Sukses

SILPA APBN 2021 Capai Rp 96 T, Sri Mulyani Bakal Pakai Buat Kewajiban Tertunda

Menurut Sri Mulyani, SILPA 2021 dimanfaatkan untuk memenuhi kewajiban pemerintah yang tertunda. Sehingga kesinambungan fiskal APBN akan semakin baik dan semakin kuat di 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan Keterangan Pemerintah atas RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2021 dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-26 di Gedung Parlemen Senayan.

Dalam laporan ini, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) pada 2021 mencapai Rp 96,6 triliun.

"Dengan defisit yang lebih rendah dan membaiknya pendapatan negara, masih terdapat SiLPA tahun 2021 sebesar Rp 96,6 triliun," kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI Ke-26 di Kompleks DPR, Jakarta, Kamis (30/6/2022).

SiLPA tersebut bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kewajiban pemerintah yang tertunda. Sehingga kesinambungan fiskal APBN akan semakin baik dan semakin kuat di 2023.

Bendahara negara ini menjelaskan kondisi keuangan negara 2021 mengalami perbaikan. Tercermin dari pendapatan negara yang melebih target APBN yakni Rp 2.011,3 triliun.

Sementara itu belanja negara Rp 2.786,4 triliun. Alhasil, defisit negara hanya 4,57 persen terhadap PDB, lebih rendah dari yang direncanakan 5,7 persen terhadap PDB.

Dia melanjutkan, realisasi pembayaran netto Rp 871,7 triliun atau 86,62 persen dari target APBN Rp 1006,4 triliun."Ini konsekuensi dari defisit yang kecil," imbuhnya.

Lalu ada pembiayaan dalam negeri sebesar Rp 881,6 triliun dan pembiayaaan luar negeri Rp -9,9 triliun. Sri Mulyani mengatakan pembiayaan tahun 2021 ini digunakan untuk menutup defisit dan investasi ke BUMN dan BLU.

"Terutama buat percepatan pembangunan manusia dan infrastruktur," kata dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Wakil Ketua Banggar DPR Muhidin M Said Ambruk Saat Paripurna, Diduga Darah Tinggi

Muhidin M Said yang merupakan Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR dari Fraksi Partai Golkar terjatuh pada Rapat Paripurna DPR RI ke-26 di Gedung Parlemen Senayan, Kamis (30/6/2022). Ambruknya Muhidin M Said ini diduga lantaran pingsan usai membacakan laporan.

Muhidin M Said terjatuh usai menyerahkan laporan yang dibacakan dan bersalaman dengan Ketua DPR RI Puan Maharani. Rapat pun langsung diskorsing oleh Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco. Kejadian ini sekitar pukul 10.23 WIB.

Sebagai informasi, Rapat Paripurna DPR RI Ke-26 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2021-2022 memiliki sejumlah agenda:

Pertama, Penyampaian Laporan Badan Anggaran DPR RI atas Hasil Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN Tahun Anggaran 2023 dan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2023. Kedua, Penyampaian Keterangan Pemerintah atas RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2021.

Ketiga, Pembicaraan Tingkat II/Pengambilan Keputusan atas sejumlah RUU tentang provinsi, seperti RUU tentang Provinsi Sumatera Barat; RUU tentang Provinsi Riau; RUU tentang Provinsi Jambi; RUU tentang Provinsi Nusa Tenggara Barat; dan RUU tentang Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Selain itu, rapat juga beragendakan Pembicaraan Tingkat II/Pengambilan Keputusan atas Undang-Undang daerah otonomi baru (DOB) untuk 3 Provinsi Papua yaitu, Papua Selatan, Papua Tengah dan Papua Pegunungan.

Selanjutnya, rapat juga akan mendengar tentang Laporan Komisi III DPR RI atas hasil pembahasan Calon Hakim Agung dan Hakim Ad Hoc Tipikor pada Mahkamah Agung Tahun 2021/2022, dilanjutkan dengan pengambilan keputusan.

Terakhir, rapat akan mendengarkan pendapat para fraksi terhadap RUU Usul Inisiatif Anggota DPR RI tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) yang akan dilanjutkan dengan Pengambilan Keputusan menjadi RUU Usul DPR RI.

 

3 dari 3 halaman

Ini Dugaan Penyebab Wakil Ketua Banggar Ambruk Usai Salaman dengan Puan di Rapat DPR

Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR dari Fraksi Partai Golkar, Muhidin M Said, terlihat lunglai dan ambruk usai membacakan laporan saat Rapat Paripurna DPR RI ke-26 di Gedung Parlemen Senayan. Hal itu terjadi pada sekira pukul 10.23 WIB, Kamis, 30 Juni 2022.

Pantauan via daring, Muhidin roboh usai menyerahkan laporan yang dibacakan kepada Ketua DPR RI Puan Maharani. Mengkonfirmasi hal tersebut, Sekjen DPR RI Indra Iskandar mengatakan bahwa kondisi Muhidin saat ini sudah ditangani oleh pihak medis.

"Pak Muhidin tadi blackout sebentar dan jatuh, tapi bisa berdiri kembali. Saat ini sudah diobservasi lebih lanjut oleh klinik kami," kata Indra melalui pesan singkat diterima, Kamis (30/6/2022).

Menurut Indra, berdasarkan keterangan dokter, insiden jatuhnya Muhidin dikarenakan yang bersangkutan mempunyai hipertensi. Namun, hal itu perlu mendapat validasi dengan test medical check up (MCU) terlebih dulu guna memastikan secara betul.

"Info dari dokter bagian pelayanan medik beliau ada hipertensi dan untuk memastikan tentu harus dengan MCU," Indra menandasi.

Akibat insiden itu, rapat sempat diskorsing oleh Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco yang memimpin jalannya acara untuk sementara waktu. Wakil Ketua Banggar Muhidin diketahui tidak sampai pingsan dan dibantu dinaikkan ke kursi roda dan dibawa ke ruang pelayanan kesehatan di DPR.

 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com