Liputan6.com, Jakarta PT Jasa Raharja menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial dengan membantu pengaspalan jalan akses menuju ke Embung Giriroto, Kecamatan Ngemplak, kabupaten Boyolali, sebagai bagian dalam dukungan pemulihan ekonomi pasca-pandemi berbasis wisata.
Serah terima hasil CSR pengaspalan jalan akses menuju Embung Giriroto tersebut dilakukan oleh Dirktur Kelembagaan Jasa Raharha Munadi Herlambang dan diterima perangkat desa setempat di Solo, pekan lalu.
Baca Juga
Direktur Hubungan Kelembagan Jasa Raharja Munadi Herlambang mengatakan, CSR tersebut bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat terutama bagi warga di Desa Giriroto.
Advertisement
"Kami melihat potensi ekonomi wisata di desa ini yang cukup menarik, cukup bagus. Selain bantuan infrastruktur pengaspalan jalan kami juga muncul ide untuk meningkatkan ekonomi pariwisata waduk ini,” ujar Munadi.
Munadi mengatakan saat ini menjadi waktu yang tepat untuk kabangkitan wisata pasca pandemi.
“Penting untuk mendukung kebangkitan pariwisata dan perekonomian warga desa agar pemulihan ekonomi semakin cepat. Masyarakat juga butuh wisata yang murah meriah namun edukatif, khususnya bagi anak-anaknya,” tutur Munadi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Aspek Wisata
Melihat demografi Indonesia yang didominasi anak-anak usia sekolah, Munadi menyebut perlu dipikirkan ekonomi kreatif bagi generasi muda ini untuk menghadapi bonus demografi 2030 di mana mayoritas usia produktif di Indonesia menjadi akumulasi kekuatan untuk membangun negara.
Sementara itu, Kepala Desa Giriroto Purwanto SH mengapresiasi bantuan CSR akses jalan menuju Embung Giriroto.
“Embung ini bantuan dari Presiden Joko Widodo pada tahun 2019. Agar dimanfaatkan untuk menjadi aspek wisata dan penambahan PAD (Pendapatan Asli Daerah) ke depan. Dengan dukungan dari Jasa Raharja ini semoga bisa memberi kontribusi terbaik sehingga desa bisa lebih mandiri dan maju,” ujar Purwanto.
Bantuan pengaspalan dengan total nilai Rp75 juta tersebut akan berkelanjutan terutama untuk perawatannya.
“Target dari CSR tanggung jawab sosial ini adalah fokus pada pilar ekonomi lingkungan. Adanya potensi di suatu daerah harus bisa difungsikan lebih untuk memperkuat keseimbangan ekosistem dan berguna secara perekonomian,” tutu Munadi.
Advertisement
Jokowi Resmikan 4 Embung di Jateng Senilai Rp 33,4 Miliar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan 4 embung di Jawa Tengah, yakni Embung Bansari di Kabupaten Temanggung, Embung Tlogoguwo di Kabupaten Purworejo, Embung Pagergunung dan Embung Dukun di Kabupaten Magelang. Peresmian itu dilakukan pada Selasa, 14 Desember 2021.
"Dengan telah siapnya embung-embung yang ada, produktivitas pertanian bisa lebih baik dan bisa juga air dari embung dimanfaatkan untuk air baku di rumah-rumah serta pariwisata masyarakat," kata Jokowi dalam keterangan tertulis, Selasa (14/12/2021).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, Embung Bansari di Kabupaten Temanggung yang dibangun pada 2020 mampu mendukung pengembangan lumbung pangan (food estate) hortikultura di kawasan perdesaan, yang memiliki komoditas utama seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai.
"Penyediaan sarana dan prasarana air salah satunya melalui pembangunan embung untuk ketahanan air dan ketahanan pangan. Pengembangan food estate Temanggung ini mirip dengan yang ada di Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatra Utara dengan menggunakan sprinkler irrigation," terangnya.
Embung Bansari dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak Ditjen Sumber Daya Air pada tahun 2020 dengan biaya sebesar Rp9,2 miliar. Embung tersebut memiliki kapasitas tampung sebesar 8.588 m3 dengan luas genangan 0,56 ha.
Embung Tlogoguwo
Sedangkan Embung Tlogoguwo di Purworejo dibangun pada 2021 dengan biaya Rp 11,6 miliar dengan kapasitas tampung 15.775 m3 dan luas genangan 0,573 ha. Manfaat utamanya adalah untuk konservasi air dan pengairan irigasi seluas 1,3 ha, serta potensi destinasi wisata baru.
Selanjutnya, pada 2021 juga telah dibangun Embung Dukun di Kabupaten Magelang dengan biaya Rp 8,4 miliar. Embung ini memiliki kapasitas tampung sebesar 16.395 m3 dengan luas genangan 0,578 ha. Manfaat utamanya adalah konservasi air dan pengairan irigasi seluas 21,4 ha dan potensi wisata.
Terakhir, di Kabupaten Magelang juga telah dibangun Embung Pagergunung pada tahun 2020 dengan biaya Rp 4,2 miliar. Embung ini memiliki kapasitas tampung sebesar 7.500 m3 dengan luas genangan 0,32 ha. Manfaat utamanya adalah konservasi air dan pengairan irigasi seluas 5 ha dan potensi wisata.
Advertisement