Sukses

Sandiaga Uno ke UMKM: Kita Harus Jeli, Lihat Kesempatan dalam Kesempitan

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pemerintah melalui Kemenparekraf berupaya memberikan beragam bentuk pelatihan bagi para UMKM.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno menyapa para UMKM Yogyakarta lewat program Kelana Nusantara pada akhir pekan lalu.

Bertempat di Netes Kafe, kehadiran Sandiaga Uno disambut meriah oleh para UMKM yang menunggu sejak pagi hari. Ratusan UMKM tersebut menggunakan kesempatan dialog tersebut dengan berbincang langsung bersama Menteri yang akrab disapa Sandi tersebut.

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pameran UMKM, baik di sektor kuliner, kerajinan dan kesenian. Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga Uno menekankan peran aktif pemerintah dalam usaha menciptakan produk yang berkualitas.

Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, pemerintah melalui Kemenparekraf berupaya memberikan beragam bentuk pelatihan bagi para UMKM. Aneka ragam program pemerintah yang dihadirkan itu diharapkan tepat sasaran. 

“Program pemerintah itu ibarat makan, harus tepat waktu, tepat sasaran serta tepat manfaat. Program pemerintah harus berjalan secara baik dan benar," ujar Sandiaga Uno, Senin (4/7/2022) dalam keterangan tertulisnya.

Dalam upaya membangun kebangkitan ekonomi nasional dan menghadirkan semangat berkarya, Sandi menekankan aspek kolaborasi semua pihak, inovasi dan proses adaptasi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Buka Peluang Usaha

Upaya dan semangat tersebut niscaya dapat membuka peluang usaha serta lapangan kerja yang terbuka untuk masyarakat.

Sandi juga berharap bahwa para pelaku UMKM harus jeli melihat peluang dan kesempatan juga potensi untuk terus melakukan adaptasi. Pengalaman membangun usaha harus dijadikan pengetahuan baru dalam menjalankan roda usaha. 

“Kita harus melihat kesempatan dalam kesempitan, jeli melihat potensi dalam beradaptasi, tak lupa jadikan ilmu dan pengalaman sebagai guru yang bijak, kalau sudah demikian, pasti industri kreatif akan bangkit kembali," terang Sandiaga Uno.

Kegiatan ini berakhir dengan sesi foto bersama para UMKM. Terlihat antusiasme warga mendekati Menparekraf untuk berswafoto bersama dan memperlihatkan produknya. 

3 dari 4 halaman

Neraca Perdagangan Ekonomi Kreatif Surplus 60 Persen di Kuartal I 2022

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyatakan neraca perdagangan produk ekonomi kreatif pada kuartal I 2022 mengalami surplus sebesar 60 persen meskipun di tengah peningkatan COVID-19 varian Omicron pada Februari-Maret 2022.

“Adapun tujuan ekspor ekonomi kreatif (ekraf) terbesar ialah Amerika Serikat USD 3,31 juta atau 37,78 persen, Swiss USD 1,09 juta atau 13,19 persen, Singapura USD 384,13 juta atau 4,63 persen,” ujarnya saat Rapat Kerja bersama Komisi X DPR yang dipantau secara virtual, di Jakarta, Senin.

Untuk kuartal I 2022, lanjutnya, ekspor ekraf tumbuh lebih cepat 56,16 persen dibandingkan pertumbuhan ekspor nasional 35,25 persen dengan kontribusi paling besar dari subsektor fesyen sebesar 56,53 persen atau sekitar 4,68 juta dolar AS dan kriya 38,05 persen atau 3,15 juta dolar AS.

“Terkait nilai tambah ekonomi kreatif meningkat secara bertahap, namun signifikan pada tahun 2021 sebesar Rp1.191 triliun, tahun 2022 ditargetkan Rp1.236 triliun, dan tahun 2023 Rp1.279 triliun,” ungkap Menparekraf.

Terkait kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun ini berkisar 603.358 orang dengan asal negara terbesar dari Australia, Singapura, Malaysia, India, dan Amerika Serikat.

“Top tiga destinasinya adalah Bali hampir 90 persen, Jakarta, dan Batam, Kepulauan Riau, yang baru mulai berkembang. Mayoritas wisatawan berkunjung dengan (antara lain) visa kunjungan saat kedatangan 30 hari dan bebas visa kunjungan,” ucapnya.

Seperti diketahui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan kunjungan wisman sebesar 1,8-3,6 juta orang dan 7,4 juta orang pada tahun 2023. Untuk wisatawan nusantara (wisnus) ditargetkan 544-621 juta pada tahun ini dan 642 juta pada tahun depan.

Pada tahun ini nilai devisa pariwisata diperkirakan berada di kisaran 0,47-1,7 miliar dolar AS dan mendekati 6 miliar dolar AS tahun 2023.

“Mengenai realisasi kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) pariwisata ditargetkan 4,3 persen tahun 2022 dan akan naik 4,4 persen di tahun 2023,” kata Sandiaga Uno.

4 dari 4 halaman

Sandiaga Uno Beberkan 2 Kunci Tarik Minat Wisatawan ke Desa Wisata

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menekankan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam mendukung pengembangan desa wisata sehingga dapat mendorong kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja.

Menparekraf Sandiaga Uno menghadiri kegiatan sosialisasi sadar wisata dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (25/6/2022) lalu.

Kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata berlangsung di Desa Senteluk, Kabupaten Lombok Barat dan serentak di 4 Desa Lainnya yaitu Desa Pusuk Lestari di Kabupaten Lombok Barat, Desa Gili Indah dan Desa Medana di Kabupaten Lombok Utara serta Desa Jerowaru di Kabupaten Lombok Utara. Sosialisasi diikuti kelompok masyarakat dan pelaku pariwisata yang bertujuan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam pelayanan di desa wisata.

"Kita mensosialisasikan desa wisata ini dan antusiasme masyarakat sangat luar biasa. Partisipasi masyarakat sangat penting untuk mengangkat keunggulan daerahnya masing-masing. Masyarakat harus betul-betul sadar wisata dan kesadaran ini akan menjadi bagian dari kekuatan ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Menparekraf Sandiaga Uno.

Selain memahami akan potensi yang ada, masyarakat juga harus paham nilai-nilai penting yang terkandung dalam Sapta Pesona. Yakni keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahan, dan kenangan.

Aktualisasi nilai-nilai tersebut menjadi bagian dari perilaku sehari-hari dalam melayani wisatawan sehingga menjadi pendukung tumbuhnya iklim kepariwisataan dan menjiwai nilai kearifan budaya lokal.

Pemahaman sadar wisata diharapkan dapat membangun pola pikir masyarakat agar menjadi pemeran aktif dalam pengembangan pariwisata di daerahnya.

"Kebersihan dan keramahtamahan adalah dua hal yang sangat penting (untuk dijaga) dan tentunya yang tidak kalah penting adalah partisipasi masyarakat untuk mengangkat keunggulan daerahnya masing-masing,” katanya.