Sukses

Luhut Minta Sri Mulyani Pangkas Tarif Pungutan Ekspor CPO

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan minta pajak ekspor minyak kelapa sawit diturunkan.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan minta pajak ekspor minyak kelapa sawit diturunkan. Tujuannya untuk menggenjot tingkat ekspor CPO yang tengah mempengaruhi harga tandan buah segar (TBS) petani lokal.

Ia mengaku telah menghubungi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati guna merealisasikan tujuannya itu. Ia menyebut ini jadi bentuk insentif bagi pelaku ekspor minyak kelapa sawit.

"Tadi malam saya bicara sama menteri keuangan nanti PE nya mungkin kita bawa sampai kebawah sehingga orang kepaksa dikasih insentif untuk ekspor," katanya dalam Rapat Koordinasi Audit Industri Kelapa Sawit di Hotel Sahid Jakarta, Kamis (7/7/2022).

"Kalau ekspor tangkinya kosong kan dia musti ambil TBS, TBS nanti diproses, nanti harganya naik," tambah dia.

Ia meyakini, harga TBS petani yang murah saat ini imbas dari sektor hulu yang masih tersendat. Salah satunya mengenai kegiatan ekspor crude palm oil (CPO) yang masih tertahan.

Menko Luhut menaksir, dalam waktu dekat, kegiatan ekspor CPO ini akan kembali menggeliat. Sehingga mempengaruhi stok di tangki-tangki pabrik minyak kelapa sawit.

"Permasalahan masih terjadi di sisi hulu, dari ekspor masih membutuhkan waktu, sekarang kita coba mungkin dua minggu dari sekarang mungkin pertengahan bulan, tanggal belasan atau akhir itu ekspor sudah mulai lancar," katanya.

"Kalau itu lancar kita harapkan tbs akan membaik, tapi gak cukup itu aja. Itu lanxar supaya lancar kita mungkin kita akan menurunkan (pajak ekspor)," tambahnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Upaya Lainnya

Selain meminta menurunkan biaya pajak ekspor, Menko Luhut juga mengungkap akan melakukan hal yang lain. Salah satunya alokasi ke program B30.

"Kemudian kita bikin B30 menjadi B40, itu juga ada setengah juta ton harus masuk kesana, itu juga nanti berarti permintaan naik," katanya.

Selanjutnya, ia berniat untuk melakukan ekspor bio solar. Tentunya ini setelah disuplai dengan CPO untuk mempengaruhi kandungannya.

"Sehingga kita juga bisa total 3 juta ton terserap disini. Sehingga kemudian harga kita ini bisa makin baik keatas," ujarnya.

 

3 dari 4 halaman

Janji Mendag Zulkifli Hasan

Hal serupa disampaikan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Ia berjanji akan menaikkan kuota ekspor minyak kelapa sawit.

Kementerian Perdagangan akan menambah kuota ekspor bagi perusahaan yang telah menyalurkan minyak goreng ke dalam negeri. Skalanya menjadi 1:7.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebut, langkah ini sebagai upaya percepatan ekspor. Ini juga jadi bagian untuk menstabilkan harga tandan buah segar (TBS) petani.

"Sekarang kita percepat nanti dengan menaikkan skema, kalau kemariin DMO 1 poin 5 (1:5) sekarang 1 poin 7 (1:7) nanti dia yang kemas, kita tinggikan lagi 1:1," kata dia kepada wartawan di Pasar Jaya Ciracas, Selasa (5/7/2022).

 

4 dari 4 halaman

7 Kali Lipat

Dengan begitu, perusahaan yang melakukan domestic market obligation (DMO) atau menyalurkan ke dalam negeri, bisa mengekspor 7 kali lipat besaran pasokannya. Sehingga, diharapkan, tangki-tangki perusahaan akan semakin cepat berkurang.

"Dengan begitu PE-nya ekspornya akan lancar bgitu, nah kita berharap, kalau ekspornya lancar, semua sudah siap lancar, maka pabrik2 bisa mengosongkan tangkinya, kalau sudha kosong maka dia an berebut membeli TBS," ungkap Mendag.

Ia menyebut, dalam beberapa waktu terakhir memang kondisi pengiriman menjadi kendalan penyaluran ekspor. Ia menyebut kendalanya ada di kapal pengangkut ekspor.

"Oleh karena itu perlu ada jeda waktu penyesuaian. mudah-mudahan sekarang logistik angkutan sudah siap, pasar juga sudah siap," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.