Liputan6.com, Jakarta Selain sering bercerita tentang misi ke Mars, mobil self-driving, dan kebebasan berbicara di Twitter, orang tajir asal Amerika Serikat Elon Musk juga sering berbagi saran karier yang ditujukan bagi kawula muda. Salah satu pesannya, jangan jadi pemimpin demi ingin terkenal.
Pada episode “Lex Fridman Podcast” Desember 2021 lalu yang dipandu oleh ilmuwan komputer MIT Lex Fridman, CEO Tesla dan SpaceX itu menyarankan agar kaum muda tidak pernah memilih karier berdasarkan hal yang dapat membuat mereka terkenal atau tidak.
Baca Juga
Namun sebaliknya, katanya, fokuslah pada sesuatu yang lebih sederhana. Dia menyarankan untuk menemukan pekerjaan yang Anda kuasai dan sesuaikan dengan keahlian yang telah dibangun dari waktu ke waktu.
Advertisement
“Jangan mencoba menjadi pemimpin demi menjadi pemimpin,” kata Musk seperti dilansir CNBC, Kamis (14/7/2022). “Sering kali ... orang yang Anda inginkan sebagai pemimpin adalah orang-orang yang tidak ingin menjadi pemimpin.”
Gagasan bahwa orang yang haus kekuasaan tidak bisa menjadi pemimpin itu pun secara efektif didukung oleh penelitian ilmiah. Tahun lalu, para peneliti dari Technical University of Munich menemukan bahwa “pemimpin yang sangat narsis dapat menggagalkan tim terlepas dari konteksnya”.
Sejalan dengan itu, sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan di Academy of Management Journal menemukan bahwa para pemimpin yang rendah hati dan berempati itu lebih mampu meningkatkan kinerja tim.
Untuk menjadi pemimpin yang rendah hati dan berempati itu, Musk menyarankan agar orang-orang muda segera fokus pada pekerjaan yang ada di depan mereka. Di samping itu, juga percaya bahwa kinerja yang berlebihan dalam peran itu akan membantu mereka menaiki tangga karier. Keinginan untuk menjadi sorotan atau terkenal tidak serta merta membantu, tambahnya.
“Cobalah untuk menemukan sesuatu di mana ada tumpang tindih antara bakat Anda dan apa yang Anda minati,” kata Musk.
Cerita Musk
Musk sendiri awalnya tidak ingin menjadi pengusaha teknologi. Dia bercerita, setelah lulus dari Wharton School of University of Pennsylvania pada tahun 1997, ia melamar dan ditolak dari pekerjaan di Netscape, sebuah perusahaan perangkat lunak internet di Silicon Valley, menurut Biografi 2015 “Elon Musk: Tesla, SpaceX, dan Pencarian untuk Masa Depan yang Fantastis”.
Dalam bukunya, Musk mengatakan kepada penulis Ashlee Vance bahwa dia kemungkinan tidak mendapatkan pekerjaan itu karena tidak memiliki gelar ilmu computer yang pada dasarnya memaksanya untuk berwirausaha sebagai satu-satunya cara untuk mendapatkan pekerjaan di bidang teknologi. Kemudian dia dan saudaranya, Kimbal Musk, menjual perusahaan perangkat lunak web pertama mereka Zip2 ke perusahaan komputer Compaq yang sekarang sudah tidak berfungsi sejak tahun 1999 dengan harga sekitar USD 300 juta. Akhirnya Musk menggunakan uang itu untuk memulai X.com yang akhirnya menjadi PayPal.
Akan tetapi, baru-baru ini, Musk tampaknya telah menyimpang dari nasihatnya sendiri. Pengusaha serial dan miliarder teknologi ini memiliki rekam jejak meluncurkan perusahaan dan mengangkat dirinya sebagai CEO. Dia saat ini memimpin SpaceX dan Tesla berperan di perusahaan lain yang dia dirikan, seperti The Boring Company dan Neuralink.
Namun, Musk yang memiliki basis penggemar besar dan menikmati pengikut yang sehat di platform media sosial seperti Twitter, itu tidak secara terbuka mengaitkan berbagai posisi kepemimpinannya dengan hasrat untuk menjadi sorotan. Sebaliknya, katanya kepada Fridman, niatnya adalah untuk menjadi berguna, seperti halnya orang muda harus bertujuan untuk menjadi.
“Saya sangat menghormati seseorang yang bekerja dengan jujur untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat,” kata Musk. “Sangat sulit untuk berkontribusi lebih dari yang Anda konsumsi. Untuk mencoba memberikan kontribusi bersih yang positif kepada masyarakat, saya pikir itulah yang menjadi tujuan.”
Reporter: Aprilia Wahyu Melati
Advertisement