Sukses

Pasca PKPU, Erick Thohir Ingin Garuda Indonesia Jadi Platform Penggerak Bangsa

Erick Thohir mengapresiasi masyarakat Indonesia yang masih menaruh kepercayaan terhadap Garuda Indonesia, meski tengah melewati masa-masa penuh tantangan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah menuntaskan tahap pemungutan suara (voting) dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Garuda Indonesia pada Jumat (17/6/2022) kemarin.

Menteri BUMN Erick Thohir lantas mengucapkan terimakasih kepada para kreditur yang telah mendukung Garuda Indonesia mencapai kesepakatan perdamaian (homologasi).

Tak lupa, Ia juga mengapresiasi masyarakat Indonesia yang masih menaruh kepercayaan terhadap Garuda Indonesia, meski tengah melewati masa-masa penuh tantangan.

"Kita tahu misi Garuda Indonesia untuk menjadi platform penggerak bangsa, dan melalui peran esensial penyedia konektivitas bagi aktivitas ekonomi, pariwisata, hingga sosial dan budaya bagi masyarakat Indonesia," ujar Erick Thohir dalam siaran video konferensi persnya, Sabtu (18/6/2022).

Menurut dia, perkembangan positif ini datang di momentum yang sangat tepat. Saat dunia telah mulai bangkit dan beradaptasi dengan pandemi, di sisi lain ekonomi pun sudah kembali bangkit menggeliat.

"Kita lihat masyarakat Indonesia sudah mulai berpergian. Kemarin saya di Bali 70 persen turis sudah kembali ke angka 70 persen untuk turis domestik. Yang internasional kemarin sudah kembali di 30 persen. Tapi Bali pun sudah mulai macet," tuturnya.

Oleh karenanya, Erick mengajak segenap pihak untuk saling mendukung Garuda Indonesia. Sehingga maskapai pelat merah tersebut bisa terbang lebih tinggi melayani rute-rute domestik sebagai strategi besarnya.

"Dan tetap ada rute penerbangan internasional yang tentu sehat. Bukan penerbangan sekadar gaya-gayaan. Umrah atau haji harus kita layani. Tapi beberapa titik kita fokus kepada domestik," pungkas Erick.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Rencana Bisnis Garuda Indonesia Setelah Voting PKPU

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dapat bernafas lega setelah kreditur menyetujui proposal perdamaian dalam voting yang bagian dari proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU). Perseroan pun menyiapkan sejumlah rencana bisnis ke depan dengan fokus menghasilkan keuntungan.

"Alhamdulilah diterima lebih dari 96 persen yang hadir ini tunjukkan kepercayaan tinggi dari kreditur terhadap rencana ke depan dan proposal perdamaian Garuda Indonesia," ujar Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, Irfan Setiaputra, usai voting PKPU di Gedung Garuda Indonesia Kebon Sirih, ditulis Sabtu (18/6/2022).

Irfan menyampaikan, rencana bisnis Garuda Indonesia yang disetujui kreditur seiring rencana berbasis profitable. Pihaknya memastikan untuk menghasilkan keuntungan.

"Bukan terbang kemana-mana, bukan pesawat beragam, perusahaan yang pantas dipertahankan konsisten hasilkan keuntungan," kata dia.

Untuk dapat meraih keuntungan tersebut, Garuda Indonesia akan fokus ke domestik dan terbang di rute-rute yang menguntungkan. Namun, rute internasional tetap terbuka.

"Rute internasional, umrah, haji, dan fokus ke kargo. Internasional tetap terbangkan kalau menguntungkan," kata dia.

Selain itu, Garuda Indonesia akan segera menambah pesawat untuk melayani publik. Apalagi setelah dalam sidang pengumuman hasil voting pada 20 Juni 2022 diteguhkan. Irfan memperkirakan ada tambahan 70 pesawat yang akan digunakan tetapi hal itu membutuhkan waktu.

"Kira-kira sekitar mendekati 70 total pesawat. Membutuhkan membuat pesawat itu serviceable dan melayani kebutuhan masyarakat. Tampaknya antusiasme makin meningkat," ujar dia.

 

3 dari 3 halaman

Rights Issue

Selain itu, perseroan juga akan melakukan rights issue sekitar USD 330 juta. "Penerbitan saham baru akan dilakukan RUPS mendatang. Membutuhkan secara kooperatif seluruh pemegang saham yang saat ini memiliki Garuda. Pada saat yang sama kita memenuhi syarat penting pencapaian PMN tercapainya homogolasi," ujar dia.

Sementara itu, Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia Tbk Prasetio menuturkan, rights issue pertama dilakukan dengan kinerja perseroan lebih bagus.

"Rights issue pertama terhadap pemerintah dulu, baru kita lihat," kata dia.Adapun untuk kinerja positif ke depan, Prasetio mengharapkan dapat terjadi 2-3 tahun ke depan. "Kinerja membaik 2-3 tahun," kata dia.