Sukses

Ekspor Produk UMKM Kota Tangerang Tembus USD 1,9 Miliar

Kota Tangerang mencatat, hingga Juni 2022 lalu, nilai ekspor para pelaku UMKM di wilayah tersebut sudah mencapai USD 1,9 miliar.

Liputan6.com, Jakarta Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi UKM (INDAGKOP UKM) Kota Tangerang mencatat, hingga Juni 2022 lalu, nilai ekspor para pelaku usaha di wilayah tersebut sudah mencapai USD 1,9 miliar.

Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan, perlu adanya dorongan bagi para pelaku usaha untuk terus meningkatkan kualitas dalam bersaing di pasar ekspor.

“Sebanyak 8895 SKA telah diterbitkan hingga Juni 2022, dengan nilai transaksi mencapai 1,9 Milyar USD melalui Instansi Penerbit SKA (IPSKA) Disperindagkop UKM Kota Tangerang. Tentu ini akan terus meningkat dibarengi dengan peningkatan kualitas produk yang dibutuhkan,” ungkap Sachrudin, Kamis (21/7/2022).

Dengan capaian nilai transaksi yang cukup besar, pembangunan bidang ekonomi melalui ekspor produk ini dapat membangkitkan ekonomi daerah bahkan Indonesia.

“Kita akan terus dorong agar roda perekonomian ini terus bergerak, maka perlu pemahaman yang matang dan sesuai dalam hal regulasi. Regulasi ekspor dan impor ini dinamis, maka pahami segala proses dan prosedurnya, kami pemerintah daerah terus berupaya untuk selalu mendampingi,” kata Sachrudin.

Sementara, untuk lebih menyatukan kembali stake holder yang bergerak di bidang ekspor impor, Pemkot Tangerang mengadakan Pembinaan Kelola Tertib Administrasi Ekspor bagi pelaku usaha.

Kegiatan Pembinaan Kelola Tertib Administrasi Ekspor ini dihadiri oleh 50 perwakilan perusahan eksportir Kota Tangerangm dengan menghadirkan narasumber dari Ditjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Ditjen Bea dan Cukai Banten, Angkasa Pura Kargo, serta Indonesia National Shipowners Association (INSA).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

RI Punya 25 Perjanjian Dagang Seluruh Dunia, UMKM Banjir Peluang Ekspor

Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengungkapkan Indonesia memiliki setidaknya 25 perjanjian dagang dengan negara-negara di dunia. Ini disebut-sebut membawa keuntungan dan bisa dimanfaatkan oleh pelaku UMKM.

Hal ini disampaikan Wamendag Jerry dalam kaitan perluasan pasar yang bisa dilakukan oleh UMKM. Sehingga diharapkan bisa mempermudah proses UMKM tersebut mencakup pasar internasional.

“Kita memiliki 25 perjanjian dagang di seluruh dunia, hampir di semua benua, Asia, Eropa, Australia, itu punya benefit untuk pelaku usaha. Yang paling diminati adalah soal cost tarif yang gratis,” ujar Jerry dalam webinar UMKM Goes to Global, Rabu (20/7/2022).

Diketahui, paling baru, ada perjanjian ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Australia (IA-CEPA). Kemudian, ada perjanjian ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Korea Selatan (IK-CEPA). Kesepakatan bilateral ini, menurut Jerry, akan memberikan banyak keuntungan bagi pelaku usaha di kedua negara.

“Sebagai contoh IA-CEPA kita punya perjanjian itu memiliki banyak benefit, salah satunya tarif untuk hampir 7.000 produk, dan ini bisa didominasi produk UMKM indonesia. ini banyak sekali benefit yang kita perjuangkan,” terang dia.

Wamendag Jerry mengungkapkan keuntungan ini yang diusahakan oleh Kemendag, Kementerian dan Lembaga lainnya, hingga DPR RI. Selain berdampak pada perdagangan, ini juga sejalan dengan peraturan industri keuangan saat ini.

“Artinya ini akses dan network, dan kemudahan benefit dari hulu hingga hilir dilakukan Kemendah, kita bergandengan dengan K/L lain, tentunya ini juga didukung oleh DPR RI,” katanya.

3 dari 3 halaman

UMKM Ikut Andil Ekspor Produk Andalan

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menginginkan UMKM indonesia ikut terlibat dalam melakukan ekspor sejumlah barang andalan. Ia berharap dengan ini bisa ikut serta berkembang kedepannya.

Wamendag Jerry menyampaikan, ada lima produk andalan ekspor dari Indonesia. Mulai dari batubara, minyak sawit, besi baja, kendaraan, hingga produk alas kaki. Ia memandang, salah satu diantara produk andalan itu bisa ditambah dengan produk dari UMKM.

“Kita bisa berikan (ekspor) produk andalan ke UMKM, jadi penting bagi kita untuk siasati dan menyusun strategi yang tepat dan formuasi tepat untuk jadikan umkm ini membuat produk andalan ekspor,” kata dia dalam webinar UMKM Goes to Global Market, Rabu (20/7/2022).

Ia menyampaikan dari lima produk itu, cukup bisa memenuhi pasar global. Mulai dari batubara dengan cakupan pangsa pasar sebesar 18,09 persen minyak sawit 11,35 persen, Besi Baja 10,86 persen, kendaraan 3,72 persen, dan alas kaki sebesar 2,97 persen. ini mengacu pada capaian Juni 2022 lalu.