Liputan6.com, Jakarta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berharap, kehadiran Tol Semarang-Demak yang tengah dibangun dapat semakin melengkapi konektivitas jaringan jalan di wilayah Jawa Tengah bagian utara.
Diharapkan dengan pembangunan jalan tol yang terintegrasi tanggul laut ini, permasalahan banjir rob di Semarang Timur khususnya Kaligawe-Sayung yang mengakibatkan kerugian ekonomi cukup signifikan dapat teratasi pada akhir 2023.
Itu bisa dicapai dengan terbangunnya tanggul hingga 4 lapis timbunan dan beroperasinya Rumah Pompa pada Kolam Retensi Terboyo dan Sriwulan.
Advertisement
Menteri Basuki berpesan agar pembangunan Tol Semarang-Demak tetap memperhatikan aspek konstruksi, aspek waktu, dan aspek keuangan.
"Ini technical challenge, jadi harus benar-benar diperhatikan," tegas Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Selasa (5/7/2022).
Tol Semarang-Demak memiliki panjang 26,95 km yang dibangun dalam 2 seksi melalui skema Kerja Sama Badan Usaha dengan Pemerintah (KPBU), yakni Seksi 1 untuk ruas Semarang/Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 km menjadi porsi pemerintah (APBN) dengan kebutuhan biaya Rp 10 triliun.
Sementara Seksi 2 untuk ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 km porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Pembangunan Perumahan (PT PP) Semarang Demak.
Untuk seksi 1 telah dilaksanakan kontrak dengan paket pekerjaan peninggian Jembatan Kaligawe, elevated freeway, dan pile slab untuk 1A berupa pekerjaan tanggul laut dan jalan utama, on/off ramp, Jembatan Kali Babon dan Sayung, serta rest area.
Lalu pada gerbang tol untuk 1B berupa pembangunan Kolam Retensi Terboyo ( sekitar 189 Ha) dan Sriwulan (sekitar 28 Ha), serta Rumah Pompa Terboyo dan Sriwulan untuk 1C.
Â
Tol Semarang-Demak terintegrasi tanggul laut
Â
Pada seksi 1 tengah dilakukan trial embankment sepanjang 0,4 km dengan progres 7,63 persen. Proyek ini diharapkan selesai pada Januari 2023 hingga 2 lapis timbunan, dan dapat dijadikan acuan untuk pekerjaan tanggul laut untuk paket kontraktual 1B yang pada januari 2023 bertepatan mulai pekerjaan timbunan.
Tol Semarang-Demak terintegrasi tanggul laut dengan struktur timbunan di atas laut diperkuat dengan matras bambu setebal 13 lapis.
Selain sistem matras bambu, penguatan kondisi tanah juga dilakukan dengan cara pemasangan material penyalir vertikal pra-fabrikasi atau PVD serta melaksanakan pembebanan menggunakan material pasir laut yang diambil menggunakan alat Trailing Suction Hopping Dredger atau TSHD.
Selanjutnya, untuk Seksi 2 saat ini sudah tahap konstruksi dengan progres mencapai 87,4 persen dan ditargetkan rampung akhir tahun ini. Pembangunan Seksi 2 dilaksanakan oleh PT PP-PT WIKA Konsorsium Maratama-Studi Teknik (KSO) dan Konsultan Supervisi PT Virama Karya (Persero) dengan biaya konstruksi sebesar Rp 4,7 triliun.
Advertisement