Sukses

2nd Sherpa Meeting Labuan Bajo Bakal Dapat Pasokan Listrik Berlapis

PLN Siapkan Pasokan Listrik Berlapis untuk 2nd Sherpa Meeting Labuan Bajo

Liputan6.com, Jakarta Setelah sukses mengawal Energy Transition Working Group (ETWG) #2, PT PLN (Persero) menyiapkan pasokan listrik dengan skema berlapis untuk mendukung pelaksanaan 2nd Sherpa Meeting yang digelar di Labuan Bajo, 10-12 Juli 2022.

Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara, Adi Priyanto menyampaikan komitmen PLN untuk memasok listrik yang andal dalam mendukung seluruh rangkaian kegiatan KTT G20 Indonesia 2022, termasuk 2nd Sherpa Meeting.

"ETWG #2 kemarin sudah berjalan optimal. Tak hanya itu, beberapa event internasional yang sudah berjalan juga kami lakukan skema yang sama yaitu Zero Down Time (ZDT) agar semua acara berlangsung dengan baik," ujar Adi, Kamis (30/6/2022).

Saat ini, total daya mampu Sistem Kelistrikan Flores sebesar 98 megawatt (MW). Dengan perkiraan beban puncak saat rangkaian acara G20 sebesar 78 MW, dan cadangan daya 20 MW.

Untuk menyukseskan acara tersebut, PLN menyiagakan pasokan listrik dari 5 penyulang serta menyiapkan cadangan pasokan listrik yang bersumber dari UPS (Uninterruptible Power Supply) sebanyak 5 unit.

Dengan total daya sebesar 540 kiloVolt Ampere (kVA), Genset Mobile sebanyak 8 unit dengan total daya 1.220 kVA, 9 unit ATS (automatic transfer switch), dan 6 UGB (unit gardu bergerak) 1.500 kVA

"Setiap harinya sebanyak 75 personil PLN telah kami kerahkan untuk melakukan siaga di lokasi-lokasi berlangsungnya acara," imbuh Adi.

Lanjut Adi, PLN terus melakukan koordinasi dan upaya-upaya pemenuhan kelistrikan yang andal dan berkualitas terus dilakukan dengan harapan acara 2nd Sherpa Meeting dapat berjalan dengan baik.

"Tidak hanya kesiapan, nantinya akan ada showcase pemanfaatan EBT di daerah terpencil dengan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Papagarang dan Pulau Messah," pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

PLN Revitalisasi Sistem Kelistrikan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta

PT PLN (Persero) melakukan revitalisasi sistem kelistrikan di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta yang dijadwalkan sampai awal 2023.

Langkah ini demi meningkatkan keandalan suplai listrik untuk Istana Kepresidenan Jakarta. Guna meningkatkan keandalan tersebut, PLN 

Revitalisasi kelistrikan di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta menjadi penting untuk menunjang seluruh kegiatan kenegaraan.

Total kapasitas listrik di Istana Kepresidenan Jakarta yaitu 6 Mega Volt Ampere (MVA) yang digunakan untuk seluruh kompleks Istana yang terdiri dari Istana Negara, Istana Merdeka, Kantor Presiden, Kantor Wakil Presiden, Wisma Negara, dan Sekretariat Negara.

“Manfaat dari revitalisasi sistem kelistrikan di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta ini untuk menjaga kontinuitas pasokan listrik yang memang sudah andal menjadi lebih andal. Tadinya ada 2 sumber pasokan listrik dengan sistem shift, sekarang ada 4 sumber pasokan yang standby," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, Doddy B Pangaribuan.

Pekerjaan revitalisasi sistem kelistrikan di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta yang sedang dilakukan saat ini meliputi penambahan jumlah sumber pasokan beserta penarikan jaringan listriknya.

Hal lain terkait pembangunan Underground Power House, pembangunan satu gardu distribusi baru, dan revitalisasi empat gardu distribusi eksisting.

Pasalnya, sejak awal dibangun, sistem kelistrikan di seluruh kompleks Istana Kepresidenan Jakarta belum pernah ditata kembali secara menyeluruh dan terintegrasi.

3 dari 3 halaman

Penambahan

Penambahan lain dalam revitalisasi ini yaitu Uninterruptible Power Supply (UPS) yang sebelumnya backup 25 persen untuk bagian krusial, nantinya akan 100 persen backup kelistrikan di seluruh kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Selain itu penggunaan genset yang sebelumnya backup untuk 30 persen kelistrikan, setelah revitalisasi menjadi 100 persen backup.

"Istana Kepresidenan merupakan wajah Indonesia, maka kami harus mendukung dari sisi kelistrikan sebagai bentuk ketahanan nasional," tambah Doddy.

PLN terus berkoordinasi dengan Kementerian Sekretariat Negara dalam rangka revitalisasi kelistrikan di Istana Kepresidenan Jakarta. Dalam pelaksanaannya, dipastikan tidak mengganggu jalannya kegiatan di Istana. PLN secara rutin melaporkan progress pelaksanaan kepada pihak Kementerian Sekretariat Negara.