Sukses

Garuda Indonesia Antar Pulang 1.500 Jemaah Haji Asal Solo, Padang, dan Jakarta

Garuda Indonesia mengawali Fase II Penerbangan Haji 2022 dengan memberangkatkan kloter pertama asal Solo sebanyak 360 jemaah pada pukul 05.10 waktu Jeddah.

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai nasional Garuda Indonesia mulai memulangkan jemaah haji Indonesia kembali ke tanah air pada pada Jumat 15 Juli 2022. Ini merupakan pelaksanaan Fase II Penerbangan Haji 2022 setelah sukses menjalankan Fase I saat pemberangkatan.

Pada tahap awal gelombang pertama fase II atau fase kepulangan ini, Garuda Indonesia menerbangkan sedikitnya 1.500 jemaah yang terbagi dalam empat kloter jemaah haji asal Solo, Padang, dan Jakarta.

Garuda Indonesia mengawali Fase II Penerbangan Haji 2022 dengan memberangkatkan kloter pertama asal Solo sebanyak 360 jemaah pada pukul 05.10 waktu Jeddah. Penerbangan yang dioperasikan dengan pesawat Airbus A330-900neo (GA6201) tersebut berhasil mendarat di Solo dengan selamat pada pukul 22.25 WIB, setelah melakukan transit di Kualanamu, Medan.

Adapun 393 jemaah asal Padang diberangkatkan menggunakan pesawat Boeing 777-300ER (GA3401) pada pukul 07.10 waktu setempat dan mendarat di Padang pada pukul 20.40 WIB.

Di hari yang sama, pesawat Boeing 777-300ER (GA7401) yang mengangkut 389 jemaah haji asal Jakarta bertolak dari Jeddah pada pukul 09.55 waktu setempat dan berhasil mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta hari ini, Sabtu 16 Juli 2022 pukul 00.35 WIB.

Selanjutnya, penerbangan GA6202 yang mengangkut 358 jemaah kloter 2 asal Solo diberangkatkan menggunakan pesawat Airbus A330-900 pada 13.15 waktu Jeddah, dan tiba di Bandara Internasional Adi Soemarmo pada Sabtu 16 Juli 2022 pukul 02.20 WIB.

Fase II Penerbangan Haji 2022 yang terbagi ke dalam dua gelombang ini akan berlangsung hingga 13 Agustus 2022. Dalam Gelombang I (15-29 Juli 2022), seluruh angkutan jemaah haji Garuda Indonesia akan bertolak dari Jeddah; sedangkan pada Gelombang II (30 Juli – 13 Agustus 2022), seluruh jemaah akan diberangkatkan dari Madinah.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Capaian OTP

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, capaian tersebut merupakan hasil kerja keras seluruh tim yang terlibat dalam Penerbangan Haji 2022.

“Untuk itu, atas nama Garuda Indonesia, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih serta apresiasi kepada semua pihak yang telah bersinergi dan bekerja keras mewujudkan penerbangan terbaik bagi para jemaah haji tahun ini,” ujarnya.

Ia menambahkan, di tengah situasi pandemi yang hingga hari ini masih membayangi industri penerbangan, capaian OTP tersebut memiliki makna penting bagi Garuda Indonesia yang telah melayani jemaah haji Indonesia selama lebih dari enam dekade.

“Capaian OTP tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi kami untuk mempertahankan kualitas serta reliabilitas layanan penerbangan haji di Fase Kepulangan ini dan di tahun-tahun berikutnya,” ujarnya.

Garuda Indonesia akan terus memantau operasional penerbangan haji tahun ini melalui koordinasi intensif dengan berbagai pemangku kepentingan dan otoritas terkait, demi memastikan seluruh rangkaian penerbangan haji tahun ini dapat berjalan lancar, tepat waktu, dan tentunya mampu memberikan kenyamanan bagi seluruh jemaah.

"Tak lupa, kami turut mengimbau para jemaah untuk menerapkan protokol kesehatan secara konsisten, sebagai upaya agar seluruh jemaah dalam keadaan sehat hingga tiba kembali di Tanah Air,” pungkas Irfan.

3 dari 4 halaman

Menag Minta Maskapai Tak Ubah Jadwal Penerbangan Jemaah Haji

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta pihak maskapai tidak mengubah-ubah jadwal penerbangan jemaah haji Indonesia.

Dia mengatakan, pihaknya mendapat jadwal penerbangan yang berubah-ubah dari Garuda Indonesia.

"Sampai hari ini kita dapat 16 surat perubahan jadwal ke 16," kata Yaqut usai rapat evaluasi penyelenggaraan ibadah haji di Jeddah, Sabtu (16/7/2022).

Dia mengatakan, hal tersebut sangat berpengaruh bagi jemaah haji.

"Bahkan surat hari ini kita terima yang harusnya pulang dari Madinah, digeser minta pulang ke Jeddah," jelas Yaqut.

Dia mengatakan, hal tersebut membutuh waktu, persiapan kurang lebih 9 jam, dan akan mengurangi hak jemaah selama di Madinah. Selain itu tentu akan ada konsekuensi lain terkait pembiayaan hingga konsumsi jemaah.

"Saya minta Pak Dirjen dengan jajarannya untuk bicara ulang dengan pihak maskapai, jangan sampai ini terjadi karena kontrak kita juga tidak seperti itu. Tidak bisa berubah-ubah jadwal penerbangan sesukanya," ungkap Yaqut.

"Saya minta tegas saja sesuai kontrak. Saya nggak mau ada manuver manuver lain," tandasnya.

 

 

4 dari 4 halaman

Kritik Program KBIHU

Selain itu, Yaqut juga meminta kepada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) untuk memperhatikan kondisi jemaahnya selama menunaikan ibadah haji dan umrah.

Menurut dia, berdasarkan temuan, masih banyak jemaah haji Indonesia yang memaksakan diri untuk melakukan ibadah sunah seperti umrah.

"Masih banyak jemaah haji yang memaksakan diri untuk melaksanakan ritual ritual sunah, umrah. Umrahnya memaksakan diri, termasuk program program Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), itu yang menurut kami tidak begitu memperhatikan kondisi jemaah," kata Yaqut usai rapat evaluasi penyelenggaraan ibadah hai di Jeddah, Sabtu (16/7/2022).

Dia mengatakan, pihaknya akan rapat dengan KBIHU malam nanti. Dirinya akan meminta agar KBIHU dalam mengorganisir ibadah sunah memperhatikan kondisi jemaah dan jangan memaksa, karena, psikologis jemaah haji sudah lelah usai melaksanakan ibadah haji.