Sukses

Pembersihan Ceceran Minyak di Pesisir Lampung Timur Dipastikan Optimal

PHE OSES memastikan penanganan dan pembersihan ceceran minyak di pesisir Lampung Timur berjalan dengan baik sesuai prosedur.

Liputan6.com, Jakarta Untuk memastikan penanganan dan pembersihan ceceran minyak di pesisir Lampung Timur berjalan dengan baik sesuai prosedur, Bupati Lampung Timur adakan pertemuan dengan pimpinan PHE OSES, pada Rabu (20/7/2022) lalu di Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, General Manager PHE OSES, Antonius Dwi Arinto, memberikan update penanganan kebocoran pipa bawah laut yang telah diselesaikan dan upaya yang telah dilakukan untuk meminimalkan dampak yang terjadi.

Menanggapinya, Pemerintah Lampung Timur memberikan apresiasi atas upaya maksimal yang telah dilakukan PHE OSES dalam melakukan pembersihan dengan cepat dan melibatkan masyarakat setempat.

“Kami mengapresiasi gerak cepat PHE OSES dalam melakukan pembersihan dan tetap meminta perusahaan untuk menuntaskan pembersihan sekaligus memastikan hal yang sama tidak terulang lagi di kemudian hari," ungkap Kepala Dinas LH Lampung Timur, Andi Kristianto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (23/7/2022).

Bupati mengingatkan koordinasi dan kerjasama penting untuk dilanjutkan, melalui komunikasi satu pintu supaya efektif.

“Monitoring terhadap wilayah terdampak agar tetap dilakukan guna memastikan pembersihan yang dilakukan dapat diselesaikan dengan baik”, ujar Bupati Lampung Timur, Dawam Rahardjo.

PHE OSES berkesempatan memberikan paparan terkait kegiatan operasional perusahaan termasuk kontribusi yang diberikan.

“Beberapa program pemberdayaan masyarakat telah dijalankan oleh PHE OSES yakni renovasi sekolah dan prasarana berbasis komputer untuk mendukung pembelajaran. Di bidang kesehatan, perusahaan mendorong peningkatan fasilitas kesehatan dalam mencegah dan menanggulangi bahaya stunting di Labuhan Maringgai," papar Senior Manager Regional Jawa, Agus Suprijanto.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Dukung Penuh

Pemerintah Lampung Timur mendukung penuh operasi PHE OSES dengan tetap menjalin kerja sama dalam menjalankan Program Pemberdayaan Masyarakat setempat.

“Program yang selama ini dilakukan diharapkan dapat terus dikembangkan demi peningkatan kesejahteraan, pendidikan, kesehatan masyarakat”, ujar Camat Labuhan Maringgai, Agustinus Tri Handoko.

PHE OSES juga berupaya melestarikan kearifan lokal dengan mendukung kegiatan syukuran Nyadran serta berkomitmen dalam menjalankan program pelestarian lingkungan berupa penanaman mangrove di Labuhan Maringgai.

“Masyarakat ikut terlibat dalam pembibitan mangrove, untuk menumbuhkan rasa memiliki dengan turut merawat mangrove tersebut”, pungkas Agus Suprijanto.

3 dari 4 halaman

Indonesia, Filipina, dan Jepang Finalisasi Skenario Penanganan Tumpahan Minyak di Laut

Indonesia, Filipina, dan Jepang lakukan finalisasi skenario latihan penanganan tumpahan minyak di laut (Regional Marpolex) di Makassar. Skenario yang dibahas ini nantinya akan diterapkan esok hari.

Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Ditjen Perhubungan Laut Capt. Weku menyampaikan skenario latihan basah ini hasil dari exercise tabletop. Sebelumnya ketiga negara melangsungkan rapat pembahasan skenario.

“Kemarin kita sudah membahas detail skenario dan pembagian peran yang akan dilaksanakan oleh masing-masing negara pada Latihan di laut besok. Hari ini kita akan menyelaraskan melatih koordinasi, terutama untuk kelancaran komunikasi dan pergerakan unsur-unsur yang terlibat sesuai skenario, sehingga Latihan di laut besok dapat berjalan dengan lancar,” ujar Capt. Weku, mengutip keterangan resmi, Rabu (25/5/2022).

Weku menjelaskan, terdapat sedikit perubahan dari skenario awal. Yakni Joint Exercise yang akan dilaksanakan dengan real-situation concept besok, PCG dan JCG akan turut berpartisipasi dalam kegiatan latihan Search and Rescue (SAR) and Fire Fighting.

“Pada latihan-latihan sebelumnya, Filipina tidak ikut melaksanakan aktivitas latihan SAR dan Fire Fighting. Namun pada Marpolex 2022 ini, mereka ingin turut melaksanakan aktivitas latihan tersebut selain hanya melaksanakan aktivitas oil spill recovery,” jelasnya.

Weku mengajak semua pihak yang terlibat dalam kegiatan Regional Marpolex ini untuk mengeluarkan kemampuan terbaik. Khususnya dalam hal penanggulangan musibah tumpahan minyak di laut.

“Regional Marpolex 2022 ini adalah wadah untuk berbagi pengalaman dan kemampuan terbaik dalam melaksanakan operasi penanggulangan tumpahan minyak di laut. Saya harap kesempatan ini juga dapat digunakan sebagai ajang untuk menunjukkan kompetensi dan kemampuan personil Coast Guard Indonesia, tidak hanya di mata Filipina dan Jepang, namun juga di mata dunia,” tukasnya.

Lebih lanjut, Capt. Weku berharap Regional Marpolex 2022, yang kembali dilaksanakan secara luring setelah mewabahnya Pandemi Covid-19, dapat menjadi awal baru untuk dapat melaksanakan latihan-latihan yang lebih besar dan lebih baik lagi.

Informasi, Tabletop Exercise ini dibuka oleh Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Ditjen Perhubungan Laut, Capt. Weku Karuntu, selaku Exercise Co-Director Indonesia dan dilanjutkan dengan sambutan dari Exercise Co-Director Phillippine Coast Guard (PCG), CG RADM Robert N Patrimonio, serta Exercise Co-Director Japan Coast Guard (JCG), RADM Hashimoto Masanori.

4 dari 4 halaman

Apresiasi

Sementara itu, Exercise Co-Director Filipina, CG RADM Robert N Patrimonio, mewakili Delegasi Filipina menyampaikan terima kasih atas sambutan dan hospitality Indonesia terhadap delegasi Filipina dan Jepang.

RADM Patriomonio menyatakan delegasi Filipina sangat bersemangat menyambut Latihan Basah yang akan dilaksanakan besok. Serta berharap tabletop exercise hari ini dapat mengidentifikasi semua skenario yang ada sehingga Latihan Basah dapat berjalan dengan lancar.

“Kami berharap tabletop exercise hari ini dapat menjadi panduan terhadap interpretasi dan kendala bahasa yang ada di antara tiga negara. Kegiatan ini merupakan wujud upaya yang dilaksanakan ketiga negara untuk saling kolaborasi dan harmonisasi sumber daya masing-masing dalam mengatasi musibah tumpahan minyak. Selain itu, kegiatan ini juga dapat menjadi wadah untuk terus memperbaharui kerjasama yang sudah berlangsung sejak tahun 1986,” katanya.