Liputan6.com, Jakarta PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) berkomitmen mendukung Subholding Gas Pertamina dalam mengintegrasikan infrastruktur gas bumi di Indonesia dan memperluas akses energi bersih bagi masyarakat.
Direktur Utama Gagas Muhammad Hardiansyah, mengatakan, menginjak usia ke-11 tahun Gagas telah menjembatani akses energi bagi masyarakat yang belum terjangkau oleh Infrastruktur gas pipa melalui penyaluran gas bumi beyond pipeline.
Pemanfaatan gas bumi beyond pipeline melalui teknologi compressed natural gas (CNG) yang dilakukan oleh Gagas saat ini, difokuskan untuk menyasar segmen Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan komersial melalui Gaslink Cylinder (C-cyl).
Advertisement
“Dua tahun terakhir merupakan tahun yang berat bagi seluruh sektor, termasuk UMKM, komersial dan industri akibat pandemi COVID-19. Melalui Gaslink dan Gaslink Cylinder yang terus dikembangkan oleh Gagas, kami ingin membantu para pelaku industri untuk dapat bertahan melalui penggunaan energi yang efisien,” tutur Hardiansyah.
Menurutnya kehadiran Gagas tidak hanya untuk mendukung Subholding Gas Pertamina dalam memperluas akses gas bumi melalui teknologi beyond pipeline, tetapi Gagas juga mendukung para pelaku industri untuk dapat bangkit dari hantaman pandemi melalui penyediaan energi yang efisien.
Di tahun 2022, Gagas bersama dengan PGN juga terus menginisiasi pemanfaatan gas bumi di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Perluasan pemanfaatan gas bumi diwilayah tersebut ditargetkan dapat meningkatkan pemanfaatan gas bumi antara 700 ribu - 750 ribu M3 per bulan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pembangunan Infrastruktur Gas
Gagas bersama PGN pertama kali melayani pelanggan gas bumi di Jawa Tengah pada tahun 2014 melalui pembangunan infrastruktur gas alam terkompresi di Kawasan Industri Tambak Aji Semarang.
Gagas membawa gas bumi yang diambil dari Surabaya untuk selanjutnya disalurkan ke Pressure Reducing System (PRS) di Tambak Aji untuk selanjutnya disalurkan oleh PGN ke 13 pelanggan industri dan 97 pelanggan rumah tangga khususnya di wilayah Semarang.
Ke depan, selain melalui PRS Tambak Aji Semarang, Gagas akan mencoba membuka pasar di Wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menggunakan Gaslink Cylinder untuk pengguna gas bumi dengan kebutuhan energi rata-rata sekitar 500 m3 – 2.000 m3 per bulan.
“Di tahun 2022, Gagas telah mempersiapkan infrastruktur Gaslink Cylinder sebanyak 100 tabung untuk melayani kebutuhan pengguna gas bumi di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Bertahap di tahun 2023 Gagas akan mempersiapkan sekitar 250 tabung lagi. Harapannya kami dapat memenuhi kebutuhan para pelaku industri di wilayah ini, dan akses masyarakat terhadap gas bumi menjadi lebih mudah,” papar Hardiansyah
Advertisement
Penggunaan Gaslink
Penggunaan Gaslink untuk industri dan komersial dapat membantu penggunanya untuk mendapatkan efisiensi yang dibutuhkan para pelaku usaha. Seperti yang dirasakan oleh Restoran Pagi Sore di Jakarta.
“Penggunaan Gaslink sangat membantu kami mendapatkan efisiensi. Bukan hanya 5 persen atau 10 persen tetapi kami dapat merasakan efisiensi hingga 20 persen,” ungkap Bambang, Manajer Restoran Pagi Sore di Jakarta. .
Hal yang sama juga diarasakan oleh Sonny A Tanamas selaku Manajer Pabrik PT Tanamas Industry Communitas. Gaslink membantu produk rotan yang dihasilkan oleh Tanamas mampu bersaing di pasar internasional.
“Efisiensi yang kami dapatkan dari penggunaan Gaslink dapat membantu kami menekan biaya produksi, sehingga produk kami dapat bersaing di pasar internasional,” ungkap Sonny.