Sukses

Harga Emas Pegadaian Hari Ini, Termurah Rp 504.000

Berikut rangkuman harga emas Pegadaian hari ini.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas hari ini yang dijual PT Pegadaian (Persero) bergerak beragam pada perdagangan Senin, 11 Juli 2022. Harga emas hari ini di Pegadaian masih stabil baik untuk jenis Antam, emas batik Retro maupun UBS.

Melansir laman resmi Pegadaian, harga emas Antam ukuran 1 gram hari ini masih dibanderol di posisi Rp 1.004.000 per gram. Begitu juga dengan harga emas Antam Batik ukuran 1 gram yang masih dipatok Rp 1.159.000.

Sementara harga emas UBS dipatok Rp 943.000 dan harga emas Retro Rp 945.000 untuk ukuran 1 gram.

Harga emas yang dijual oleh Pegadaian ini setiap harinya menyesuaikan dengan harga pasar emas dunia dan lokal.

Berikut rangkuman harga emas Pegadaian hari ini:

Harga Emas Antam

- 0,5 gram = Rp 554.000

- 1 gram = Rp 1.004.000

- 2 gram = Rp 1.944.000

- 3 gram = Rp 2.889.000

- 5 gram = Rp 4.780.000

- 10 gram = Rp 9.501.000

- 25 gram = Rp 23.622.000

- 50 gram = Rp 47.161.000

- 100 gram = Rp 94.240.000

- 250 gram = Rp 235.324.000

- 500 gram = Rp 470.430.000

- 1000 gram = Rp 940.817.000

 

Harga Emas Antam Batik

- 0,5 gram = Rp 626.000

- 1 gram = Rp 1.159.000

- 8 gram = Rp 8.764.000

 

Harga Emas Retro

- 0,5 gram = Rp 504.000

- 1 gram = Rp 943.000

- 2 gram = Rp 1.867.000

- 3 gram = Rp 2.773.000

- 5 gram = Rp 4.608.000

- 10 gram = Rp 9.159.000

- 25 gram = Rp 22.767.000

- 50 gram = Rp 45.451.000

- 100 gram = Rp 90.820.000

- 250 gram = Rp 226.774.000

- 500 gram = Rp 453.329.000

- 1000 gram = Rp 906.617.000

 

Harga Emas UBS

- 0,5 gram = Rp 505.000

- 1 gram = Rp 945.000

- 2 gram = Rp 1.875.000

- 5 gram = Rp 4.632.000

- 10 gram = Rp 9.213.000

- 25 gram = Rp 22.986.000

- 50 gram = Rp 45.876.000

- 100 gram = Rp 91.716.000

- 250 gram = Rp 229.221.000

- 500 gram = Rp 457.902.000.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Emas Dibayangi Kenaikan Suku Bunga The Fed, Inflasi dan Resesi

Setelah turun USD 60 pekan lalu, harga emas tetap rentan terhadap aksi jual yang lebih besar. Pasalnya, pasar tengah bersiap untuk kenaikan agresif suku bunga The Fed pada pertemuan Juli 2022 ini.

Namun, para analis berfokus pada dasar harga potensial yang akan memicu momentum perputaran untuk harga logam mulia.

Pasar emas saat ini terpukul oleh penguatan indeks dolar AS, yang mengambil banyak minat safe-haven di tengah meningkatnya kekhawatiran resesi.

"Harga emas telah jatuh ke level yang terakhir terlihat pada September 2021 dan secara teknis diperdagangkan di wilayah oversold," kata analis logam mulia Standard Chartered, Suki Cooper dikutip dari laman Kitco, Senin (11/7/2022).

"Sementara harga emas terperangkap di antara risiko inflasi yang meningkat dan kekhawatiran yang berkembang atas resesi, emas telah kembali mengambil isyarat dari USD, yang telah diuntungkan dari arus safe-haven atas emas," imbuhnya.

Di sisi lain, data per Jumat (8/7/2022) lalu telah meyakinkan pasar, The Fed akan melanjutkan kenaikan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps) pada pertemuan Juli.

"Yang penting dari sini bagi investor bukanlah seberapa cepat The Fed menaikkan suku bunga, tetapi seberapa tinggi mereka harus melakukannya untuk memperlambat ekonomi," kata ahli strategi investasi senior Allianz Investment Management, Charlie Ripley.

3 dari 3 halaman

Banyak Risiko

Analis melihat lebih banyak risiko penurunan untuk emas, sampai kisaran USD 1.700 per ounce atau bahkan berpotensi USD 1.650 per ounce. Namun, analis pasar senior OANDA Edward Moya menilai, itu bakal jadi kisaran harga terendah dimana investor kembali ke logam pada level harga tersebut.

"Begitu harga emas USD 1.800 per ounce pecah pekan ini, tekanan jual luar biasa. Jika keadaan menjadi jelek, harga emas bisa mencapai USD 1.650-1.675. ini jadi momen pembeli untuk kembali. Emas rentan terhadap penurunan ini. Itu level kuncinya," tegas Moya.

Sementara Cooper mengamati USD 1.690 per ounce, menyoroti level ini sebagai dasar harga emas yang lebih lemah. Dia juga menggambarkan periode Juli sebagai periode musiman yang lambat untuk permintaan.

"Emas memiliki premi safe-haven untuk saat ini, tetapi telah terkikis secara signifikan. Kami berharap emas terus mengikuti petunjuk dari pergerakan makro. Dengan demikian, harga dapat menguji lebih rendah di akhir tahun, tetapi kekhawatiran tentang inflasi akan membatasi penurunan," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.