Liputan6.com, Jakarta Riset CGS-CIMB Sekuritas memprediksi GoTo akan meraih untung lebih cepat dari yang diperkirakan. Profitabiltas GOTO ditopang oleh kekuatan ekosistem dan proses integrasi bisnis yang berjalan cepat.
”Dengan penurunan ekonomi global yang dipicu oleh kenaikan inflasi dan suku bunga tinggi, beberapa perusahaan teknologi telah mengubah tone dan lebih mengalihkan fokus mereka ke profitabilitas. GOTO unik karena manajemen telah mengisyaratkan jalur lebih cepat dalam meraih laba,” ungkap riset ini yang disusun oleh tim analis Ryan Winipta, Baruna Arkasatyo, dan Hadi Segiarto, dikutip Selasa (26/7/2022).
Baca Juga
Menurut riset ini, sebagai ekosistem teknologi terdepan dan terintegrasi di Indonesia, dengan penggunaan harian yang tinggi, GoTo memiliki ruang pertumbuhan bisnis yang menjanjikan.
Advertisement
Saat ini, kekuatan fundamental GOTO ditopang tiga pilar bisnis yaitu on-demand (Gojek), e-Commerce (Tokopedia), dan financial technology (GoTo Financial). Tiga pilar ini kemudian bersinergi dengan aplikasi Bank Jago dan menjadikan GOTO lebih solid.
Dalam laporannya, analis CGS-CIMB mendalami setiap pilar bisnis GOTO dan studi kasus di pasar lain yang memiliki lanskap teknologi lebih matang.
“Dalam pandangan kami, GOTO dapat mengambil manfaat dari sinergi lintas platform dengan Gojek sebagai inisiator. Meskipun demikian, diskusi kami dengan manajemen telah mengisyaratkan bahwa pendapatan bersih dapat melampaui pertumbuhan pendapatan kotor pada paro kedua 2022,” terangnya.
Dengan mempertimbangkan sejumlah faktor itu, CGS-CIMB merekomendasikan HOLD untuk saham GOTO dengan TP Rp396 per saham. Riset ini juga menilai positif salah satu strategi GOTO yaitu cross-pollination yang merupakan sinergi antar-platform dalam ekosistem.
“Kami percaya bahwa investor dapat mengalihkan fokus mereka ke akselerasi GOTO menuju profitabilitas serta pelaksanaan inisiatif baru yaitu hyper local experience, BNPL (buy now pay later), integrasi e-wallet untuk Tokopedia, dan lainnya,” imbuhnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Indonesia Pasar Terbesar
Sementara itu, Citi Research dari PT Citigroup Sekuritas Indonesia (CSI) dalam risetnya, menggarisbawahi fakta bahwa Indonesia merupakan pasar terbesar di regional ASEAN. Sementara itu, GOTO merupakan super-apps yang memberikan pelayanan ke konsumen secara komprehensif, melalui aplikasi Gojek, Tokopedia, Gopay dan konektivitas aplikasi dengan Bank Jago.
”Ekosistem dan integrasinya yang kuat dalam rumah tangga adalah katalis utama untuk monetisasi aset lebih optimal,” tulis riset Citi.
CITI juga menilai perubahan sosial berdampak positif ke GOTO. Antara lain urbanisasi yang cepat, populasi yang berkembang, peningkatan gaya hidup, dan kelas menengah yang meningkat. Fenomena sosial ini bisa mempercepat GOTO mencapai profit dan memampukan perusahaan untuk tumbuh secara berkelanjutan.
“Itu semua meningkatkan prospek GoTo dalam jangka menengah hingga panjang," lanjut riset tersebut.
Selain Gojek pada layanan on-demand serta Tokopedia di e-Commerce, riset CITI ini juga melihat potensi besar pertumbuhan bisnis Financial GoTo. Terutama berkat sinergi GoPay dengan Bank Jago.
”Kontribusi margin yang semakin positif, kami yakin, akan dimulai pada awal tahun 2024 dan akan mempercepat jalur GoTo menuju profitabilitas dalam beberapa kuartal ke depan,” jelasnya.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Strategi GoTo
Citi juga menyukai GoTo karena fokus pada unsur lokalitasnya. Strategi ini melindungi GOTO dari risiko intervensi pemerintah asing seperti dihadapi perusahaan aplikasi lain di banyak negara.
Ditambah lagi fakta kuatnya ekosistem kolaboratif Tokopedia, Bank Jago, dan Gojek dan aplikasinya sering dipakai oleh pengguna.
“Tingkat pengambilan yang relatif rendah (low take rates) untuk e-commerce GoTo dan GoTo Financial, dalam pandangan kami, memiliki potensi positif dan akan menghasilkan pendapatan serta profitabilitas yang lebih tinggi. Kami sedikit di depan dibandingkan konsensus dalam menilai pertumbuhan GTV (Gross Transaction Value) dan perkiraan pendapatan,” tim riset Citi Sekuritas meyakinkan.
Citi Sekuritas memproyeksi GTV GoTo tumbuh 42 persen pada 2022 menjadi Rp655 triliun, tumbuh 49 persen pada 2023 menjadi Rp974 triliun, dan tumbuh 43 persen pada 2024 menjadi Rp1.389 triliun. Pendapatan bersih GoTo diyakini melesat 51 persen pada 2022 menjadi Rp23 triliun, naik 46 persen pada 2023 menjadi Rp34 triliun, dan meningkat lagi 41 persen pada 2024 menjadi Rp47 triliun.