Sukses

Saingi Thailand, Indonesia Lobi Jepang Turunkan Tarif Ekspor Tuna

Thailand saat ini telah memiliki tarif yang lebih rendah untuk mengekspor tuna mereka ke Jepang.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memulai rangkaian kunjungan kerja di Tokyo, dengan mengadakan pertemuan dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang Koichi Hagiuda.

Dalam pertemuan tersebut, salah satunya membahas terkait perkembangan kerjasama dalam Forum Public and Private Dialogue Track 1.5 : Japan Indonesia Co-Creation Partnership for Innovative. 

“Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang telah menyepakati sejumlah bidang kerja sama, yaitu pengembangan sumber daya manusia (capacity building), teknologi digital, rantai pasok dan promosi industri hijau.  Ini termasuk proyek pengembangan sumber daya manusia yang bekerja sama dengan Badan Pendidikan dan Pelatihan Kerja (BPPK) Bekasi atau yang lebih dikenal dengan CEVEST,” ujar Menko Airlangga.

Indonesia dan Jepang telah menyelesaikan general review IJEPA pada 2019 lalu, dan saat ini masih diadakan pembahasan protokol antara tim negosiasi kedua negara. 

Menko Airlangga mengangkat sejumlah isu penting yang masih tertunda dalam pembahasan yaitu terkait permintaan Indonesia atas akses pasar untuk ekspor tuna kaleng ke Jepang. 

“Kami melihat ada complementary antara demand di Jepang dan supply di Indonesia atas produk tuna ini, sehingga Indonesia berharap Jepang dapat menurunkan tarif untuk produk tuna Indonesia agar Indonesia memiliki level playing field yang sama dengan negara lain di kawasan,” ujar Menko Airlangga. 

Seperti diketahui, Thailand saat ini telah memiliki tarif yang lebih rendah untuk mengekspor tuna mereka ke Jepang.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Sertifikat Bebas Radio Aktif

Dalam pertemuan tersebut, Menko Airlangga juga menyampaikan respon terhadap permintaan Pemerintah Jepang terkait kebijakan sertifikat bebas radio aktif untuk produk pertanian, perikanan dan makanan asal Jepang.

Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 12 Tahun 2022 tentang Pengawasan Keamanan Pangan Terhadap Pemasukan Pangan Asal Hewan dan Pangan Segar Asal Tumbuhan ke Dalam Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari Cemaran Radioaktif.

Tujuan dari Permentan ini yakni untuk memastikan pangan segar asal hewan dan tumbuhan yang dimasukkan ke dalam wilayah NKRI memenuhi persyaratan keamanan pangan. Badan POM telah melakukan revisi peraturan terkait dengan persyaratan sertifikat bebas radioaktif untuk makanan olahan.

“Badan POM telah menerbitkan revisi peraturan dan tidak lagi mewajibkan sertifikat bebas radioaktif untuk makanan olahan Jepang yang masuk ke Indonesia," tuturp Airlangga.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Jokowi Akan Kunjungi China, Jepang, dan Korsel Akhir Juli

Presiden Joko Widodo atau Jokowi direncanakan akan melakukan lawatan ke tiga negara di Asia Timur selama tiga hari pada tanggal 26 hingga 28 Juli mendatang. Ketiga negara itu antara lain, China, Jepang, dan Korea Selatan (Korsel).

"Rencana kunjungan Presiden RI ke Beijing akan dilakukan pada 26 Juli 2022, sementara ke Tokyo tanggal 27 Juli, dan ke Seoul tanggal 28 Juli 2022. Kunjungan ini adalah kunjungan yang singkat, 3 hari untuk 3 negara,," ujar Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Jumat (22/7/2022).

Menurut dia, ketiga negara tersebut merupakan mitra strategis Indonesia di bidang ekonomi. Selain itu, China, Jepang, dan Korea Selatan merupakan mitra strategis Indonesia dan ASEAN pada saat berbicara mengenai masalah kawasan.

"Fokus kunjungan adalah membahas penguatan kerja sama ekonomi, khususnya di bidang perdagangan dan investasi," katanya.

Retno menyampaikan Jokowi diagendanakan bertemu dengan Premier Le Kiqiang dan Presiden Xi Jinping di China. Adapun Jokowi menjadi salah satu pemimpin negara pertama yang diterima Xi Jinping selama pandemi Covid-19.

"Presiden RI merupakan salah satu pemimpin pertama yang diterima oleh Presiden Xi Jinping selama pandemi ini, di luar tentunya acara Olimpiade Musim Dingin di Beijing awal tahun ini," jelas Retno.

Retno menuturkan bahwa China merupakan mitra dagang Indonesia terbesar dengan total nilai perdagangan sebesar 110 miliar dolar AS di tahun 2021. China juga investor ketiga terbesar dengan total nilai investasi sekitar 3,2 miliar dolar AS di tahun 2021.

4 dari 4 halaman

Kegiatan Jokowi di Jepang dan Korsel

Usai dari Beijing, Jokowi akan melanjutkan kunjungan ke Tokyo Jepang untuk bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida dan kalangan bisnis pada 27 Juli 2022. Retno Marsudi mengatakan Jepang merupakan mitra ekonomi penting dan tradisional Indonesia.

"Nilai perdagangan bilateral Indonesia-Jepang mencapai lebih dari 32 miliar dolar AS dan nilai investasi Jepang di Indonesia mencapai 2,26 miliar dolar AS tahun 2021," tuturnya.

Terakhir, Jokowi akan berkunjung ke Korea Selatan untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol dan kalangan bisnis pada 28 Juli 2022. Korea Selatan sendiri merupakan mitra penting Indonesia di bidang ekonomi.

Nilai perdagangan kedua negara tahun lalu mencapai 18,41 miliar Dolar AS. Sementara investasi Korea Selatan di Indonesia terus bertumbuh dengan pesat, dan pada tahun 2021 mencapai 1,64 miliar Dolar AS.

"Selain membahas penguatan kerja sama bilateral, Presiden dan para pemimpin ketiga negara tersebut tentunya di dalam pertemuan bilateral masing-masing akan membahas perkembangan terakhir beberapa isu kawasan dan isu internasional," pungkas Retno. 

Video Terkini