5 Cara Kenali Karakter Pembeli Biar Jualan Online #NaikKeLaz

Liputan6.com, Jakarta Dalam jualan online, mengenali siapa pembeli dan bagaimana karakteristiknya sangatlah penting. Kamu harus tahu lebih dari sekadar nama, usia, atau pendapatan. Tapi juga mengetahui apa yang jadi hobi, selera, dan minat mereka. 

Sebagai seller, kamu mesti banyak kepo lho! Kamu harus terus memikirkan dan bertanya, apa sih alasan pembeli membeli produk atau layanan yang kamu tawarkan. Lalu, buat siapa mereka membeli itu? Atau, seberapa sering mereka perlu membeli produk atau memanfaatkan layanan tersebut?

Nah, untuk menjawab semua pertanyaan yang ada dalam pikiran kamu sekaligus mengetahui siapa pembeli jualan online yang kamu tawarkan, langkah-langkah ini harus diikuti ya!

1. Gunakan Sistem CRM

Buat mengetahui perilaku pelanggan secara real time, kamu harus menggunakan sistem Customer Relationship Management (CRM). Sistem ini bisa melacak kinerja kampanye pemasaran kamu lho, mulai dari berapa banyak kampanye terkirim, berapa banyak dilihat atau dibuka, berapa kali diklik, dan sebagainya. 

Tapi yang perlu diperhatikan, kamu harus memiliki sumber daya manusia yang melek digital dan paham seluk beluk sistem ini. Dengan melakukan langkah ini, ada proses yang memakan waktu untuk beradaptasi dengan sistem baru sehingga perlu adanya perencanaan dan perpindahan data. Di samping itu, tentu ada biaya tambahan untuk pembelian software CRM.

2. Bagi Pembeli dalam Beberapa Kategori

Ketika kamu membuka toko online, pasti kamu memiliki pelanggan setia atau konsumen yang hanya datang sekali beli, atau bahkan pelanggan yang baru. Nah, kamu mesti membagi siapa saja mereka ke dalam beberapa kategori, supaya bisa menyusun cara jualan online yang pas bagi masing-masing kategori.

3. Pantau Interaksi di Media Sosial

Sekarang, media sosial adalah kuncinya! Kekuatan media sosial dalam memviralkan suatu produk dalam sekejap sangat bisa terjadi. Dengan kondisi seperti itu, kamu harus beriklan secara masif dan terstruktur ya di media sosial, nggak boleh asal! Konten yang kamu sajikan di media sosial selain harus informatif, tapi juga menarik dan otentik. 

Selain itu, kamu perlu mengukur feedback dari konten yang kamu tampilkan di media sosial. Tujuannya supaya kamu mengetahui karakter konsumen dan calon konsumenmu yang sebenarnya. Namun, kamu butuh bantuan sistem dan sumber daya manusia yang paham tentang urusan teknis seperti ini ya!

4. Fokus dengan Selera pembeli

Setelah mengetahui siapa konsumen atau calon konsumenmu dan apa yang mereka sukai, kamu bisa meluncurkan produk atau membuat promosi yang sesuai dengan selera mereka. Dalam prosesnya nanti, kamu harus terbiasa dengan uji coba atau istilah trial and error. Produk bisnismu tidak sepenuhnya akan langsung berhasil ketika baru pertama kali diluncurkan. Jadi, tetap semangat ya!