Liputan6.com, Jakarta Peringatan tentang resesi yang menjulang telah mencapai puncaknya. Inflasi terus melonjak sehingga menyebabkan kekacauan di pasar saham. Karenanya beberapa perusahaan mulai bersiap menghadapi kemungkinan terburuk dengan pemutusan hubungan kerja, pembekuan perekrutan bahkan dalam beberapa kasus ekstrem ada yang sampai membatalkan tawaran pekerjaan .
Pergeseran tiba-tiba dalam dinamika pasar tenaga kerja - setelah berbulan-bulan prospek pekerjaan yang kuat dan kenaikan upah bagi karyawan - telah membuat banyak pekerja khususnya di Amerika menggaruk-garuk kepala.
Baca Juga
“Prospek pekerjaan akan menjadi jauh lebih buruk” dalam beberapa bulan ke depan, kata Profesor Ekonomi di Universitas Johns Hopkins Laurence Ball.
Advertisement
Jika berpikir untuk segera berganti peran, Anda harus tahu bahwa meskipun tidak ada pekerjaan yang benar-benar tahan resesi, industri tertentu cenderung bernasib lebih buruk daripada yang lain selama penurunan.
Dalam data Biro Statistik dan Tenaga Kerja, selama resesi hebat yang berlangsung dari 2007 hingga 2009, sektor konstruksi dan manufaktur mengalami penurunan yang cukup besar dalam pekerjaan.
Itu karena selama penurunan ekonomi, banyak orang biasanya membatasi pengeluaran dan menunda pembelian besar, termasuk mobil dan rumah baru, kata Profesor Ekonomi di Universitas Harvard sekaligus Mantan Ekonom di Departemen Keuangan AS Karen Dynan. Dia memperkirakan industri-industri ini akan mendapat nasib serupa jika resesi segera terjadi.
Akan tetapi, Ball dan Dynan mengungkapkan ada beberapa industri yang paling “tahan resesi”. Industry ini menawarkan keamanan kerja yang kuat selama kemerosotan ekonomi.
Dilansir dari CNBC, Sabtu (9/7/2022), industri yang paling tahan resesi menurut Ball dan Dynan itu seperti kesehatan, pemerintahan, komputer dan teknologi informasi, dan pendidikan.
Kurang Sensitif
Benang merah antara industri-industri ini, Ball menjelaskan, adalah mereka kurang sensitif terhadap perubahan suku bunga dan orang-orang bergantung pada layanan ini “apakah ekonomi sedang booming atau dalam resesi”.
Meskipun sekolah telah berjuang untuk merekrut dan mempertahankan staf setelah pandemi Covid-19, pendidikan dapat menjadi sektor yang stabil di masa-masa sulit, kata Ball.
“Orang-orang lebih cenderung pergi ke perguruan tinggi jika pasar kerja buruk,” katanya. “Dan jika Anda lulus dari perguruan tinggi, dan pasar kerja masih terlihat suram, sekolah pascasarjana menjadi jauh lebih menarik.”
Entah Anda sedang mencari pekerjaan baru atau tidak, Dynan menekankan pentingnya mengasah keterampilan profesional sehingga Anda dapat menjadi pekerja yang lebih kompetitif dan berharga.
Lihat keterampilan mana yang paling sering muncul di lowongan pekerjaan yang Anda minati dan mulailah mempraktikkannya. Selain itu, tanyakan pula kepada atasan Anda terkair adanya kursus pengembangan profesional di perusahaan.
“Tidak banyak yang dapat Anda lakukan di atas dan di luar tanggung jawab pekerjaan normal Anda,” katanya. “Tetapi mempelajari keterampilan apa yang dicari oleh pemberi kerja, dan mampu melakukan keterampilan itu dengan baik, adalah jaminan terbaik Anda.”
Reporter: Aprilia Wahyu Melati
Advertisement