Liputan6.com, Jakarta - Halim Perdanakusuma kini menjadi Bandara yang paling ditunggu-tunggu untuk beroperasi kembali, di tengah revitalisasinya yang tengah dijalankan.Â
Diketahui bahwa Bandara Halim Perdanakusuma tengah melakukan finalisasi pengerjaan landasan pacu atau runway. Beberapa waktu lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun sempat mengecek ke lokasi.
Bandara ini diitargetkan untuk kembali beroperasi komersial pada bulan September 2022 mendatang.
Advertisement
Berikut adalah sederet fakta terkini terkait Bandara Halim Perdanakusuma, yang dirangkum dari berbagai sumber, Senin (25/7/2022) :Â
1. Beroperasi kembali pada 13 Juli 2022, pengguna masih untuk Militer
Setelah ditutup sementara sejak 26 Januari lalu, Bandara Halim Perdanakusuma diumumkan mulai beroperasi kembali pada 13 Juli 2022.Â
Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, setelah melakukan uji coba runway di Bandara Halim Perdana Kusuma, pada 12 Juli 2022.
Namun untuk sementara ini, pengoperasian Bandara Halim Perdanakusuma masih terbatas untuk kepentingan militer, dalam hal ini TNI AU (Angkatan Udara).
"Kita putuskan ini sudah bisa digunakan. Mulai besok kita akan gunakan untuk military. TNI AU akan me-manage ini selama masa 2 bulan," ujar Budi Karya, dikutip Senin (25/7).
2. Terbuka untuk penerbangan komersial pada September 2022
Bandara Halim Perdanakusuma ditargetkan kembali melayani penerbangan komersial pada September 2022. Bandara yang berlokasi di Jakarta Timur ini sekarang hanya digunakan untuk kepentingan militer.
"Secara teknis, runway Bandara Halim sudah bisa digunakan secara terbatas untuk latihan militer dan penerbangan VVIP mulai besok (13 Juli 2022), dan September nanti sudah bisa digunakan untuk komersial," ungkap Menhub Budi.
3. TNI AU Minta AP II Angkat Kaki dari Bandara Halim Jadi Sorotan
Sebelumnya, PT Angkasa Pura II (Persero) diminta angkat kaki dari Bandara Halim Perdana Kusuma di Jakarta Timur oleh TNI AU melalui sebuah surat pemberitahuan Kepada Mitra Usaha Nomor 08.01/02/07/2022/A.0078.
Dalam surat itu dijelaskan PTÂ Angkasa Pura IIÂ harus mengosongkan lahan BMN TNI AU seluas 21 Ha di Lanud Halim Perdanakusuma. Surat tersebut ditandatangani EGM Bandara Halim Perdanakusuma Marsma TNI Nandang Sukarna.
Kementerian Keuangan menegaskan Bandara Halim PK merupakan aset barang milik negara (BMN). Sebagai aset BMN, Bandara Halim PK bisa dikerjasamakan dengan BUMN maupun pihak swasta.
Dalam hal ini BMN Bandara Halim PK merupakan aset yang digunakan Kementerian Pertahanan melalui TNI AU. Kemudian aset tersebut dikerjasamakan dengan investor yakni PT Angkasa Pura II sebagai pengelolanya.
"Yang buat perjanjian kerja sama penggunaan barang dalam hal ini Kementerian Pertahanan, jadi kerjasamanya di bawah Kemenhan dan investor," kata Direktur Perumusan Kebijakan Kekayaan Negara, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan, Encep Sudarwan, dalam media brief DJKN, Jakarta, Jumat (22/7).
Encep mengatakan setiap pemanfaatan aset BMN harus mendapatkan persetujuan dari Kementerian Keuangan sebagai pengelola barang. Sebab aset negara tersebut menjadi tanggung jawab pengelola aset atau barang.
"Iya, harus dengan persetujuan. Kalau pemanfaatan BMN harus ada persetujuan Kementerian Keuangan sebagai pengelola barang," kata dia.
Advertisement
4. ATS Sebagai Penguasa Aset Bandara Halim Perdanakusuma
Penguasaaan aset di Bandara Halim Perdanakusuma bukan oleh TNI AU atau PT Angkasa Pura II sebagai pengelola bandara. Pemegang konsesi bandara adalah PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS).
"Dimana penguasaan aset BMN seluas 21 ha milik TNI-AU adalah PT ATS berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA) nomer 527/PK/PDT/2015," kata CEO Whitesky Group, Denon Prawiraatmadja dalam keterangannya, Jumat (22/7/2022).
Seperti yang diketahui bahwa PT. ATS ini adalah anak perusahaan PT Whitesky Airport Asia. Perusahaan ini bagian dari Whitesky Group yang dipimpin oleh Denon Prawiraatmadja.
Berkaitan dengan revitalisasi yang tengah dijalankan, saat ini sedang melakukan finalisasi pengerjaan landasan pacu atau runway. Beberapa waktu lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun sempat mengecek ke lokasi.
"Selain itu, PT. ATS juga sedang mempersiapkan proses pengembangan dalam pembangunan Terminal di Bandara Halim Perdanakusuma," kata Denon.
5. Masa Transisi
Lebih lanjut, Denon mengatakan, saat ini bandara Halim Perdanakusuma sedang menjalani masa transisi. Itu berkaitan pasca setop operasinya PT Angkasa Pura II (Persero) di Bandara Halim Perdanakusuma.
"Dan terhadap aset PT Angkasa Pura 2 (Persero) yang masih berada didalam area bandara Halim Perdanakusuma tetap dimiliki PT Angkasa Pura 2 (Persero)," ujarnya.
"Sementara pengendalian kegiatan di Bandara Halim Perdanakusuma berada dibawah Komandan Lanud Halim Perdanakusuma," tukas Denon.
Advertisement
6. Lion Air Tegaskan Bukan Pengelola Bandara Halim Perdanakusuma
Maskapai penerbangan Lion Air Group menyatakan jika PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS) tidak lagi menjadi bagian dari Lion Air Group sejak Desember 2020. Di mana, ATS kini dipercaya menjadi pengelola Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
"Untuk itu, Lion Air Group menegaskan bahwa Lion Air Group tidak terlibat/ tidak ada hubungan/ tidak terkait dalam pengelolaan bandar udara dimaksud," jelas Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangannya, Jumat (22/7/2022).
Penegasan ini diungkapkan manajemen Lion Air terkait informasi terkait dengan pengelolaan Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma di Jakarta (HLP).
"Hal-hal yang terkait dengan pengoperasian Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma berdasarkan perkembangan berita dan informasi, dipersilakan untuk konfirmasi dengan pihak PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS)," lanjut Danang.