Sukses

PLTU Paiton Sukses Terapkan Cofiring 6 Persen, Showcase untuk KTT G20

Uji coba peningkatan porsi biomassa dari 5 persen menjadi 6 persen pada PLTU Paiton unit 1 dan 2 dilaksanakan pada 5 dan 8 Juli 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) melalui anak usahanya PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) sukses menerapkan implementasi biomassa sebesar 6 persen untuk bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton unit 1 dan 2. Kesuksesan ini akan menjadi salah satu showcase saat penyelenggaraan KTT G20.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, dengan peningkatan porsi biomassa pada PLTU maka bisa makin menekan kebutuhan batu bara. Apalagi, PLTU Paiton unit 1 dan 2 merupakan backbone kelistrikan Bali yang memasok kebutuhan listrik saat KTT G20 dihelat November mendatang.

"Dengan persentase lebih tinggi dari yang sebelumnya 5 persen menjadi 6 persen, Alhamdulillah semua peralatan beroperasi normal dan SO2, NOx emisi dalam kondisi bagus di bawah batas nilai maksimum yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," terang Darmawan, Selasa (12/7/2022).

Uji coba peningkatan porsi biomassa dari 5 persen menjadi 6 persen pada PLTU Paiton unit 1 dan 2 dilaksanakan pada 5 dan 8 Juli 2022 dan dalam waktu dekat akan dilanjutkan dengan persentase lebih besar.

Darmawan berharap, uji coba peningkatan porsi cofiring ini bisa dilanjutkan pada peningkatan porsi biomassa yang sebelumnya dilakukan pengujian sampel cangkang sawit sebagai biomassa untuk penerapan cofiring.

"Selanjutnya dalam waktu dekat akan dilanjutkan uji high cofiring rasio untuk PLTU Paiton unit 1 dan 2 hingga 30 persen biomassa. Biomassa juga termasuk carbon neutral, yang memiliki kadar sulfur yg lebih rendah, kadar abu yang kecil sehingga menurunkan emisi SOx dan lebih ramah lingkungan," tambahnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Kelebihan Biomassa

Dijelaskan Darmawan, biomassa yang akan menggantikan batu bara memiliki kelebihan dalam pembakaran yang lebih optimal dibanding batu bara. Selain itu, kadar abu yang dari hasil pembakaran lebih ramah lingkungan dan tidak mempengaruhi biaya pokok penyediaan (BPP) listrik.

Selain di PLTU Paiton unit 1 dan 2, PJB juga sudah melakukan uji coba peningkatan biomassa di PLTU Tembilahan hingga 100 persen cofiring biomassa cangkang sawit secara bertahap dari 25, 50, 75 hingga 100 persen.

"Dalam waktu 4 hari dengan hasil secara umum daya maksimum tercapai masih dalam batasan normal," kata Darmawan.

 

3 dari 3 halaman

Porsi Co-Firing Terus Naik

Hingga Juni 2022, PT PJB telah menghasilkan 114,065.87 MWh energi hijau yang berasal dari cofiring. Tak hanya itu, PJB juga telah sukses mengurangi CO2 sebesar 176,111.76 metrik Ton CO2 equivalent avoided. Khusus untuk PLTU Paiton 1-2 berhasil mengurangi CO2 sebesar 70,626.54 metrik ton CO2.

PLN optimitis, kenaikan porsi co-firing pada PLTU Paiton Unit 1 dan 2 akan berjalan lancar. Melalui uji coba peningkatan prosentase biomasa dalam kurun waktu 16 jam membutuhkan serbuk kayu sebanyak sekitar 240 ton per jam.

"Kenaikan porsi biomassa menjadi 6 persen pada PLTU Paiton unit 1 dan 2 meningkatkan pasokan listrik dari energi baru terbarukan (EBT) sebesar 48 megawatt (MW)," tukas Darmawan.