Sukses

Freeport Indonesia Peroleh Pasokan Gas Kemurnian Tinggi di Proyek Smelter Gresik

Linde Indonesia hari ini mengumumkan penandatanganan perjanjian kerja sama penyediaan pasokan gas industri dengan kemurnian tinggi untuk PT Freeport Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Linde Indonesia hari ini mengumumkan penandatanganan perjanjian kerja sama penyediaan pasokan gas industri dengan kemurnian tinggi untuk PT Freeport Indonesia, sebuah perusahaan pertambangan terkemuka di Indonesia.

Linde akan menginvestasikan senilai lebih dari USD 100 juta yang mencakupi pembangunan, pengelolaan kepemilikan, dan pengoperasian unit pemisahan udara (Air Separation Unit/ASU) untuk memasok gas oksigen dan nitrogen kepada fasilitas pemurnian tembaga (smelter) di Manyar, Gresik, Jawa Timur.

Fasilitas smelter tembaga yang baru ini, merupakan kawasan pemprosesan tembaga terbesar di dunia, nantinya akan melakukan pemrosesan konsentrat yang diperoleh dari tambang Grasberg yang dikelola PT Freeport Indonesia, salah satu cadangan emas dan tembaga terbesar di dunia.

Fasilitas terbaru Linde di kawasan ini diharapkan untuk dapat mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2024 dan akan menjadi salah satu unit pemisahan udara (ASU) terbesar di Indonesia.

Unit pemisahan udara yang baru akan hadir sebagai sebuah fasilitas yang dirancang dan disesuaikan untuk dapat menjalankan teknologi mutakhir dari Linde yang menghadirkan efisiensi energi yang lebih baik secara signifikan.

Gas oksigen dari Linde digunakan pada pemurnian konsentrat tembaga, salah satu dari rangkaian langkah awal dalam proses produksi katoda tembaga.

 

2 dari 4 halaman

Bahan Mentah

Katoda tembaga dipergunakan sebagai bahan mentah pada berbagai sektor industri, termasuk manufaktur kawat, kabel dan tubing.

"Kami berbangga untuk dapat mendukung PT Freeport Indonesia sejalan dengan prakarsa perusahaan dalam ekspansi kapasitas produksi," kata Vinayak Kembhavi, President Director, Linde Indonesia, Filipina dan Vietnam. "Tembaga menjalankan peran penting dalam proses elektrifikasi transportasi dan proses industrialisasi. Kami menyambut baik untuk dapat bekerja sama dengan PT Freeport Indonesia dalam proyek terkemuka ini."

Proyek ini merupakan investasi berskala besar ketiga dari Linde dalam mendukung industri pemrosesan tembaga di Indonesia, di mana baru-baru ini perusahaan telah mengumumkan ekspansi kapasitas produksi gas oksigen di Gresik, Jawa Timur.

"Rekam jejak Linde telah dikenal lama atas pasokan gas industri yang aman serta dapat diandalkan menjadikan pertimbangan utama kami dalam menjalin kemitraan sejalan dengan prakarsa ekspansi operasi perusahaan," kata Tony Wenas, Direktur Utama PT Freeport Indonesia

3 dari 4 halaman

Freeport Indonesia Utang Rp 45 Triliun untuk Bangun Smelter

PT Freeport Indonesia yang tergabung dalam holding pertambangan BUMN bernama Mining Industry Indonesia (MIND ID) mengumumkan telah menetapkan mengambil utang USD 3 miliar.

Menanggapi hal ini, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro mengatakan kalau aksi korporasi yang dilakukan PT Freeport Indonesia (PTFI) setara Rp 45 triliun itu adalah aksi korporasi biasa. Apalagi jika dana yang didapatkan itu digunakan untuk membangun smelter.

"Saya kira itu tidak hanya positif untuk PTFI namun juga untuk perekonomian nasional secara lebih luas," jelas Komaidi kepada wartawan, Kamis (13/5/2022).

Dia juga menegaskan kalau utang adalah mekanisme pembiayaan yang cukup biasa. Menurutnya, PTFI sudah punya perhitungan sendiri memutuskan untuk berutang.

"Bisa saja tidak utang dan menjual sebagian saham, tinggal pilih yang mana," tegas dia.

Meski begitu, Komaidi yakin jika dana yang didapatkan digunakan dengan benar seperti rencana awal untuk membangun smelter maka banyak hal positif yang bisa didapatkan.

"Banyak hal positif yang bisa didapatkan, seperti penyerapan tenaga kerja, investasi baru, jumlah emas dan mineral lain yang diproduksi lebih terkontrol dan tentu saja lebih rapi dalam berbagai aspek," rinci Komaidi.

4 dari 4 halaman

Rincian Utang

PT Freeport Indonesia yang tergabung dalam holding pertambangan BUMN bernama Mining Industry Indonesia (MIND ID) mengumumkan telah menetapkan mengambil utang USD 3 miliar atau senilai Rp 45 triliun yakni 4,763 persen senilai USD 750.0 yang jatuh tempo 14 April 2027.

Selanjutnya, 5,315 persen sebesar USD 1,500.0 jatuh tempo 14 April 2032, dan 6.200 persen senilai USD 750.0 Jatuh tempo 14 April 2052. Jadi total USD 3 miliar dolar.