Sukses

Di Depan Jokowi, Bos IMF Bilang Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain

Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva di Istana Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (17/7/2022) kemarin.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva di Istana Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (17/7/2022) kemarin.

Hal ini diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani melalui akun Instagram resminya @smindrawati.

"Siang ini di Istana Bogor, bersama Menko @airlanggahartarto_official - mendampingi Managing Director IMF @kristalina.georgieva menghadap Presiden Jokowi," tulis Sri Mulyani, dikutip Senin (18/7/2022).

Bendahara negara ini menyampaikan, perwakilan dari IMF itu membahas terkait tantangan kondisi ekonomi global terkini yang makin menantang dengan inflasi tinggi, kenaikan harga pangan dan energi dan situasi banyak negara-negara di dunia yang sulit dan bahkan dalam kondisi krisis.

Namun, Indonesia dalam situasi yang jauh lebih baik, dilihat dari berbagai indikator ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar, neraca pembayaran, fiskal dan moneter.

Selain itu, IMF juga menilai penanganan Covid-19 yang sangat baik memungkinkan pemulihan ekonomi Indonesia terus berjalan kuat.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

G20

Tak hanya itu saja, kata Menkeu, Kristalina Georgieva juga menyampaikan penyelenggaraan pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Bali yang sangat baik, dengan hasil kesepakatan dan pembahasan isue-isue yang sangat substantif seperti krisis pangan, ancaman inflasi dan resesi dunia, penanganan krisis di negara miskin.

"Kepemimpinan Presiden Jokowi dan Indonesia di G20 sangat diandalkan dan diharapkan untuk ikut mampu menurunkan resiko geopolitik global dan perang yang telah dan terus mengancam kemakmuran seluruh penduduk dunia dan menimbulkan perlemahan perekonomian global," kata Sri.

Sebagai informasi, pertemuan dengan IMF dihadiri sejumlah Delegasi IMF hadir, yaitu Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF Krishna Srinivasan, dan Representatif Senior IMF untuk Indonesia James Walsh.

3 dari 4 halaman

IMF Pastikan Ekonomi Indonesia Tak Masuk Jurang Krisis

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama dengan Managing Director Dana Moneter Internasional atau Director International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva mengunjungi pusat perbelanjaan Sarinah pada Minggu (17/7/2022).

Dalam kunjungan ini Erick Thohir menjelaskan bahwa Kristalina Georgieva atas nama IMF memandang bahwa ekonomi Indonesia masih akan tetap positif di tengah tekanan geopolitik akibat perang Rusia dan Ukraina.

"Ada tiga hal yang disampaikan, pertama dia meyakinkan Indonesia tidak berada dalam jurang krisis seperti yang digembar-gemborkan," ujar Erick.

Kendati begitu, ucap Erick, hal tersebut tidak menurunkan kewaspadaan Indonesia meski secara internal ekonomi Indonesia dalam posisi kuat. "Secara eksternal, yang namanya geopolitik, global ekonomi bisa saja berdampak," ucap Erick.

Georgieva, lanjut Erick, menilai Indonesia sudah menuju pada arah yang baik dengan memiliki fondasi ekonomi yang kuat dengan kemajuan pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan kepada UMKM. Selain itu, Georgieva, Erick sampaikan juga kagum dengan upaya Indonesia dalam memperkuat ekosistem ekonomi seperti yang ada di Sarinah.

Erick mengatakan penguatan ekosistem tidak bisa ego sektoral, tetapi harus saling mendukung dan harus ada hasil yang konkret. Erick menyebut Sarinah tidak hanya etalase produk lokal semata, melainkan upaya pemerintah meningkatkan kualitas produk lokal yang bisa bersaing di kancah global dan berkesinambungan.

"Jangan lagi ada persepsi seakan-akan produk itu standarnya tidak baik, kita bisa buktikan di sini, bahkan kemarin Bapak Presiden bilang kenapa kalau UMKM harus dijual murah padahal ini handmade bangsa kita. Jualnya mahal dong, inilah yang harus kita dorong. Tentu, saya senang IMF datang ke sini memuji-muji Indonesia, tidak lagi seperti dahulu," tutupnya.

4 dari 4 halaman

Indonesia Disebut Bakal Bangkrut Seperti Sri Lanka, Menko Luhut: Yang Bilang Sakit Jiwa

Indonesia masih bisa bertahan di tengah tantangan pandemi Covid-19 dan perang Rusia dengan Ukraina. Terbukti, ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5,1 persen di kuartal I 2022. Bahkan, ekonomi Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di dunia.

"Kalau kita lihat Indonesia ekonomi terbaiknya di dunia di tengah di gejolak perang Ukraina ini," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dikutip dari Antara, Jumat (15/7/2022).

Indikasi ekonomi yang kuat itu, menurut Luhut, bisa dilihat dari kinerja ekspor yang positif selama 26 bulan terakhir. Begitu pula tingkat inflasi yang terjaga dengan baik. "Kita salah satu negara yang inflasinya terbaik di dunia. Ini perlu kita syukuri," katanya.

Luhut juga menampik anggapan sejumlah pihak yang menyamakan kondisi Indonesia dengan Sri Lanka yang mengalami kebangkrutan. Luhut meminta agar mereka yang mengkritik demikian agar bisa melihat data-data yang ada.

"Jadi kalo ada yang ngomong kita mau samakan dengan Sri Lanka, bilang dari saya, sakit jiwa itu. Lihat data-data yang baik. Suruh datang ke saya, dia. Orang bilang, Nih Pak Luhut nantang. Bukan nantang ya. Supaya dia jangan membohongi rakyatnya, jangan kepentingan politiknya di bikin-bikinin," tegasnya.

Menurut Menko Luhut, dalam keadaan sulit seperti saat ini, semua pihak harus kompak.

"Jangan membohongi rakyatnya. Itu saya nggak suka melihat itu. Jadi untuk dia populer, dia bikin berita-berita bombastis yang membohongi rakyat. Itu saya pikir ndak adil dan tidak benar," pungkas Luhut.