Sukses

Zulkifli Hasan Akui Banyak Masalah di Kementerian Perdagangan

Menteri Perdagangan atau Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas) menceritakan berbagai masalah di sektor perdagangan yang bertumpuk pada dirinya selain minyak goreng.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan atau Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas) menceritakan berbagai masalah di sektor perdagangan yang bertumpuk pada dirinya. Pasca minyak goreng, dirinya masih harus menyelesaikan urusan harga bahan pokok lain semisal cabai hingga bawang.

Untuk urusan minyak goreng, ia mengaku telah menemui akar permasalahan di rantai distribusi. Sehingga Mendag Zulkifli Hasan menilai hal tersebut sudah cukup teratasi.

"Saya udah tiga minggu, ini memang sudah ketemu benang merahnya, karena semua (pihak) mau (berpartisipasi). Pengusaha mau berbuat baik, untuk kepentingannya juga. Pemerintah sama. Jadi kita punya goal, tujuan sama," ujar Menteri Perdagangan saat peluncuran produk Minyakita di Kantor Pusat Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (6/7/2022).

Namun untuk kasus lain, ia meneruskan, Kemendag masih harus berjibaku dengan banyak urusan. Seperti urusan harga bahan pokok, yang juga ditangani oleh Kementerian Pertanian (Kementan).

"Ternyata tidak kelar-kelar di Kemendag, karena semua urusan ada di sini. Termasuk harga bahan pokok, itu kita yang akan terus dikejar masyarakat. Misalnya cabai, bawang, telur, ayam, daging, dan setetusnya dan seterusnya," ungkapnya.

Mendag Zulhas pun bercerita, ia bersama tim pada beberapa hari terakhir terus bekerja untuk kepentingan banyak pihak, mulai dari petani, pengusaha, sampai masyarakat.

"Maka kita minta semua teman-teman, kita punya semangat sama. Kita di sini punya tugas yang mulia, kita harus telurkan kebijakan-kebijakan yang buat masyarakat lebih baik," kata Mendag.

"Jangan sampai putusan yang kita buat melahirkan kesengsaraan, itu dosanya besar sekali. Sehingga masyarakat, pengusaha, semuanya berdampak positif," tegasnya.

2 dari 3 halaman

Mendag Zulkifli Hasan Pamer Harga Minyak Goreng Sudah Rp 14.000 per Liter

Menteri Perdagangan atau Mendag Zulkifli Hasan kembali melakukan kunjungan ke pasar tradisional dalam rangka memantau ketersediaan minyak goreng.

Mendag Zulhas menegaskan, kerja nyatanya selama dua pekan telah membuahkan hasil dimana kini ketersediaan minyak goreng di pasaran aman dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditentukan pemerintah.

"Saya hari ini ke pasar lagi, memastikan ketersedian minyak goreng rakyat di pasaran aman dengan harga sudah sesuai HET Pemerintah, maksimal Rp14.000 per liter. Setelah berdialog dengan pedagang serta masyarakat, saya senang karena sesuai ikhtiar kita, belum satu bulan Jawa dan Bali sudah aman," ujarnya di Pasar Ciracas, Jakarta, Selasa (5/7/2022).

Berdasarkan pantauan harian Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan di 216 pasar seluruh Indonesia, harga minyak goreng curah secara rata-rata untuk Jawa-Bali sudah di bawah HET.

Per 1 Juli 2022, rata-rata harga minyak goreng curah sudah Rp13.900 per liter, turun 11 persen jika dibandingkan bulan lalu.

"Ini tersedia di 15.375 pengecer mitra pemerintah yang tersebar di 241 kabupaten/kota di 25 provinsi," jelas Mendag Zulkifli Hasan.

3 dari 3 halaman

Minyak Goreng Curah

Setelah meninjau langsung ke pasar dan berdiskusi dengan para pedagang, Mendag Zulhas melihat minyak goreng curah yang dikemas oleh pedagang agar praktis.

"Tadi banyak juga minyak goreng curah yang sudah dikemas pakai botol namun harga tetap Rp14.000 per liter," kata Mendag Zulhas.

Ke depan hal ini menurutnya tidak perlu lagi, karena Pemerintah akan menyiapkan minyak goreng kemasan sederhana yang HET-nya juga Rp14.000 per liter.

"Minyak kita akan segera beredar, besok sudah launching, insya Allah. Kemasan sederhana, harga tetap Rp14.000 per liter," tuturnya.