Sukses

Investasi Foxconn Rp 120 Triliun Paling Lambat Masuk RI Kuartal IV 2022

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, menargetkan Foxconn akan merealisasikan investasinya paling lambat pada kuartal IV 2022 mendatang.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, menargetkan Foxconn akan merealisasikan investasinya paling lambat pada kuartal IV 2022 mendatang.

"Kita rencanakan di kuartal ketiga atau paling lambat di kuartal keempat di tahun ini. Kemarin kami sudah rapat teknis sampai malam-malam dengan tim Foxconn. Doakan saja semoga insya Allah ini terjadi," kata Bahlil dalam bincang-bincang bersama Media di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (7/7/2022).

Bahlil menjelaskan rencananya Foxconn akan berinvestasi di ekosistem industri kendaraan listrik. Pihaknya mendorong agar rencana investasi Foxconn ini berlokasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah dengan berbagai insentif yang ditawarkan oleh Pemerintah Indonesia.

KIT Batang menjadi salah satu lokasi yang menjadi bagian dari pembangunan ekosistem industri baterai dan kendaraan listrik di Indonesia, di mana saat ini telah masuk investasi dari Hyundai dan LG asal Korea Selatan.

Sebelumnya, Bahlil sempat mendampingi Chairman Hon Hai Precision Industry Co. Ltd (Foxconn) Young Liu bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, pagi ini (25/6).

Pertemuan tersebut membahas tindak lanjut Nota Kesepahaman yang telah disepakati sebelumnya terkait dengan rencana investasi Foxconn, Gogoro, PT Industri Baterai Indonesia (IBC), dan PT Indika Energy Tbk di Indonesia.

Adapun nilai rencana investasi tersebut sebesar USD8 miliar  atau setara Rp 120 triliun (kurs 15.005 per dolar AS) dan perkiraan penyerapan tenaga kerja lebih dari 10.000 orang.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Perjalanan Panjang

Lebih lanjut, kata Bahlil butuh perjalanan yang panjang untuk mengajak Foxconn agar mau berinvestasi di Indonesia. Bahkan dibutuhkan waktu 25 tahun proses negoisasinya dengan Pemerintah Indonesia.

Namun, setelah Bahlil menjabat sebagai Kepala BKPM, dia diminta Presiden untuk mendorong Foxconn masuk ke Indonesia.

"Saya baru menjabat setahunan, masih Kepala BKPM waktu itu. Saya lalu bentuk tim, untuk memformulasikan apa sebab Foxconn tidak mau masuk Indonesia," ujarnya.

Dalam perjalanannya, Foxconn banyak mengajukan permintaan agar bisa masuk ke Indonesia, diantaranya fasilitas tax holiday di atas 20 tahun, fasilitas tanah dengan lokasi strategis, sampai perizinan yang cepat.

"Pada saat itu, pemerintah Indonesia belum bisa kasih jaminan pasti atas permintaan itu," ujar Bahlil.

 

3 dari 3 halaman

Sempat Beralih ke Negara Lain

Kemudian, tahun 2014, perusahaan asal Taiwan ini datang kembali, dan masih meminta permintaan yang sama. Namun, Pemerintah Indonesia masih belum bisa menyanggupi permintaan tersebut. Alhasil, Foxconn beralih ke negara tetangga yaitu Vietnam dan ke negara lain.

"Presiden kala itu berpandangan kalau market Indonesia besar. Dan kecepatan teknologi ICT yang mereka punyai itu luar biasa sekali," katanya.

Akhirnya, di tahun 2022 ini Pemerintah menyanggupi permintaan Foxconn. Kendati begitu, Bahlil menegaskan Foxconn juga harus mematuhi perundang-undangan yang ada di Tanah air.

"Sekarang, tanah dekat airport, kita kasih, insentif insya Allah kita kasih, kawasan industri dekat akses pelabuhan, jalan tol, rel kereta kita kasih. Maka saya pikir tidak ada lagi keberatan bagi dia," pungkasnya.