapi 27 persen memilih menggunakan e-wallet, sehingga ini menjadi bagian dari program inklusi keuangan.
“Dari bantuan dana yang diberikan Rp 600.000 untuk 4 bulan, 92 persen untuk membeli pangan dan 70 persen untuk modal usaha,” pungkasnya.