Sukses

Rupiah Menguat, tapi Rentan Melemah Dipengaruhi Data Ekonomi AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS jelang akhir pekan dibuka menguat dibayangi kenaikan suku bunga The Fed yang lebih agresif.

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS jelang akhir pekan dibuka menguat dibayangi kenaikan suku bunga The Fed yang lebih agresif.

Rupiah pagi ini bergerak menguat 25 poin atau 0,17 persen ke posisi 14.995 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.020 per dolar AS.

"Pengaruh dari luar masih seputar nilai inflasi AS yang dilaporkan 9,1 persen secara year on year. Tingginya nilai inflasi meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed," kata analis analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama dikutip dari Antara, Jumat (15/7/2022).

Bahkan, lanjut Revandra, bank sentral AS disebut disebut berpeluang untuk meningkatkan suku bunga acuannya hingga 100 basis poin.

"Jika benar, meningkatnya nilai suku bunga ini berpeluang kembali mengerek nilai USD yang saat ini sudah cukup tinggi dan memberikan tekanan pada mata uang lain," ujar Revandra.

 

2 dari 2 halaman

Rilis Neraca Perdagangan

Dari dalam negeri, pelaku pasar masih menunggu rilis laporan neraca perdagangan Indonesia untuk Juni 2022.

"Ekspektasinya, neraca perdagangan Indonesia masih positif melanjutkan tren selama 25 bulan terakhir. Hal ini baik bagi rupiah dalam menghadapi tekanan USD," kata Revandra.

Revandra memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak di kisaran 14.950 per dolar AS hingga 15.100 per dolar AS.

Pada Selasa (12/7) lalu, rupiah ditutup melemah 20 poin atau 0,13 persen ke posisi 14.995 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.975 per dolar AS.