Liputan6.com, Jakarta Kabar disetujuinya mayoritas kreditur dengan proses perdamaian yang ditawarkan Garuda Indonesia dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), pada Jumat (17/6) lalu menjadi sinyal positif.
"Ini merupakan sebuah perkembangan yang menarik di Garuda dan kami setelah ini tanggal 20 (Juni) masuk proses homologasi. Buat teman-teman yang belum berpatisipasi di PKPU kami mengundang untuk ikut dan mengeksekusi perjanjian atau upaya perdamaian yang sudah kita sepakati di dalam PKPU ini," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra, pada Jumat (17/6) lalu.
Baca Juga
Artinya, sesuai janji Pemerintah akan menyuntikkan modal ke penyertaan modal negara (PMN) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA)senilai Rp 7,5 triliun.
Advertisement
Hal itu tentunya telah disetujui Komisi VI DPR RI pada April lalu. Namun sebelumnya, Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Meirizal Nur, mengatakan, suntikan modal dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) akan dilakukan jika Garuda Indonesia dan kreditor bisa mencapai kesepakatan dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
“Untuk Garuda belum ada keputusan hasil dari PKPU itu. Nanti kita tunggu bagaimana keputusan PKPU apakah disetujui proposalnya atau tidak,” kata Meirizal dalam Bincang bersama Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Jumat (10/6/2022).
Langkah selanjutnya, setelah PKPU disetujui pemerintah akan meninjau lebih rinci bantuan apa yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan perusahaan yang dipimpin oleh Irfan Setiaputra yang merupakan Dirut Garuda.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Proses PKPU
Lebih lanjut, Dirut Garuda menjelaskan, sebenarnya proses PKPU ini sudah dimulai sejak tanggal 9 Desember 2021, dan selama kurun waktu hampir 7 bulan ini pimpinan Garuda berterimakasih kepada seluruh kreditur juga kepada pengurus dan hakim pengawas dengan kerjasama yang baik selama ini.
“Melelahkan memang negosiasi siang malam akhirnya kami berhasil menghasilkan proposal perdamaian, yang Alhamdulillah diterima oleh lebih dari 96 persen yang hadir. Ini menunjukkan kepercayaan yang sangat tinggi daripada kreditur terhadap rencana ke depan Garuda,” kata Irfan saat ditemui di kantor Garuda, Jumat (17/6/2022).
Kendati begitu, kepercayaan yang tinggi tersebut membuat Garuda bangga sekaligus menjadi beban baru bagi pimpinan Garuda. Lantaran, pihaknya harus bisa mewujudkan janji-janji yang telah disampaikan dalam proses negosiasi dengan para kreditur, baik negosiasi yang tertulis maupun lisan.
“Kami juga berterimakasih kepada seluruh tim Garuda yang terlibat langsung dalam proses penanganan PKPU ini, maupun kepada teman-teman di Garuda yang secara hari-harian ingin memastikan Garuda ini perusahaan yang memang pantas dimenangkan. Dengan terus memberikan pelayanan yang paling prima, dan menyediakan jasa dan lainnya,” ujarnya.
Irfan memastikan, Garuda ke depannya bisa menghasilkan keuntungan bukan lagi maskapai yang banyak melakukan jam terbang. Melainkan, Irfan ingin Garuda Indonesia menjadi perusahaan yang pantas dibanggakan karena terus-menerus konsisten menghasilkan keuntungan.
Advertisement
Erick Thohir Sukses Negosiasi Utang Garuda Indonesia, Rizal Ramli Komentar Begini
Sebelumnya, Pengamat Ekonomi Senior Rizal Ramli mengomentari permasalahan yang dialami Garuda Indonesia yang merupakan salah satu perusahaan BUMN melalui akun Twitter pribadi @RamliRizal, dikutip Liputan6.com, Minggu (18/6/22).
Dalam tweetnya, Rizal Ramli mengapresiasi Erick Thohir dan manajemen Garuda Indonesia yang berhasil menegosiasi utang Garuda Indonesia. Sembari menambahkan emoticon ‘senyum tipis dan emoticon dua jempol’.
Selain itu, Rizal juga sekaligus memberikan saran agar hal serupa tidam terulang lagi pembelian leasing pesawat dengan mark-up. Dia juga berharap, maskapai pelat merah itu bisa meningkatkan effisiensi operasional dan route management.
“Erick Thohir dan management Garuda, selamat atas keberhasilan negosiasi utang Garuda. Major achievement J ikut bahagia. Semoga tidak terulang pembelian-pembelian/leasing pesawat dengan mark-up. Tingkatkan efisiensi operational dan route management,” tulis Rizal Ramli melalui tweet @RamliRizal, Sabtu (18/6/2022).
Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra, mengatakan mayoritas kreditur setuju dengan proses perdamaian yang ditawarkan Garuda Indonesia dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
Irfan menjelaskan, sebenarnya proses PKPU ini sudah dimulai sejak tanggal 9 Desember 2021, dan selama kurun waktu hampir 7 bulan ini pimpinan Garuda berterimakasih kepada seluruh kreditur juga kepada pengurus dan hakim pengawas dengan kerjasama yang baik selama ini.
“Melelahkan memang negosiasi siang malam akhirnya kami berhasil menghasilkan proposal perdamaian, yang Alhamdulillah diterima oleh lebih dari 96 persen yang hadir. Ini menunjukkan kepercayaan yang sangat tinggi daripada kreditur terhadap rencana ke depan Garuda,” kata Irfan saat ditemui di kantor Garuda, Jumat (17/6/2022).
Kepercayaan Tinggi
Kendati begitu, kepercayaan yang tinggi tersebut membuat Garuda bangga sekaligus menjadi beban baru bagi pimpinan Garuda. Lantaran, pihaknya harus bisa mewujudkan janji-janji yang telah disampaikan dalam proses negosiasi dengan para kreditur, baik negosiasi yang tertulis maupun lisan.
“Kami juga berterimakasih kepada seluruh tim Garuda yang terlibat langsung dalam proses penanganan PKPU ini, maupun kepada teman-teman di Garuda yang secara hari-harian ingin memastikan Garuda ini perusahaan yang memang pantas dimenangkan. Dengan terus memberikan pelayanan yang paling prima, dan menyediakan jasa dan lainnya,” ujarnya.
Tentunya, upaya perdamaian yang berhasil ini merupakan sebuah perkembangan yang menarik bagi Garuda. Irfan menginformasikan tanggal 20 Juni mendatang akan masuk proses homologasi.
“Buat teman-teman yang belum berpartisipasi di PKPU kami mengundang untuk ikut dan mengeksekusi perjanjian atau upaya perdamaian yang sudah kita sepakati di dalam PKPU ini,” ujarnya.
Irfan memastikan, Garuda ke depannya bisa menghasilkan keuntungan bukan lagi maskapai yang banyak melakukan jam terbang. Melainkan, Irfan ingin Garuda Indonesia menjadi perusahaan yang pantas dibanggakan karena terus-menerus konsisten menghasilkan keuntungan.
Advertisement