Liputan6.com, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meninggal dunia di usia 67 tahun.
Shinzo Abe menghembuskan nafas terakhirnya setelah dilarikan ke rumah sakit, akibat penembakan yang dialaminya saat berpidato dalam sebuah kampanye di Nara, Jumat (8/7/2022) waktu setempat.Â
Dilansir dari CNN, Jumat (8/7/2022) Shinzo Abe lahir pada 21 September 1954, di Tokyo, Jepang dari keluarga politik terkemuka.
Advertisement
Baik kakek dan paman buyutnya menjabat sebagai perdana menteri, dan ayahnya adalah mantan sekretaris jenderal LDP Jepang.
Ia menempuh pendidikan tinggi di bidang politik di Universitas Seiki Tokyo dan University of Southern California, tetapi awalnya memasuki bisnis, mengambil posisi di Kobe Steel pada 1979.
Tiga tahun kemudian, ia menjadi asisten Menteri Luar Negeri Jepang.
Abe pertama kali terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Jepang pada tahun 1993, ketika saat itu dia berusia 38 tahun.
Dia pun berhasil menyabet prestasi dalam awal karirnya di politik, dengan memegang sejumlah posisi kabinet sepanjang tahun 2000-an, dan pada tahun 2003 menjadi sekretaris jenderal LDP.
Empat tahun kemudian, Abe diangkat menjadi presiden partai dan menjadi perdana menteri Jepang.
Masa jabatan pertamanya dirusak oleh kontroversi dan kesehatan yang memburuk, dan dia mengundurkan diri sebagai pemimpin partai dan perdana menteri pada tahun 2007.
Akhir masa jabatan pertama Abe membuka pintu putar di mana lima orang berbeda memegang jabatan perdana menteri dalam lima tahun sampai dia kembali ke pemilihan pada tahun 2012.
Karena kondisi kesehatannya yang memburuk, Abe mengundurkan diri dari jabatannya sebagai PM pada tahun 2020.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sosok Shinzo Abe di Panggung Dunia
Semasa ia menjabat, Abe dikenal sebagai tokoh terkemuka di panggung dunia.
Dia membina hubungan yang kuat dengan Amerika Serikat - sekutu tradisional Tokyo - dan berusaha untuk membangun hubungan pribadi dengan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, melakukan perjalanan ke New York untuk bertemu dengan Presiden Republik yang baru terpilih sementara mantan Presiden Barack Obama masih menjabat.
Selama pertemuan "tidak resmi" pertama dengan Trump pada tahun 2016, Abe saat itu memuji aliansi AS-Jepang dan mengatakan dia ingin "membangun kepercayaan" dengan Presiden baru.Â
Tetapi ketika hubungan Washington dengan Pyongyang mengarah pada diplomasi, dengan Trump dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengadakan pertemuan puncak bersejarah dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Abe tampaknya dikesampingkan.
Tidak ada pertemuan yang dijadwalkan antara Abe dan Kim Jong-un, dan pada September 2019, PM Jepang itu mengatakan dia masih bertekad untuk bertemu dengannya.
Abe pun berusaha menormalkan hubungan Jepang dengan Korea Utara dan meredakan ketegangan di Semenanjung Korea, tetapi prioritas pertamanya adalah menyelesaikan kasus beberapa keluarga Jepang yang diculik di Korea Utara pada tahun 1970-an dan 80-an.
Advertisement
Upaya Shinzo Abe dalam Pemulihan Ekonomi Jepang
Abe menjabat selama masa gejolak ekonomi dan segera memulai pemulihan kembali ekonomi Jepang setelah beberapa dekade mengalami stagnasi.
Segera setelah dia terpilih kembali sebagai perdana menteri pada tahun 2012, Abe meluncurkan eksperimen ekonomi yang besar yang dikenal sebagai "Abenomics."
Abenomics termasuk tiga inisiatif yang disebut - stimulus moneter besar-besaran, peningkatan pengeluaran pemerintah, dan reformasi struktural.
Rekan Abe pun memuji rencananya untuk menghidupkan kembali ekonomi negara dan meningkatkan kepercayaan konsumen dan investor.
Tetapi setelah awal yang kuat, ekonomi Jepang goyah dan pada tahun 2015 Abe mengeluarkan tiga terobosan baru yang dirancang untuk meningkatkan produk domestik bruto.
Harapan apa pun yang pada akhirnya akan mencapai sasaran pupus ketika Covid-19 melanda pada tahun 2020, membawa Jepang ke dalam resesi.
Salah satu pencapaian domestik utama Abe adalah mengamankan Olimpiade Tokyo 2020.
Saat itu, Abe membuat gembira para penggemar video game di seluruh dunia ketika ia terkenal berpakaian sebagai ikon Jepang Super Mario selama upacara penutupan Olimpiade Rio 2016, untuk memperkenalkan Tokyo sebagai kota tuan rumah berikutnya.